[breaktime-corner] berita militer..

  • From: "Saikhu Rochman" <saikhu.rochman@xxxxxxxxxxxxxxxx>
  • To: <tea-corner@xxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Wed, 8 Feb 2012 21:14:22 +0800

Mereka Mulai Menyadari
<http://analisisalutsista.blogspot.com/2012/02/mereka-mulai-menyadari.ht
ml>  

Tiada hari tanpa belanja alutsista, mungkin itulah ungkapan gaya bahasa
yang pantas didengungkan ke ruang publik karena memang selama setahun
terakhir ini saja daftar belanja alutsista kita jelas terpampang di
papan pengumuman semua media Indonesia baik baca, kaca dan maya.
Jelasnya  kita sedang menunggu kedatangan jet-jet tempur Sukhoi, F16,
T-50 Golden Eagle dan pesawat jenis lain misal Super Tucano, Hercules,
C295, UAV.  Kemudian Fregat, Kapal selam, Kapal cepat rudal, Kapal cepat
trimaran, LST, Main Battle Tank, Panser, Rudal SAM, MLRS, Howitzer dan
lain-lain.  Ada juga berbagai jenis helikopter misalnya Mi35, Mi17, Bell
412 Ep, Cougar, heli anti kapal selam.

 

Bangga, wow tentu saja.  Coba saja tanya pada seluruh rakyat bangsa ini
melalui survey dan sampling atau metode lain, mayoritas kita akan
mengatakan  setuju dan pantas.  Memang pantas dong, wong ini untuk
eksistensi bangsa, untuk menjaga pagar halaman agar tidak diusik oleh
"celeng" sebelah rumah sampai-sampai patok batas pun dikira umbi atau
talas.  Pantas juga KSAD kita bilang lugas di rapat DPR beberapa waktu
lalu :Lu cabut patok gua sikat !  kan jelas arahnya.  Atau statemen
Menhan beberapa bulan lalu tentang tapal batas Tanjung Datu Kalbar:
Kalau berani digeser kita serang.  Dua statemen keras ini tentu sudah
membuat si "celeng" sebelah rumah berhitung ulang.

 
<http://3.bp.blogspot.com/-s0GssD5lIf8/Ty6LsCFuQiI/AAAAAAAAAM0/zHc035QQf
yk/s1600/154532p.jpg> 

Barisan Tank Scorpion dalam Latgab TNI di Sangatta

Kita pun sudah bisa membayangkan dalam sebuah seremoni lima oktober
tahun 2012 dan seterusnya akan ada bintang-bintang alutsista baru yang
dipamerkan.  Seremoni birthday TNI tahun ini saja bintang yang bakalan
muncul setidaknya Super Tucano, UAV, Sukhoi tambahan, adiknya Clurit,
wajah baru Trimaran, BMP3 F tambahan, MBT, rudal SAM jarak menengah dan
lain lain.  Lalu di seremoni 2013 muncul lagi bintang baru Golden Eagle,
MLRS, LST, Fregat, Falcon upgrade, Sukhoi lagi, saudaranya Clurit yang
lain.

 

Nah, bintang-bintang baru itu kalau mau diuji bersama paling layak
dilakukan antara  awal sampai dengan pertengahan tahun 2014 melalui show
of force latihan gabungan TNI berskala besar.  Dijamin pasti lebih
spektakuler dengan gelar alutsista baru dalam jumlah besar karena pada
saat itu kita sudah punya kuantitas dan kualitas alutsista yang bisa
diandalkan.  Penambahan alutsista itu antara lain ada 80 tank amfibi
BMP3F yang sangar itu, ada 100 MBT Leopard, ada tigapuluhan KCR termasuk
6 dari Clurit Class, ada 3 Fregat anyar bergabung dengan 6 Fregat
eksisting, ada 3 Trimaran pakai rudal.  Kalau mau di list banyak banget
yang sudah berdatangan, maklum lagi panen raya.  Kalau ini digabung
dengan alutsista eksisting sudah pasti bernilai gahar. Nah uji kualitas
tempurnya ada di latihan gabungan itu sehingga integrasi sistem
pertempuran dengan beragam jenis alutsista tadi akan menggambarkan
dahsyatnya suasana kebatinan dan nilai tempur yang dimiliki.  Efek
getarnya banyak celeng berubah menjadi kambing atau remeh menjadi ramah.
Dan ini bagian dari kampanye militer untuk jangan menjual persoalan
teritori yang sudah jelas dasar hukumnya kalau tidak ingin digebuk.

 

Dalam bingkai mikro penambahan alutsista TNI diniscayakan akan mampu
meredam pelecehan teritori sekaligus penguat posisi bargaining diplomasi
karena sejatinya kekuatan pengawal republik adalah untuk payung ini.
Dalam ruang yang lebih luas adalah untuk mengantisipasi dinamika kawasan
Asia Tenggara yang sulit diprediksi dengan konflik Laut Cina Selatan.
Kalau prajurit TNI diajak gelut fisik, adu endurance dan survival dengan
prajurit negara lain kita yakin yang tampil sebagai pemenang adalah
prajurit TNI karena disitu letak keunggulan hulubalang kita. Bahkan
dalam berbagai kejuaraan adu tangkas menembak prajurit TNI selalu
menempati posisi puncak, itu tak terbantahkan. Namun dalam upaya
menguasai perkembangan teknologi pertempuran kita perlu meng update dan
memodernisasi alutsista karena itu wajib hukumnya. Sekali anda
melalaikan kewajiban ini maka prajurit TNI yang unggul kualitas personal
itu akan menjadi pasukan gagah gemulai.

 
<http://4.bp.blogspot.com/-iHLNm8jk85E/Ty6MH4RClMI/AAAAAAAAAM8/Zoz9iOYzq
Es/s1600/28867largewp7.jpg> 

Konvoy Armada TNI AL pulang dari Latgab Sangatta

Perkuatan TNI sebenarnya adalah perkuatan pagar agar tak mudah dimasuki
oleh maling atau rampok sumber daya.  Komparasinya sederhana, ada sebuah
rumah besar dan kaya tapi pagarnya hanya pagar lapuk. Lalu datang
rampok, menjarah menguras, dan si empunya rumah hanya mampu teriak tanpa
mampu memberikan  perlawanan.  Si rampok tertawa terkekeh-kekeh, sembari
bilang: Kasian deh lu.  Kalau kita lihat peta dunia atau google earth,
negeri ini luar biasa strategisnya posisi geografisnya, kekayaan
alamnya, rentang pantainya, jumlah penduduknya.  Lalu kalau bicara pagar
halamannya, alamak, parah kali kawan, mirip seperti pemilik rumah mewah
tadi, cuma bisa teriak tanpa melakukan perlawanan.

 

Nah sekarang pagar itu sedang dibenahi, diperkuat, dipergahar.  Di laut
kekuatan armada ditambah menjadi 3 armada tempur dengan kekuatan minimal
274 KRI.  Pangkalan utama kekuatan armada ada di Tanjung Pinang,
Makassar dan Sorong.  Jakarta dan Surabaya tetap menjadi pangkalan utama
karena disana ada Kolinlamil untuk mobilisasi pasukan Marinir dan TNI
AD. Kekuatan pasukan  Marinir ditambah 1 divisi sehingga menjadi 3
divisi.  Matra udara menambah skuadron tempur dan angkut seirama dengan
kedatangan alutsista utama pesawat tempur dan angkut.  Satuan-satuan
radar diperbanyak, pangkalan-pangkalan TNI AU diperkuat tidak saja
dengan hanud titik (rudal jarak pendek) tetapi juga dengan hanud area (
rudal jarak menengah).  TNI AD tidak ketinggalan dengan menambah Heli
tempur, Heli angkut, MBT, Panser, MLRS, Rudal, Roket, Howitzer. Kostrad
ditambah menjadi 3 Divisi selain penambahan batalyon tempur Kodam di
beberapa daerah perbatasan.

 

Perkuatan pengawal republik ini tidak lepas dari ruang pantau intelijen
dan hankam negara tetangga, utamanya Malaysia, Singapura dan Australia.
Bahasa tubuh ketiga jiran ini menampakkan reaksi berbeda.  Australia
misalnya memberikan warning terhadap peningkatan kekuatan TNI sebagai
sebuah upaya menyetarakan keseimbangan kawasan seraya memberikan ruang
perspektif untuk bekerja sama  lebih erat antar militer kedua negara.
Meskipun begitu aura kekhawatiran bangsa bule yang "nyasar" ke selatan
Asia ini tetap bergema.  Ini ciri khas sekalgus arogansi Barat Anglo
yang merasa tidak ingin harkatnya disaingi.

 
<http://3.bp.blogspot.com/-DBZWyGhSV1Q/Ty6NHGewpVI/AAAAAAAAANE/t397od1kR
lc/s1600/images.jpg> 

Pasukan Marinir dalam sebuah upacara militer

Sikap Singapura relatif lebih tenang dan diam. Negeri ini memang jarang
mengumbar pernyataan reaksi terhadap perkembangan militer negara
tetangganya.  Sikap diam ini mencerminkan kedewasaan emosional hankam
mereka.  Singapura cenderung lebih suka tak pamer khawatir,  meski
secara intelijen mereka sangat ingin tahu alutsista apa lagi yang akan
dibeli oleh Indonesia.  Lalu bagaimana dengan Malaysia yang dalam
Pameran LIMA akhir tahun silam tak jua jadi menambah arsenal udaranya
meski sempat menggadang-gadang Typhoon. Komunitas militer yang banyak
berdiskusi dengan jiran sebelah bisa membaca suasana hati mereka.
Sebelumnya ada semacam arogansi terhadap keunggulan alutsista yang
mereka miliki terhadap RI.  Namun sejak negeri ini melakukan belanja
alutsista secara besar-besaran, sikap itu sudah jauh berkurang dan
bahkan berganti dengan sikap, menyadari bahwa negeri ini tak bisa
disikapi dengan kesombongan militer.  

 

Inilah yang disebut efek gentar dan getar. Perkuatan alutsista TNI bukan
dimaksudkan untuk ngajak gelut tetangga tetapi sebagai penguat dan
penggentar agar jiran tak lagi remehkan teritori RI.  Kekuatan militer
sejatinya adalah untuk menjaga nilai-nilai kesetaraan dalam hidup
bertetangga, menjadi payung bargaining dalam langkah diplomasi untuk
penyelesaian sengketa batas wilayah sekaligus menjadi kekuatan pukul
terakhir demi eksistensi teritori yang diyakini benar.  Itulah kodrat
eksistensi dan harga diri.  Sama seperti eksistensi diri kita sebagai
pribadi yang bernama manusia, pada dasarnya suka dengan nilai-nilai
kebenaran universal, kebersamaan, kesetaraan, saling menghargai dan
menghormati.  Jika nilai-nilai ini dilanggar maka kodrat marah pun
muncul dipermukaan wajah.  Sabar juga bagian dari kodrat tadi yang
dianalogikan sebagai kekuatan bargaining menahan diri.  Nah kalau itu
tak jua menemukan titik selesai, ya gelut saja demi eksistensi dan harga
diri. Dan itu sah.

 

Allahu Akbar, Iran Sukses Luncurkan Satelit Navid-e Elm-o Sanat
<http://indonesiandefense.blogspot.com/2012/02/allahu-akbar-iran-sukses-
luncurkan.html>  



Memperingati hari Sepuluh Fajr Kemenangan Revolusi Islam (Dahe-ye Fajr),
Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad secara resmi
mengeluarkan perintah peluncuran satelit nasional Navid-e Elm-o Sanat.
Demikian dilaporkan televisi al-Alam Jumat (03/2).

Satelit Navid-e Elm-o Sanat dibuat oleh Universitas Elm-o Sanat Tehran
diluncurkan ke angkasa dengan ucapan Allahu Akbar bersandi suci "Ya
Mahdi Adrikni" pada pukul 03:30 Jumat dinihari dan menempati jalur
orbitnya dengan sukses.

Berdasarkan laporan ini, satelit yang dibuat Universitas Elm-o Sanat
Tehran ini termasuk satelit pemantau yang bertugas memetakan bumi dengan
presisi gambar yang sangat detil.

Satelit Navid-e Elm-o Sanat ini tergolong kelas mikro yang mengorbit di
ketinggian 250 hingga 375 kilometer dan berat 50 kilogram dengan orbital
sudut 55 derajat.

Aplikasi satelit ini dipergunakan untuk pelbagai kepentingan di bidang
ilmu meteorologi, manajemen bencana alam, mengkaji kelembaban dan suhu
udara, bahan kimia atmosfer, angin, salju, hujan dan samudera.

Satelit nasional Iran ini akan mengorbit bumi setiap kali dalam 90 menit
dan kamera yang dipasang akan mengirimkan gambar dengan resolusi tinggi
ke 5 stasiun bumi yang terletak di pelbagai daerah Iran.

Satelit Navid-e Elm-o Sanat lebih baik ketimbang satelit Omid dari sisi
teknologi kontrol dan lebih stabil. (IRIB Indonesia/SL)

Ralph Shoenman: Navid-e Elm-o Sanat Bukti Kemampuan Iran Hadapi AS 

Sabtu, 2012 Februari 04 13:30 

 



Ralph Shoenman, pengamat politik menjelaskan, kesuksesan Republik Islam
Iran meluncurkan satelit Navid-e Elm-o Sanat ke orbit menunjukkan
kemampuan Iran menghadapi Amerika Serikat (AS).

 

"Mengingat perubahan intonasi petinggi AS dalam menyikapi Iran, petinggi
Tehran harus melakukan persiapan matang mempengaruhi opini publik
regional dan internasional menghadapi makar AS," ungkap Shoenman dalam
wawancaranya dengan Press TV Jum'at (3/2).

 

Ia juga mengisyaratkan kesuksesan Iran meluncurkan salelit Navid-e Elm-o
Sanat ke orbit dan  menekankan, setiap keberhasilan Iran menunjukkan
kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) negara ini untuk menghadapi ancaman
Amerika Serikat.

 

Satelit Navid atau Gospel dirancang untuk mengumpulkan data tentang
kondisi cuaca dan memantau bencana alam. Satelit tersebut memiliki berat
sekitar 110 pon (50 kilogram) dan akan mengorbit bumi di ketinggian
hingga 234 mil (375 kilometer), mengitari planet ini 15 kali sehari.
Satelit ini dari jenis yang dikenal sebagai miniatur atau mikrosatelit,
yang biaya produksi dan peluncurannya jauh lebih murah.

 

Satelit ini diluncurkan pada Jum'at dini hari pukul 3:30 waktu setempat.
Hadir dalam acara tersebut, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, Menteri
Luar Negeri, Ali Akbar Salehi dan Menteri Negara Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi, Kamran Daneshjoo. (IRIB Indonesia/MF)

 

Produksi Massal Rudal Jelajah "Zafar" Dimulai 

Sabtu, 2012 Februari 04 13:37 

 

Program produksi massal rudal jelajah maritim baru bernama "Zafar"
diresmikan oleh Kementerian Pertahanan dan Dukungan Angkatan Bersenjata
Iran, Brigjen Ahmad Vahidi.

 

Fars News (4/2) melaporkn, produksi massal rudal tersebut diresmikan
bertepatan dengan peringatan Sepuluh Hari Kemenangan Revolusi Iran. Tipe
pertama rudal "Zafar" itu juga telah diserahkan oleh Brigjen Vahidi
kepada panglima Angkatan Laut Pasukan Garda Revolusi Islam Iran
(Pasdaran), Laksamana Ali Fadavi.

 

Vahidi kepada wartawan mengatakan, "Seperti yang telah kami umumkan
sebelumnya, produksi massal rudal Zafar telah dimulai hari ini (Sabtu,
4/2). Rudal ini adalah tipe rudal anti-kapal, jarak dekat dan dengar
menggunakan sistem kendali radar. Rudal ini mampu menghancurkan target
sedang hingga kecil dengan keakuratan tinggi."

 

Salah satu keunggulan rudal jarak dekat ini, menurut Vahidi, adalah
flesibilitasnya untuk dipasang di berbagai jenis perahu cepat dan kapal
patroli Iran, serta memiliki sistem penangkal perang elektronik. Rudal
ini sepenuhnya hasil kerja keras para ahli militer dalam negeri Iran.

 

Lebih lanjut Vahidi menjelaskan, "Setelah ditembakkan, rudal ini akan
menurunkan ketinggiannya dan setelah itu memasuki posisi jelajah
sehingga tidak terdeteksi musuh dan pada tahap berikutnya adalah
menemukan target pada ketinggian sangat rendah."

 

Menyangkut kecepatan penggunaan rudal tersebut, Vahidi menandaskan,
rudal Zafar dapat ditembakkan dalam setiap tiga detik baik secara per
unit, maupun multi-shot. (IRIB Indonesia/MZ)

 

Angkatan Udara Iran Siap Tempur 

Minggu, 2012 Februari 05 08:25 

 



Komandan Angkatan Udara Iran mengatakan bahwa sanksi terhadap Iran telah
mendorong negara ini untuk mencapai swasembada di berbagai bidang.

Berbicara pada upacara khusus menandai ulang tahun ke-33 kemenangan
Revolusi Islam, Brigjend Hassan Shahsafi mengatakan, sanksi Barat telah
memacu Angkatan Bersenjata Iran untuk mengukir prestasi unik di bidang
teknis dan sains. Ditambahkannya, keahlian teknologi pengayaan uranium
dan peluncuran satelit Omid ke orbit bumi adalah di antara beberapa
prestasi negara.

"Iran mengadopsi doktrin defensif, tidak memiliki rencana untuk
menargetkan negara manapun, dan menyeru semua negara regional untuk
bekerja sama dalam menjaga keamanan Timur Tengah, tanpa ketergantungan
pada pasukan asing," jelasnya.

Brigjend Shahsafi menuturkan, Republik Islam Iran mengejar sebuah
kebijakan yang independen dan mempertahankan kehadiran yang kuat di
kawasan Teluk Persia, sejalan dengan posisi geostrategis penting di
bidang keamanan dan energi.

"Angkatan Udara Iran dalam kesiapan tempur penuh untuk mempertahankan
wilayah udara negara dan integritas wilayah serta memantau pergerakan
musuh di kawasan untuk merespon setiap ancaman," tegasnya. (IRIB
Indonesia/RM)

Iran Produksi Rudal Kendali Laser "Basir" 

Selasa, 2012 Januari 31 02:41 

 

Republik Islam Iran memamerkan rudal kendali laser cerdas barunya yang
diberi nama "Basir" dan merupakan hasil kerja keras para pakar militer
domestik.

Hal itu dikonfirmasikan oleh Menteri Pertahanan Iran, Brigadir Jenderal
Ahmad Vahidi Senin (30/1) pada acara pameran rudal tersebut di Tehran.
Vahidi menambahkan bahwa ini merupakan pertama kalinya para pakar
domestik di Organisasi Industri Pertahanan Iran berhasil memproduksi
rudal kendali laser canggih.

Ditegaskan Vahidi bahwa Basir dirancang untuk menghancurkan tank,
kendaraan militer, jembatan, dan target bergerak atau permanen lainnya
dengan tingkat keakuratan tinggi. Selain itu rudal tersebut juga mampu
mengidentifikasi dan melacak target.

Brigjen Vahidi mencatat bahwa rudal tersebut memiliki memiliki jangkauan
20 km, dan sangat berguna di daerah pegunungan.

Vahidi menjelaskan bahwa Republik Islam Iran kini masuk dalam jajaran
lima negara terkemuka dunia yang mampu memproduksi senjata pintar dengan
menggunakan teknologi pribumi.

Dalam beberapa tahun terakhir, Republik Islam telah meraih prestasi
besar di sektor pertahanan dan bahkan mencapai kemandirian dalam
produksi perangkat keras militer penting dan sistem pertahanan.

Tehrantelah berulang kali meyakinkan negara-negara lain, terutama negara
jiran bahwa kekuatan militernya bukan ancaman bagi negara-negara lain,
mengingat doktrin pertahanan Iran semata-mata berdasarkan pada prinsip
pencegahan.

 

JPEG image

JPEG image

JPEG image

JPEG image

JPEG image

JPEG image

Other related posts: