Biar siap2 kalo mau perang dunia ke-3 kita sudah tau mau pake senjata apa.. Dan biar update berita tentang militer. Masak berita tentang koropsi terus.. Kapan mau bangga jadi anak negri.. ________________________________ From: tea-corner-bounce@xxxxxxxxxxxxx [mailto:tea-corner-bounce@xxxxxxxxxxxxx] On Behalf Of M.Hafidz Anwar Sent: Tuesday, February 07, 2012 9:00 PM To: tea-corner@xxxxxxxxxxxxx Subject: [breaktime-corner] Re: berita militer.. Ente mantan tentara ya om? Kok rajin bener update berita militer...hehehe... M.Hafidz Anwar Powered by BlacksweetBerry(r) ________________________________ From: "Saikhu Rochman" <saikhu.rochman@xxxxxxxxxxxxxxxx> Sender: tea-corner-bounce@xxxxxxxxxxxxx Date: Tue, 7 Feb 2012 21:51:22 +0800 To: <tea-corner@xxxxxxxxxxxxx> ReplyTo: tea-corner@xxxxxxxxxxxxx Subject: [breaktime-corner] berita militer.. Nanggala Mengaplikasi Teknologi Sistem Pertempuran Norwegia <http://alutsista.blogspot.com/2012/02/nanggala-mengaplikasi-teknologi-s istem.html> <http://img.antaranews.com/new/2012/02/ori/20120206nanggala-05-a.gif> Combat management system KRI Nanggala-402 (Foto: ANTARANews/Ade P Marboen) SURABAYA - Setelah 24 bulan diperbaiki menyeluruh (overhaul and retrofit) di Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering, Okpo, Korea Selatan, KRI Nanggala-402 kembali memperkuat armada TNI-AL, Senin (6/2). Bedanya kali ini, sistem manajemen tempur (Combat Management System/ CMS) dan operasi kapal selam kelas U-209/1300 itu diperbarui memakai sistem dari Norwegia. Sistem baru KRI Nanggala-402 diterapkan dari teknologi manajemen tempur dan operasi dari Norwegia. Teknologi digital itu memungkinkan komandan kapal mengambil keputusan secara lebih cepat, efisien, dan tepat atas posisi dan kedudukan kapal terhadap sasaran yang dituju. Sebelum memakai teknologi dari Norwegia itu, KRI Nanggala-402 sebagaimana "kembarannya" KRI Cakra-401 memakai teknologi Sinbad dari Belanda yang bekerja secara manual. Kebolehan sistem baru itu juga diujicobakan selama pelalayaran pulang dari Korea Selatan menuju perairan Indonesia sejak 21 Januari lalu dan tiba di perairan Selat Madura pada Senin pagi. Contoh kebolehan itu --dalam operasi tempur sebenarnya-- kapal bisa meluncurkan empat torpedo secara salvo pada selang waktu sangat rapat. Kapal selam sepanjang 59 meter itu sendiri memiliki delapan tabung peluncur torpedo pada ujung haluan utamanya. Sambutan kehadiran Nanggala diberikan KSAL, Laksamana TNI Soeparno, Panglima Armada Indonesia Kawasan Timur TNI-AL, Laksamana Muda TNI Ade Sopandi, dan Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Siddiq, serta perwakilan dari Daewoo. Menyinggung kehadiran kembali kapal dari Satuan Kapal Selam TNI-AL itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan, Marsekal Madya TNI Eris Haryanto, menyatakan, "Kita puas dengan kinerja Daewoo ini. Mereka pendatang baru di dunia perkapalselaman dunia namun bisa membuktikan janji dan komitmennya." Nanggala Mampu Di Dalam Air Selama 52 Hari <http://alutsista.blogspot.com/2012/02/setelah-overhaul-nanggala-mampu-d i.html> <http://v-images2.antarafoto.com/gpr/1328502325/kri-nanggala-402-tiba-25 .jpg> SURABAYA - Setelah diperbaiki total di galangan kapal Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering, Korsel selama 2 tahun, KRI Nanggala kini sudah menjelma menjadi sebuah Kapal Selam Modern. Kapal bernomor lambung 402 ini dilengkap dengan Torpedo yang mampu mengejar kebisingan. Kapal ini juga bisa dilengkapi oleh beberapa misil seperti Exocet, Harpoon dsb. Tak hanya itu dengan kekuatan sonar baru yang bisa kapal ini mampu mendeteksi kapal perang musuh hingga 40 kilometer dengan catatan laut dalam kondisi clear atau jernih. KRI Nanggala diawaki oleh 48 awak, dalam kondisi 100 persen Nanggala bisa berada didalam air hingga 52 hari. Kolonel (P) Tunggul Suropati, mantan Komandan Satgas Overhoul KRI Nanggala mengungkapkan kapal ini memliki kemampuan menyelam yang cukup baik. " Dalam uji coba kami bisa turun hingga 257 meter didalam laut, dalam keadaan terpaksa maksimal 300 meter " ujarnya. Kapal selam ini sendiri mampu melaksakan tugas penyusupan, peperangan atas air dan bawah air, penyebaran ranjau terbatas. dan emergensi VIP. KSAL dan sejumlah pejabat yang menyambut kehadiran kapal selam RI ini menyempatkan diri meninjau bagian dalam kapal. <http://img.antaranews.com/new/2012/02/ori/20120206nanggala-02-a.gif> Kepala Staf TNI-AL, Laksamana TNI Soeparno (tengah), bersama Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Siddiq (kanan), sesaat setelah menerima kedatangan kembali KRI Nanggala-402 di Dermaga Madura, Surabaya, Senin. Kapal selam yang diperbaiki di Korea Selatan ini memperkuat arsenal bawah air Indonesia bersama KRI Cakra-401. (ANTARANews/Ade P Marboen) Kembalinya kapal selam tipe U-209/1300 buatan Jerman pada 1981 itu, memantapkan kekuatan TNI AL dan bergabung dengan satu kapal selam lainnya KRI Cakra-401. Seperti halnya KRI Nanggala, kapal selam KRI Cakra juga sudah lebih dulu menjalani "overhoul" di galangan yang sama di Korsel pada 2004-2006. Perbaikan total yang dijalani KRI Nanggala meliputi, struktur kapal, lapisan baja, sistem navigasi, dan persenjataan bawah air serta sonar berteknologi terkini. Kapal selam tersebut berbobot mati 1.395 ton, berdimensi 59,5 meter x 6,3 meter x 5,5 meter dengan mesin diesel elektrik yang mampu melaju hingga kecepatan 25 knot di dalam air KASAL: Idealnya Indonesia Punya 12 Kapal Selam <http://beritahankam.blogspot.com/2012/02/kasal-idealnya-indonesia-punya -12-kapal.html> <http://4.bp.blogspot.com/-F_8DSp8DWos/Ty-jCkwwwPI/AAAAAAAAYlI/8wAr6njSz k8/s1600/719984n.jpg> Awak KRI Nanggala-402 foto bersama di depan kapal selam KRI Nanggala di Korsel. (Foto: Kaskus) 6 Februari 2012, Surabaya: Luas laut Indonesia sekitar lima juta kilometer persegi dengan tiga alur laut kepulauan Indonesia yang terbuka untuk kepentingan pelayaran damai. Kini Indonesia memiliki 155 kapal perang berbagai tipe dan jenis dan khusus untuk kapal selam, diperlukan minimal enam unit dalam status siap operasi tempur. "Begini, kekuatan minimal kita itu enam. Dengan perhitungan dua kapal selam disiagakan bertugas, dua siaga operasi, dan dua lagi servis berkala," kata Kepala Staf TNI-AL, Laksamana TNI Soeparno, Senin, seusai menyambut kehadiran kembali KRI Nanggala-402 dari pelayaran 17 hari selepas perbaikan menyeluruh di Korea Selatan. Kapal selam tipe U-209/1300 buatan Jerman pada 1981 itu diperbaiki menyeluruh di Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering di Okpo, Korea Selatan, sejak dua tahun lalu. Kini kapal selam itu semakin berotot dan makin awas semua "panca indera"-nya setelah banyak sistemnya diperbarui memakai teknologi terkini di kelasnya. Salah satunya adalah teknologi sistem manajemen tempur dan operasi secara digital dari Norwegia menggantikan sistem Sinbad buatan Belanda hasil teknologi dasawarsa '80-an. Kapal selam berkelir hitam ini sudah mampu meluncurkan empat torpedo sekaligus secara salvo dalam tempo sangat rapat adalah salah satu bentuk kemampuan yang ditingkatkan itu. Pemimpin pelayaran pulang KRI Nanggala-402 itu adalah Letnan Kolonel Pelaut Purwanto, didampingi belasan perwira dan belasan bintara serta tamtamanya. Masih ada dalam pelayaran itu beberapa teknisi kunci dari pihak Daewoo untuk mengawasi kinerja instrumen-instrumen dan program komputer yang diadopsi. Dengan begitu, TNI-AL kini memiliki dua kapal selam siap operasi tempur dan misi khusus lain, yaitu KRI Nanggala -402 dan KRI Cakra-401 dari kelas yang sama dan tergabung dalam Satuan Kapal Selam Komando Armada Indonesia Kawasan Timur TNI-AL. Menyinggung keperluan ideal kapal selam Indonesia, Soeparno yang didampingi Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Siddiq, menyatakan, "Yang ideal, Indonesia memiliki 12 kapal selam seperti waktu dasawarsa '60-an itu." Jika tiada halangan, tiga tahun ke depan Indonesia akan menambah lagi kekuatan flotila kapal selammnya menjadi lima secara keseluruhan. Ada wacana pangkalan kapal selam ini akan ditempatkan di lokasi baru di Indonesia bagian tengah. Komisi I DPR, kata Siddiq, menghendaki pemerintah menambah anggaran belanja arsenal militer nasional hingga angka Rp78 triliun dari sekitar Rp1.300 triliun APBN tahun depan. "Kerugian negara akibat ketidakmampuan kita menjaga wilayah maritim bangsa ini sebanyak Rp40 triliun memakai data pada 2007. Kini angka itu bisa bertambah lagi," katanya. TNI Latihan dengan Enam Negara di Thailand <http://beritahankam.blogspot.com/2012/02/tni-latihan-dengan-enam-negara -di.html> <http://3.bp.blogspot.com/-c6n20PvXe3c/Ty-hn1lOGzI/AAAAAAAAYk8/0zNcSL6NV 5A/s1600/120202-N-WV964-024.jpg> Prajurit marinir dari 31st Marine Expeditionary Force (MEF) diangkut kapal perang USS Germatown (LSD 42) dari Okinawa, Jepang menuju Thailand untuk berpartisipasi pada latihan bersama Cobra Gold 2012. (Foto: U.S. Navy/Mass Communication Specialist 1st Class Johnie Hickmon) 6 Februari 2012, Jakarta: Tentara Nasional Indonesia mengikuti latihan bersama dengan enam negara di Thailand dengan sandi "Cobra Gold" 2012, mulai 12 Januari hingga 19 Februari 2012. Juru bicara TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul menjawab ANTARA di Jakarta, Senin mengatakan dalam latihan bersama tahunan yang digagas Komando Armada AS Asia Pasifik (US Pasific Command/ USPACOM) 2012 itu , TNI mengirimkan 75 personelnya. "TNI mengikuti dua materi latihan yakni bantuan kesehatan militer dan kemampuan kompi zeni. Fokus dari latihan bersama kali ini adalah meningkatkan kemitraan dan sinergitas antarsatuan dan antarmiliter tujuh negara yang tergabung dalam latihan itu," ungkap Laksamana Muda Iskandar Sitompul menambahkan. Latihan bersama "Cobra Cold" ke-31 diikuti sekitar 10.000 ribu personel militer dari AS, Jepang, Indonesia, Malaysia, Singapura, Korea Selatan dan Thailand. Latihan dilakukan dalam dua tahapan yakni geladi posko dan geladi lapang. Dalam materi latihan bantuan kesehatan dan kemanusiaan Indonesia akan bergabung dengan militer Singapura, Korea Selatan, Malaysia dan Jepang.