[breaktime-corner] Re: berita militer..

  • From: "Saikhu Rochman" <saikhu.rochman@xxxxxxxxxxxxxxxx>
  • To: <tea-corner@xxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Tue, 7 Feb 2012 22:49:01 +0800

Biar siap2 kalo mau perang dunia ke-3 kita sudah tau mau pake senjata
apa..

Dan biar update berita tentang militer. Masak berita tentang koropsi
terus..

Kapan mau bangga jadi anak negri..

 

 

________________________________

From: tea-corner-bounce@xxxxxxxxxxxxx
[mailto:tea-corner-bounce@xxxxxxxxxxxxx] On Behalf Of M.Hafidz Anwar
Sent: Tuesday, February 07, 2012 9:00 PM
To: tea-corner@xxxxxxxxxxxxx
Subject: [breaktime-corner] Re: berita militer..

 


Ente mantan tentara ya om? Kok rajin bener update berita
militer...hehehe...

M.Hafidz Anwar
Powered by BlacksweetBerry(r)

________________________________

From: "Saikhu Rochman" <saikhu.rochman@xxxxxxxxxxxxxxxx> 

Sender: tea-corner-bounce@xxxxxxxxxxxxx 

Date: Tue, 7 Feb 2012 21:51:22 +0800

To: <tea-corner@xxxxxxxxxxxxx>

ReplyTo: tea-corner@xxxxxxxxxxxxx 

Subject: [breaktime-corner] berita militer..

 

 

Nanggala Mengaplikasi Teknologi Sistem Pertempuran Norwegia
<http://alutsista.blogspot.com/2012/02/nanggala-mengaplikasi-teknologi-s
istem.html>  

  <http://img.antaranews.com/new/2012/02/ori/20120206nanggala-05-a.gif> 
Combat management system KRI Nanggala-402 (Foto: ANTARANews/Ade P
Marboen)

SURABAYA - Setelah 24 bulan diperbaiki menyeluruh (overhaul and
retrofit) di Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering, Okpo, Korea
Selatan, KRI Nanggala-402 kembali memperkuat armada TNI-AL, Senin (6/2).

Bedanya kali ini, sistem manajemen tempur (Combat Management System/
CMS) dan operasi kapal selam kelas U-209/1300 itu diperbarui memakai
sistem dari Norwegia.

Sistem baru KRI Nanggala-402 diterapkan dari teknologi manajemen tempur
dan operasi dari Norwegia. Teknologi digital itu memungkinkan komandan
kapal mengambil keputusan secara lebih cepat, efisien, dan tepat atas
posisi dan kedudukan kapal terhadap sasaran yang dituju.

Sebelum memakai teknologi dari Norwegia itu, KRI Nanggala-402
sebagaimana "kembarannya" KRI Cakra-401 memakai teknologi Sinbad dari
Belanda yang bekerja secara manual.

Kebolehan sistem baru itu juga diujicobakan selama pelalayaran pulang
dari Korea Selatan menuju perairan Indonesia sejak 21 Januari lalu dan
tiba di perairan Selat Madura pada Senin pagi.

Contoh kebolehan itu --dalam operasi tempur sebenarnya-- kapal bisa
meluncurkan empat torpedo secara salvo pada selang waktu sangat rapat.
Kapal selam sepanjang 59 meter itu sendiri memiliki delapan tabung
peluncur torpedo pada ujung haluan utamanya.

Sambutan kehadiran Nanggala diberikan KSAL, Laksamana TNI Soeparno,
Panglima Armada Indonesia Kawasan Timur TNI-AL, Laksamana Muda TNI Ade
Sopandi, dan Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Siddiq, serta perwakilan dari
Daewoo.

Menyinggung kehadiran kembali kapal dari Satuan Kapal Selam TNI-AL itu,
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan, Marsekal Madya TNI Eris
Haryanto, menyatakan, "Kita puas dengan kinerja Daewoo ini. Mereka
pendatang baru di dunia perkapalselaman dunia namun bisa membuktikan
janji dan komitmennya."

Nanggala Mampu Di Dalam Air Selama 52 Hari
<http://alutsista.blogspot.com/2012/02/setelah-overhaul-nanggala-mampu-d
i.html>  

 
<http://v-images2.antarafoto.com/gpr/1328502325/kri-nanggala-402-tiba-25
.jpg> 

SURABAYA - Setelah diperbaiki total di galangan kapal Daewoo
Shipbuilding & Marine Engineering, Korsel selama 2 tahun, KRI Nanggala
kini sudah menjelma menjadi sebuah Kapal Selam Modern.

Kapal bernomor lambung 402 ini dilengkap dengan Torpedo yang mampu
mengejar kebisingan. Kapal ini juga bisa dilengkapi oleh beberapa misil
seperti Exocet, Harpoon dsb. Tak hanya itu dengan kekuatan sonar baru
yang bisa kapal ini mampu mendeteksi kapal perang musuh hingga 40
kilometer dengan catatan laut dalam kondisi clear atau jernih. KRI
Nanggala diawaki oleh 48 awak, dalam kondisi 100 persen Nanggala bisa
berada didalam air hingga 52 hari.

Kolonel (P) Tunggul Suropati, mantan Komandan Satgas Overhoul KRI
Nanggala mengungkapkan kapal ini memliki kemampuan menyelam yang cukup
baik. " Dalam uji coba kami bisa turun hingga 257 meter didalam laut,
dalam keadaan terpaksa maksimal 300 meter " ujarnya.

Kapal selam ini sendiri mampu melaksakan tugas penyusupan, peperangan
atas air dan bawah air, penyebaran ranjau terbatas. dan emergensi VIP.
KSAL dan sejumlah pejabat yang menyambut kehadiran kapal selam RI ini
menyempatkan diri meninjau bagian dalam kapal.

  <http://img.antaranews.com/new/2012/02/ori/20120206nanggala-02-a.gif> 
Kepala Staf TNI-AL, Laksamana TNI Soeparno (tengah), bersama Ketua
Komisi I DPR, Mahfudz Siddiq (kanan), sesaat setelah menerima kedatangan
kembali KRI Nanggala-402 di Dermaga Madura, Surabaya, Senin. Kapal selam
yang diperbaiki di Korea Selatan ini memperkuat arsenal bawah air
Indonesia bersama KRI Cakra-401. (ANTARANews/Ade P Marboen)

Kembalinya kapal selam tipe U-209/1300 buatan Jerman pada 1981 itu,
memantapkan kekuatan TNI AL dan bergabung dengan satu kapal selam
lainnya KRI Cakra-401. Seperti halnya KRI Nanggala, kapal selam KRI
Cakra juga sudah lebih dulu menjalani "overhoul" di galangan yang sama
di Korsel pada 2004-2006.

Perbaikan total yang dijalani KRI Nanggala meliputi, struktur kapal,
lapisan baja, sistem navigasi, dan persenjataan bawah air serta sonar
berteknologi terkini.

Kapal selam tersebut berbobot mati 1.395 ton, berdimensi 59,5 meter x
6,3 meter x 5,5 meter dengan mesin diesel elektrik yang mampu melaju
hingga kecepatan 25 knot di dalam air

KASAL: Idealnya Indonesia Punya 12 Kapal Selam
<http://beritahankam.blogspot.com/2012/02/kasal-idealnya-indonesia-punya
-12-kapal.html>  

 
<http://4.bp.blogspot.com/-F_8DSp8DWos/Ty-jCkwwwPI/AAAAAAAAYlI/8wAr6njSz
k8/s1600/719984n.jpg> 

Awak KRI Nanggala-402 foto bersama di depan kapal selam KRI Nanggala di
Korsel. (Foto: Kaskus)

6 Februari 2012, Surabaya: Luas laut Indonesia sekitar lima juta
kilometer persegi dengan tiga alur laut kepulauan Indonesia yang terbuka
untuk kepentingan pelayaran damai. Kini Indonesia memiliki 155 kapal
perang berbagai tipe dan jenis dan khusus untuk kapal selam, diperlukan
minimal enam unit dalam status siap operasi tempur.

"Begini, kekuatan minimal kita itu enam. Dengan perhitungan dua kapal
selam disiagakan bertugas, dua siaga operasi, dan dua lagi servis
berkala," kata Kepala Staf TNI-AL, Laksamana TNI Soeparno, Senin, seusai
menyambut kehadiran kembali KRI Nanggala-402 dari pelayaran 17 hari
selepas perbaikan menyeluruh di Korea Selatan.

Kapal selam tipe U-209/1300 buatan Jerman pada 1981 itu diperbaiki
menyeluruh di Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering di Okpo, Korea
Selatan, sejak dua tahun lalu. Kini kapal selam itu semakin berotot dan
makin awas semua "panca indera"-nya setelah banyak sistemnya diperbarui
memakai teknologi terkini di kelasnya.

Salah satunya adalah teknologi sistem manajemen tempur dan operasi
secara digital dari Norwegia menggantikan sistem Sinbad buatan Belanda
hasil teknologi dasawarsa '80-an. Kapal selam berkelir hitam ini sudah
mampu meluncurkan empat torpedo sekaligus secara salvo dalam tempo
sangat rapat adalah salah satu bentuk kemampuan yang ditingkatkan itu.

Pemimpin pelayaran pulang KRI Nanggala-402 itu adalah Letnan Kolonel
Pelaut Purwanto, didampingi belasan perwira dan belasan bintara serta
tamtamanya. Masih ada dalam pelayaran itu beberapa teknisi kunci dari
pihak Daewoo untuk mengawasi kinerja instrumen-instrumen dan program
komputer yang diadopsi.

Dengan begitu, TNI-AL kini memiliki dua kapal selam siap operasi tempur
dan misi khusus lain, yaitu KRI Nanggala -402 dan KRI Cakra-401 dari
kelas yang sama dan tergabung dalam Satuan Kapal Selam Komando Armada
Indonesia Kawasan Timur TNI-AL.

Menyinggung keperluan ideal kapal selam Indonesia, Soeparno yang
didampingi Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Siddiq, menyatakan, "Yang ideal,
Indonesia memiliki 12 kapal selam seperti waktu dasawarsa '60-an itu."

Jika tiada halangan, tiga tahun ke depan Indonesia akan menambah lagi
kekuatan flotila kapal selammnya menjadi lima secara keseluruhan. Ada
wacana pangkalan kapal selam ini akan ditempatkan di lokasi baru di
Indonesia bagian tengah.

Komisi I DPR, kata Siddiq, menghendaki pemerintah menambah anggaran
belanja arsenal militer nasional hingga angka Rp78 triliun dari sekitar
Rp1.300 triliun APBN tahun depan. "Kerugian negara akibat ketidakmampuan
kita menjaga wilayah maritim bangsa ini sebanyak Rp40 triliun memakai
data pada 2007. Kini angka itu bisa bertambah lagi," katanya. 

TNI Latihan dengan Enam Negara di Thailand
<http://beritahankam.blogspot.com/2012/02/tni-latihan-dengan-enam-negara
-di.html>  

 
<http://3.bp.blogspot.com/-c6n20PvXe3c/Ty-hn1lOGzI/AAAAAAAAYk8/0zNcSL6NV
5A/s1600/120202-N-WV964-024.jpg> 

Prajurit marinir dari 31st Marine Expeditionary Force (MEF) diangkut
kapal perang USS Germatown (LSD 42) dari Okinawa, Jepang menuju Thailand
untuk berpartisipasi pada latihan bersama Cobra Gold 2012. (Foto: U.S.
Navy/Mass Communication Specialist 1st Class Johnie Hickmon)

6 Februari 2012, Jakarta: Tentara Nasional Indonesia mengikuti latihan
bersama dengan enam negara di Thailand dengan sandi "Cobra Gold" 2012,
mulai 12 Januari hingga 19 Februari 2012.

Juru bicara TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul menjawab ANTARA di
Jakarta, Senin mengatakan dalam latihan bersama tahunan yang digagas
Komando Armada AS Asia Pasifik (US Pasific Command/ USPACOM) 2012 itu ,
TNI mengirimkan 75 personelnya.

"TNI mengikuti dua materi latihan yakni bantuan kesehatan militer dan
kemampuan kompi zeni. Fokus dari latihan bersama kali ini adalah
meningkatkan kemitraan dan sinergitas antarsatuan dan antarmiliter tujuh
negara yang tergabung dalam latihan itu," ungkap Laksamana Muda Iskandar
Sitompul menambahkan.

Latihan bersama "Cobra Cold" ke-31 diikuti sekitar 10.000 ribu personel
militer dari AS, Jepang, Indonesia, Malaysia, Singapura, Korea Selatan
dan Thailand. Latihan dilakukan dalam dua tahapan yakni geladi posko dan
geladi lapang.

Dalam materi latihan bantuan kesehatan dan kemanusiaan Indonesia akan
bergabung dengan militer Singapura, Korea Selatan, Malaysia dan Jepang. 

 

GIF image

JPEG image

GIF image

JPEG image

JPEG image

Other related posts: