Bayi Kembar Meninggal, Dan Yon Geram di RSG Graha Hermine Tribun Batam - Rabu, 9 Mei 2012 23:45 WIB TRIBUNNEWSBATAM.COM. BATAM-Seorang ibu rumah tangga, Trinila wati (25), istri seorang anggota TNI AD 134 Tuah Sakti, harus kehilangan dua bayi kembarnya saat menjalani proses persalinan di Rumah Sakit Bersalin (RSB) Graha Hermine, Batu Aji. Ibu yang akan melahirkan anak keduanya ini terpaksa kehilangan bayi di kandungannya karena penanganan medis yang lambat. Informasi yang dihimpun tribun, Rabu (09/05) menyebutkan, Wati dibawa oleh suaminya, Praka Saut Siahaan untuk periksa ke RSB Graha Hemine, Senin (23/04) lalu. Dari keterangan dokter Nn yang menangani saat itu, kandungan Wati kekurangan air ketuban dan harus mendapat perawatan. Namun kondisi kedua bayinya dinyatakan sehat. "Awalnya saya bawa periksa ke klinik dokter Nn, tidak jauh dari RSB Graha Hemine. Setelah di USG, katanya air ketuban kandungan istri saya kurang. Untuk perawatan lebih lanjut, istri saya dirujuk ke RSB Graha Hermine. Dari situlah istri saya tidak ditangani dengan baik, awal sampai di RSB Graha Hermine tidak langsung ditangani. Kami menunggu sampai 1 jam. Setelah saya tanya ke perawatnya, ternyata saya harus mendaftar dulu dan harus memberikan jaminan Rp 1 juta,"kenang Saut kepada tribun saat dijumpai di markas Batalion 134 Barelang. Setelah memberikan jaminan Rp 800 ribu, katanya, istrinya baru ditangani dokter Nn. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan setiap hari pada pukul 10.00 WIB, tambahnya, kandungan istrinya harus diberi obat cairan air ketuban yang kurang dari normalnya. Setelah lima hari dirawat, jelasnya lebih lanjut, ternyata dari keterangan Dr Nn, istrinya masih harus mendapatkan perawatan karena air ketuabannya masih kurang banyak. "Setiap pukul 10.00 WIB, Dr Nina selalu periksa kandungan istri saya. Menurutnya anak saya sehat-sehat saja. Pada tanggal 28 April, sorenya istri saya merasakan sakit. Sampai jam 9 malam sudah tidak tahan lagi istri saya, akhirnya perawat nelfon Dr Nn. Tapi tidak diangkat-angkat telfonnya. Bahkan saya juga ikut nelfon dan kirim SMS. Sampai istri saya melahirkan dalam kondisi anak saya tidak bernyawa, Dr Nn tidak juga datang-datang,"beber Saut. Saut menjelaskan, Saptu (28/04) istrinya dirawat diruang perawatan lantai dua. Setelah tidak bisa menahan sakit, katanya, istrinya dipindahkan oleh perawat ke lantai satu ruang persalinan. Namun saat diruang perawatan di lantai dua itu, tambahnya, sudah ada tanda-tanda bayinya akan keluar. Saat itu perawat memasukkan alat kedalam rahim istrinya. "Waktu akan dibawa ke lantai satu itu, kata perawat detak jantung anak saya masih normal. Baru sampai diruang persalinan, tiba-tiba kedua anak saya itu keluar. Tapi sudah dalam kondisi meninggal. Nyawa anak saya sudah tidak tertolong lagi. Tapi kalau dokternya datang malam itu, mungkin tidak seperti ini jadinya,"kenang Saut. Wako Sidak Ujian Nasional Tingkat SD di Harapan Utama Tribun Batam - Senin, 7 Mei 2012 20:44 WIB TRIBUNNEWSBATAM, BATAM- Pemerintah tidak akan mampu membangun pendidikan di Batam tanpa bantuan pihak swasta. Hal ini diakui Wali Kota Batam Ahmad Dahlan saat meninjau pelaksanaan Ujian Nasional tingkat SD di Sekolah Harapan Utama, Batamcentre, Senin (7/5/2012). "Terima kasih kepada sekolah swasta yang sudah berikan sumbangsihnya untuk sama-sama membangun pendidikan di Kota Batam," kata Dahlan. Dahlan mengatakan UN dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas peserta didik sehingga dapat bersaing di tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Adapun tantangan yang harus dihadapi peserta UN yaitu kualitas pendidikan dan tingginya angka kelulusan. Diakui Dahlan, UN memang banyak menimbulkan pro kontra di tengah masyarakat. Tapi sejauh ini Batam menerima hal tersebut guna tingkatkan kualitas pendidikan. Sehingga semua lulusan benar-benar mendapatkan pendidikan yang baik. "Saya optimis nanti akan akan lahir ahli-ahli berkualitas dari Batam," kata Dahlan. Kedatangan Wali Kota tersebut disambut hangat Kepala Yayasan serta Kepala Sekolah Harapan Utama. Kepala Yayasan, Hartono berharap Wali Kota terus memberikan perhatian kepada sekolah swasta dalam rangka tingkatkan kualitas pendidikan di Batam. Adapun jumlah peserta UN SD Harapan Utama tahun ini yaitu 82 orang terbagi dalam lima kelas. Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Muslim Bidin mengatakan angka kelulusan untuk tingkat SD berbeda dengan SMP dan SMA. Karena 75 persen kelulusannya ditentukan oleh sekolah. Sampai saat ini menurutnya belum ada laporan siswa yang tidak ikut ujian. Pagi itu, Wali Kota juga meninjau pelaksanaan UN di SD Al-azhar. Adapun jumlah SD negeri yang melaksanakan UN tahun ini di Kota Batam yaitu 124 sekolah dengan jumlah peserta ujian 8.115 orang. Sementara SD swasta sebanyak 83 sekolah dengan jumlah siswa 4.659 siswa. Kemudian Madrasah Ibtidaiyah (MI) negeri sebanyak dua sekolah dengan jumlah siswa 140 orang. Serta MI swasta sebanyak 17 sekolah dengan jumlah siswa 481 orang. Sekolah Dasar Luar Biasa dengan jumlah siswa tujuh orang. Sehingga total peserta UN SD di Batam tahun ini sejumlah 13.402 siswa. Aksi Rentenir di Tiban Kerap Sita Barang Orang yang Digadaikan Tribun Batam - Minggu, 6 Mei 2012 23:35 WIB TRIBUNNEWSBATAM.COM, BATAM - Madon teman Hermansyah alias Acong yang merupakan korban dari kegilaannya Dedi, Rentenir Tiban BTN, Sekupang. Usai menjalani pemeriksaan di Mapolsek Sekupang, kepada Tribun menuturkan bahwa Dedi, pelaku perampasan atau pencurian barang dagangan Acong ternyata memang terkenal sebagai lintah darat yang kejam. Bahkan, lanjut Madon, tidak saja Acong yang tidak tahu menahu dalam perkara pinjam uang yang dilakukan temannya sendiri, yakni Rudi. Sejumlah orang yang meminjam uang kepada Dedi juga banyak yang merasa dirugikan. "Tapi mereka-mereka yang dirugikan memang bersalah, karena tidak bisa mengembalikan uang yang dipinjam dengan Dedi. Lain hal yang dialami Acong, temannya yang meminjam uang, dirinya yang malah disuruh ganti dan belakangan barang elektronik dagangan Acong pula yang diambil Dedi," papar Madon. Dedi, sambung Madon, selain suka menyita barang-barang dari setiap orang yang tidak bisa membayar utang kepada dirinya. Barang-barang orang yang disitanya juga suka digadaikannya kembali kepada orang lain. "Makanya kadang yang pinjam uang dengan Dedi, bukannya menyelesaikan masalah, yang ada malah nambah masalah," kata Madon. "Bahkan ada teman saya yang sampai saat ini tidak bisa mengambil sepeda motornya kepada Dedi, karena sepeda motor tersebut digadaikan Dedi dengan nilai yang lebih tinggi dari pada orang yang meminjam uang kepada dirinya," kata Madon lagi. Selain itu, tambah Madon, sifat jelek Dedi lainnya, beliau suka menyita barang-barang orang yang meminjam uang kepada dirinya lebih besar dari pada uang yang pinjamkan beliau. Senada juga diungkapkan Acong, meski temannya, Rudi itu lari. Namun Rudi sempat memberitahu Acong bahwa beliau sudah mentranfer uang senilai Rp1 juta ke rekening Dedi sebagai pembayaran awal. "Tapi Dedi tidak mengakui hal itu, dan saat saya paksa untuk melalui buku rekening, Dedi menolak," ungkap Acong. Tak hanya Rudi, diakui Acong, belakangan dirinya juga sudah mencicil sebesar Rp350 ribu untuk membantu melunasi utang Rudi ke Dedi. "Meski saya tidak meminjam uang itu, namun karena Rudi teman saya, saya juga kasihan dan saya bantu cicil Rp350 ribu ke Dedi, tapi Dedinya malah berlaku kurang ajar ama saya, hingga empat unit TV LCD dagangan saya diambilnya, bahkan belakangan sepeda motor saya juga diambil Dedi," gerutu Acong. Sementara itu, Kasi Humas Polsek Sekupang Brigadir Ronny kepada Tribun melalui selulernya menuturkan sampai saat ini Dedi belum dilakukan pemeriksaan. "Dedi Senin (7/5/12) hari ini baru akan kita panggil," singkat Ronny seraya menuturkan baru Acong dan Madon yang diambil keterangannya. Sebelumnya, kasus ini muncul saat Rudi teman Acong dan Madan meminjam uang ke Dedi, namun belakangan Rudi melarikan diri, sehingga tanpa pikir panjang Dedi malah mengambil barang dagangan Acong berikut sepeda motor Acong. Sementara Acong sama sekali tidak tahu menahu dengan perkara ini. (mau) Hotma Meradang Sebelum Sidang Tribun Batam - Senin, 7 Mei 2012 19:16 WIB TRIBUNNEWSBATAM.COM. BATAM-Hotma Sitompul, kuasa hukum terdakwa mantan Kasubnit II Ditreskrimsus Polda Kepri, AKBP Mindo Tanpubolon, meradang karena banyaknya anggota kepolisian berpakain preman dan berseragam didalam ruang sidang utama Pengadilan Negri (PN) Batam. Dalam sidang lanjutan terdakwa (Mindo-red), pengamanannya terlihat lebih ketat dilakukan petugas kepolisian. Setiap pengunjung sidang yang akan masuk keruang sidang terlebih dahulu diperiksa oleh anggota Brimob. Bahkan tempat duduk yang ada diruang sidang sudah penuh diisi oleh anggota polisi berpakaiyan preman dan berseragam lengkap. Hal ini lah yang membuat geram Hotma, pasalnya tempat duduk paling depan biasanya dikhusus kan untuk keluarga terdakwa. Namun dari beberapa baris tempat duduk, sudah terlebih dahulu diisi anggota kepolisian berpakaiayan preman. "Ini yang duduk didepan anggota intel semua. Tolonglah berikan tempat duduk paling depan itu kekeluarga. Bagai mana ini? Masih ditekan-tekan juga. JPU Tuntut AKBP Mindo Seumur Hidup Tribun Batam - Senin, 7 Mei 2012 19:12 WIB TRIBUNNEWSBATAM.COM. BATAM- Jaksa Penuntut Umum (JPU) tuntut terdakwa Mindo Tampubolon dengan pidana penjara seumur hidup. Tuntutan ini disampaikan JPU, jaksa Khadafi dan Jaksa Sugeng dalam sidang yang berlangsung di Pengadilan Negeri (PN) Batam, Senin (7/5). Dalam pembacaan tuntutan yang berlangsung hingga sekitar 4 jam tersebut, terdakwa dianggap secara sah dan meyakinkan melanggar pasal 340 KUHP. Karena telah melakukan pembunuhan berencana terhadap korban, Putri Mega Umboh yang merupakan istrinya sendiri. Tuntutan yang memberatkan terdakwa diantaranya terdakwa merupakan anggota Polri, pembunuhan dilakukan secara berencana dan perbuatan terdakwa menyebabkan seorang anak kehilangan ibunya. "Terdakwa secara sah dan meyakinkan melakukan pembunuhan berencana sebagaimana diatur dalam pasal 340 junto pasal 55 dalam dakwaan primer. Untuk itu memohon majelis hakim agar menjatuhkan pidana seumur hidup dengan perintah terdakwa tetap ditahan," ujar Sugeng dalam membacakan tuntutannya. Atas tuntutan tersebut, Hotma Sitompul, penasihat terdakwa menyatakan akan melakukan banding. Menurutnya, apa yang dibacakan JPU dalam tuntutan tersebut merupakan fitnah dan rekayasa. Bahkan isi tuntutan yang dibacakan JPU, katanya, hanya kopy paste dakwaan dipersidangan. M Nur Pimpin Perpat Lubuk Baja Senin, 07-05-2012 | 10:22 WIB BATAM, batamtoday - Muhammad Nur, akhirnya resmi dilantik sebagai ketua DPC Persatuan Pemuda Tempatan (Perpat) Kecamatan Lubuk Baja dalam pelantikan dalam acara pelantikan dan pengukuhan DPC Perpat Kecamatan Lubuk Baja yang dilaksanakan di Hotel Utama Sabtu (5/5/2012). Pelantikan dan pengukuhan DPC Perpat Kecamatan Lubuk Baja kepengurusan periode 2012-2015 ini pimpin langsung oleh Ketua Perpat Kota Batam, Uli Muliawan yang mewakili pendiri Perpat Kota Batam, Saparuddin Muda yang berhalangan hadir. Usai resmi dikukuhkan dan dilantik, Uli langsung menyerahkan SK pekantikan tersebut kepada Muhammad Nur selaku ketua yang baru. Acara kemudian dilanjutkan dengan memberikan ucapan selamat kepada segenap pengurus yang baru dilantik dan menyampaikan harapan kepada para pengurus untuk terus berjuang membawa nama baik Perpat. "Saya berharap, DPC Perpat Lubukbaja tidak hanya sebagai mitra masyarakat, namun juga mendukung program pembangunan dan kebijakan pemerintah," ujar Uli dalam kata sambutannya. Sebagai salah satu organisasi kepemudaan terbesar di Batam, lanjut Uli, pihaknya juga tidak lupa mengingatkan lagi bahwa tugas Perpat juga sebagai agent of change dan mampu mengontrol kinerja dan kebijakan pemerintah. "Disinilah lokomotif kita untuk mandiri, belajar dan menjadi kelompok perubahan serta memajukan seluruh anggota," terang Uli. Sementara itu, M Nur, selaku ketua DPC Perpat Lubukbaja juga menyampaikan harapannya agar pengurus yang ada di bawahnya mampu bekerja sama dalam membawa organisasi ini ke arah yang lebih baik. "Kita akan membawa organisasi ini sesuai dengan visi dan misi yang sudah ditetapkan dalam AD/ART," ujar Nur. Terkait kebijakan yang akan dilakukan, lanjut Nur, kedepan akan dilakukan upaya melakukan sosialisasi kepada masyarakat luas dengan melakukan kegiatan sosial yang bermanfaat kepada masyarakat langsung. Gotong royong menangani masalah kebersihan menjadi salah satu pilihan kegiatan yang akan dilakukan nanti. "Keutamaannya untuk kesejahteraan anggota, dan tetap menjadikan organisasi ini sebagai salah satu kontrol sosial terhadap kebijakan pemerintah," terang Nur. Kesejahteraan terhadap anggota ini dilakukan dengan menyalurkan mereka yang membutuhkan pekerjaan ke beberapa perusahaan yang ada di Batam tentunya dengan keterampilan dan kemampuan yang dimiliki anggota. Ujian Nasional SD di Batam Diikuti 13.402 Murid Senin, 07-05-2012 | 11:06 WIB BATAM, batamtoday - Pelaksanaan ujian nasional tingkat sekolah dasar di Kota Batam yang dimulai serentak secara nasional mulai hari ini, Senin 7 Mei 2012, diikuti oleh sekitar 13.402 murid dari sekolah swasta dan negeri. Muslim Bidin, Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam mengungkapkan, para murid SD di Kota Batam mengikuti pelaksanaan UN secara nasional. "Tingkat kelulusannya belum bisa kita proyeksikan karena angka kelulusan untuk tingkat SD berbeda dengan SLTP dan SLTA," ujarnya, Senin (7/5/2012. Dalam pelaksanaan UN SD, lanjutnya, 75% kelulusan ditentukan oleh sekolah yang bersangkutan, sedangkan sisanya baru dari pusat. Dijelaskannya, soal ujian nantinya juga akan dikirimkan ke pusat yang terlebih dahulu di registrasi di provinsi dan sampai saat ini menurutnya belum ada siswa yang diketahui tidak mengikuti ujian. "Kalau ada nanti ujian susulan kita adakan senin depan. Kalau jumlahnya diatas 20 orang, kita akan mencari sekolah untuk tempat pelaksanaannya. Tapi kalau di bawah itu, ujian akan kita laksanakan di kantor dinas," terangnya. Adapun jumlah murid SD yang mengukuti UN di Batam mulai hari ini yakni SD Negeri sebanyak 124 sekolah dengan jumlah peserta ujian 8.115 orang. Kemudian SD Swasta sebanyak 83 sekolah dengan jumlah siswa 4659 siswa dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Negeri sebanyak dua sekolah dengan jumlah siswa 140 orang. Lalu Madrasah Ibtidaiyah (MI) Swasta 17 sekolah dengan jumlah siswa 481 orang dan Sekolah Dasar Luar Biasa satu sekolah dengan jumlah siswa tujuh orang. Sehingga jumlah total peserta UN SD di Kota Batam ada sebanyak 13.402 siswa. Sementara itu, Wali Kota Batam Ahmad Dahlan memantau langsung hari pertama perlaksanaan ujian nasional sekolah dasar ke dua sekolah swasta di Batam. Kedua sekolah yang dikunjungi Dahlan pada hari ini yakni SD Al Azhar, Baloi dan SD Harapan Utama, Batam Centre. Kedatangan Dahlan ke kedua sekolah itu dilakukan secara mendadak atau tanpa pemberitahuan ke pihak sekolah terlebih dahulu. Kepala Sekolah SD Harapan Utama Ratna Dewi mengatakan sangat kaget dengan kedatangan Walikota Batam di sekolah tersebut. Saat mendatangi SD Harapan Utama, Dahlan antara lain memberikan apresiasinya kepada sekolah swasta yang sudah menyelenggarakan pendidikan di Batam. "Batam memiliki tantangan yang sangat besar, apabila tidak ada sekolah swasta kami tidak mampu membangun pendidikan disini," katanya. Dia mengakui, pelaksanaan UN memang banyak menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat. Namun demikian ia meyakini UN dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas anak didik agar dapat bersaing di tingkat pendidikan yang lebih tinggi. "Kita ingin semua lulusan di Batam mendapatkan pendidikan yang baik. Saya optimis nanti akan akan lahir ahli-ahli berkualitas dari Batam. Tidak hanya ahli dalam dunia pendidikan tapi juga ahli yang mengkritik pemerintah," jelasnya. SD Negeri 003 Seibeduk Kurang Satu Lembar Soal UN Senin, 07-05-2012 | 11:41 WIB BATAM, batamtoday - SD Negeri 003 Batam yang terletak di Kampung Bagan mengalami kekurangan satu lembar soal ujian Bahasa Indonesia dalam Ujian Nasional (UN) yang digelar Senin (7/5/2012) pagi. Dari 30 peserta yang mengikuti ujian, soal yang datang hanya 29 lembar. Sehingga, kepala sekolah beserta pengawas ujian terpaksa menduplikasi salah satu soal supaya memenuhi untuk semua peserta. "Kami terpaksa memfotokpi soal lain supaya bisa memenuhi untuk semua peserta, hal ini sudah sesuai dengan petunjuk pelaksanaan ujian dari Dinas Penmdidikan asalkan ada berita acaranya," papar Ahmad Zein, Kepala Sekolah SD Negeri 003 Batam. Di tempat berbeda, beberapa SD di daerah Seibeduk yang mengadakan UN berjalan lancar tanpa kendala. Baik masalah soal yang kurang, maupun masalah Lembar Jawaban Komputer (LJK). Adapun sekolah SD yang sempat didatangi batamtoday pagi ini yakni SD Negeri 004 peserta ujian 80 siswa mengisi empat ruang ujian, SD Negeri 001 peserta ujian 146 siswa mengisi delapan ruang ujian, dan SD Negeri 005 peserta ujian 190 siswa mengisi 10 ruang kelas. Tuntut Dipekerjakan, Warga Batu Ampar Demo PT BIS Senin, 07-05-2012 | 13:17 WIB BATAM, batamtoday - Ratusan massa yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Batu Ampar menggelar unjuk rasa di pintu gerbang PT Bintang Intipersada Shipyard (BIS), Tanjung Sengkuang, Senin (7/5/2012). Dalam unjuk rasa ini, pendemo menuntut kepada manajemen perusahaan untuk dapat memperdayakan masyarakat setempat untuk dapat dipekerjakan di perusahaan dengan persentase sebanyak 40 persen dari jumlah karyawan. "Kami menuntut manajemen perusahaan untuk dapat mempekerjakan masyarakat setempat di perusahaan dengan persentase sebesar 40 persen dari jumlah karyawan," ujar Ketua Aliansi Masyarakat Batu Ampar, Shaleh Thouba kepada batamtoday di lokasi unjuk rasa. Selain menuntut manajemen untuk mempekerjakan masyarakat setempat, pengunjuk rasa juga menuntut beberapa tuntutan antara lain pemberian kompensasi Community Development (CD), pengaruh kesehatan masyarakat akibat proses sandblasting yang dilakukan perusahaan dan hak pengelolaan atas kantin. "Ada lima poin yang kami tuntut, dan yang terakhir adalah mengikutsertakan masyarakat dalam pengambilan job pengolahan scrap hasil pekerjaan perusahaan," terangnya. Pantauan batamtoday, para pengunjuk rasa ini mendirikan tenda di depan pintu masuk perusahaan dan terus menutup pintu masuk sampai ada kesepakatan bersama antara pengunjuk rasa dengan manajemen perusahaan. Tampak aparat kepolisian dari Polsek Batu Ampar, TNI AD dan TNI AL melakukan pengamanan unjuk rasa ini. "Kami akan menggelar unjuk rasa ini sampai beberapa hari kedepan sampai tuntutan kami dipenuhi," lanjutnya. Hingga berita ini diturunkan perwakilan perusahaan dan pengunjuk rasa sedang melakukan mediasi yang difasilitasi Polsek Batu Ampar di Mapolsek Batu Ampar. Polisi Terus Selidiki Penyebab Terbakarnya KLM Omega Senin, 07-05-2012 | 13:59 WIB BATAM, batamtoday - Aparat kepolisian dari Kepolisian Kawasan Pelabuhan (KKP) Polresta Barelang masih terus menyelidiki penyebab kebakaran KLM Omega yang ludes terbakar saat tengah sandar di Pelabuhan Macobar Batu Ampar, Minggu (6/5/2012) sekitar pukul 9.00 WIB kemarin. Berdasarkan hasil penyidikan sementara, penyebab kebakaran disebabkan oleh mesin pompa air yang meledak dari kamar mesin dan hingga kini polisi telah memeriksa empat orang saksi yang merupakan nakhoda dan anak buah kapal (ABK). "Hasil pemeriksaan sementara dari beberapa saksi dan olah TKP di lokasi kejadian, diduga api berasal dari kamar mesin akibat dari pompa air yang meledak," ujar Kapolsek KKP Polresta Barelang, AKP Dasrul Savit melalui Kanit Reskrim, Iptu Sudirman kepada batamtoday, Senin (7/5/2012). Sudirman menambahkan, hingga saat ini pihaknya telah memeriksa empat orang saksi terkait peristiwa kebakaran kapal KLM Omega bermuatan barang kelontong yang akan berangkat ke Pekanbaru ini. Menurut keterangan para saksi, pada saat itu mesin pompa air yang berada di dalam kamar mesin dalam keadaan hidup karena digunakan untuk keperluan kapal. "Karena panas kemudian muncul percikan api dari mesin pompa air sehingga terjadi kebakaran kemarin. Puing-puing sisa kebakaran telah kita kirim ke laboratorium forensik (Labfor) Medan untuk mendapatkan hasil dari penyebab kebakaran ini," terangnya. Sebagaimana diketahui, sebuah kapal kayu bernama KLM Omega yang tengah sandar di Pelabuhan Batu Ampar, Minggu (6/5) pagi ludes terbakar. Kapal kayu sepanjang 75 meter dan lebar 10 meter yang bermuatan barang kelontong berbobot 150 ton itu terbakar sekitar pukul 09.00 WIB pada saat, para anak buah kapal tengah bersantai di dalam kapal yang bodinya terbuat dari kayu tersebut. Sejumlah saksi mata mengatakan, api berasal dari kamar mesin yang ada di bagian belakang kapal. Saat api mulai membesar, praktis pada ABK kapal langsung berhamburan keluar kapal. Kebakaran yang terjadi itu sempat menyedot perhatian warga yang berada di sekitar Pelabuhan Batu Ampar. Pasalnya asap yang ditimbulkan dari kebakaran itu membumbung tinggi ke angkasa hingga membuat suasan sekitar menjadi gelap. Peristiwa kebakaran ini tak memakan korban jiwa, namun pemilik kapal dipastikan mengalami kerugian yang mencapai miliaran rupiah. Cuaca Batam Tak Menentu, Tower Crane di Baloi Hantui Warga Senin, 07-05-2012 | 14:54 WIB BATAM, batamtoday - Keberadaan tower crane di Simpang Baloi Centre masih menghantui warga sekitar. Cuaca tak tentu di Batam yang terjadi beberapa hari terakhir ini membuat warga semakin khawatir. "Cuaca tak menentu disertai angin kencang belakangan ini membuat kami khawatir tower crane itu runtuh," kata Sumarni, seorang ibu rumah tangga warga Baloi Centre, Senin (7/5/2012). Sumarni menyebutkan tower crane tersebut memang sudah lama tidak berfungsi setelah bangunan berlantai 15 yang dibangun terhenti. Secara kasat mata, lanjutnya, tower crane itu memang terlihat kuat. Namun dia tetap saja khawatir jika tiba-tiba saja ambruk. Hal yang sama juga disampaikan oleh Joko, seorang penarik ojek yang biasa mangkal di Simpang Baloi Centre. "Simpang Baloi Centre ini termasuk padat. Kalau tiba-tiba ambruk, kita tidak memprediksi arah jatuhnya ke mana dan itu pasti sangat berbahaya," kata dia. Joko juga menyebutkan jika ada angin kencang berhembus, puncak tower crane itu terlihat bergerak-gerak. Sementara, menurutnya, penyangga dari tower crane tersebut diperkirakan sudah rapuh mengingat sudah lebih dari empat tahun tak digunakan dan terkena panas serta hujan. Beberapa waktu lalu, dalam sebuah dialog publik yang dilakukan beberapa waktu lalu, warga menginginkan agar tower crane tersebut dilepas untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Namun tetap saja, hingga saat ini tower crane tersebut masih berdiri. Sementara itu, Kepala Dinas Tata Kota Batam, Gintoyono mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan PT Waskita Karya selaku pelaksana pembangunan gedung tersebut. "Waskita menjamin kalau tower crane tersebut tahan lima tahun," kata Gintoyono saat dihubungi batamtoday. Namun saat ditanya durasi lima tahun tersebut terhitung sejak kapan, Gintoyono enggan menjawab. Lagi, Penumpang Lion Air Kehilangan Barang di Bagasi Senin, 07-05-2012 | 18:19 WIB BATAM, batamtoday - Lagi-lagi penumpang maskapai penerbangan Lion Air dari Bandara Hang Nadim kehilangan barang di dalam tas bawaannya. Kali ini menimpa seorang penumpang yang baru tiba di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Senin (7/05/2012) pagi tadi. "Informasinya, penumpang itu baru sampai, saat akan mengambil tas bawaannnya di tempat pengambilan barang di Bandara Sultan Syarif Kasim II sana, gembok tasnya sudah rusak. Maka itu penumpang itupun lapor ke pihak Lion Air yang ada di bandara di sana," ujar Iptu Heri Sujati Regata, Kapolsek Kawasan Bandara Hang Nadim kapada wartawan. Dari perwakilan Lion Air yang berada di Bandara Sultan Syarif Kasim II, katanya telah melakukan penyelusuran barang bawaan penumpang yang hilang itu berupa kamera digital. Namun pencarian itu tidak membuahkan hasil. Sehingga, katanya, manajemen Lion Air di Bandara Sultan Syarif Kasim II meminta kepada manajemen Lion Air yang berada di Bandara Hang Nadim Batam untuk menyelusuri keberadaan kamera digital yang disebut hilang oleh penumpang tersebut. "Makanya tadi pihak Lion Air dan PT BAS (perusahaan rekanan bongkar muat barang-red.) meminta kepada kami untuk melakukan penelusuran ke berbagai loker-loker yang ada di kawasan Bandara Hang Nadim Batam," ujarnya menerangkan. Dari hasil penelusurannya bersama pihak Lion Air Bandara Hang Nadim Batam dan pihak PT BAS katanya juga tidak ditemukan barang tersebut. Sehingga untuk mempermudah, tambahnya, polisi meminta keterangan dari lima orang pegawai PT BAS. "Ini bukan pemeriksaan, kami hanya meminta keterangan saja dari pegawai PT BAS. keterangan yang diminta juga seputar tugas dari masing-masing petugas itu," terangnya. Alasannya, tambahnya, karena hingga pengambilan keterangan yang dilakukan pihaknya belum mendapat laporan dari penumpang itu langsung. sehingga pihaknya tidak bisa melakukan penyelidikan dan penyidikan langsung. "Orangnya kami juga tidak tahu apakah wanita atau pria. Karena tidak ada lapoerannya ke sini," pungkasnya. Heri juga tidak membantah penumpang kerap merasa kehilangan barang berharga berupa elektronik di dalam tas bawaannya ketika turun dari pesawat. Sementara itu, Muhammad Ridho, manajer operasional Lion Air Bandara Hang Nadim Batam yang dicoba dikonfirmasi wartawan enggan berkomentar seputar adanya informasi hilangnya barang milik penumpang. "Kurang tahu saya, kamu dapat informasinya dari mana, tanyakan saja sama polisi di polsek itu," ujarnya sinis kepada wartawan.