MAKASIIIH J From: tea-corner-bounce@xxxxxxxxxxxxx [mailto:tea-corner-bounce@xxxxxxxxxxxxx] On Behalf Of Adhi ikhwan Noviyanto Sent: 09 Januari 2012 7:07 To: tea-corner@xxxxxxxxxxxxx Subject: [breaktime-corner] Re: Profil Pengguna BlackBerry Kata kata terakhirnya pas banget Le' Goen emang mahkluk Tuhan paling Unik _____ From: tea-corner-bounce@xxxxxxxxxxxxx [mailto:tea-corner-bounce@xxxxxxxxxxxxx] On Behalf Of gunawan prakoso Sent: Sunday, January 08, 2012 10:25 PM To: tea-corner@xxxxxxxxxxxxx Cc: gunawan.prakoso@xxxxxxxxx Subject: [breaktime-corner] Profil Pengguna BlackBerry Profil Pengguna BlackBerry Description: Description: 13260160811354268617 BlackBerry ternyata perangkat yang penuh kontroversi. Mulanya orang awam tak mengenal, bahkan menganggap aneh ponsel kok tembem. Seperti artis dadakan yang tiba-tiba terkenal, maka banyak pujian sekaligus cibiran. BlackBerry-orang banyak menyebutnya dengan BB saja-dengan cepat menjadi virus yang menyerang di seluruh dunia, khususnya di Indonesia. Dalam waktu sekejab anak-anak muda tiba-tiba demam BB. Mungkin penyebabnya karena melihat artis idolanya di televisis memakai BB atau karena mengikuti politisi-selebritis dunia Barack Obama. Sebagaimana diketahui, Presiden Amerika kulit hitam itu adalah pemakai produk buatan Research In Motion (RIM), BlackBerry. Tentu saja BB Berry-panggilan kecil Obama-sangat khusus yang berbeda dari yang diproduksi massal. BB Obama ini konon anti sadap. Mengapa BB menjadi kontroversi? Pertama, karena harganya sangat mahal, sedangkan fasilitasnya tak jauh dari perangkat telepon dari produk lain. Keunggulannya "cuma" pada fasilitas chatttingnya yang bernama BlackBerry Mesenger (BBM). Untuk bisa BBM-an sang pemilik harus bertukar nomor PIN (Personal Identity Number). Disaat seluler lain gagal mengakses konten porno karena diblokir oleh Kementerian Informasi, pengguna BB masih mudah menikmati konten tersebut. Kemudahan ini bisa dikatakan sebagai keunggulan, sekaligus kelemahannya. Tergantung kepentingan masing-masing. Kemudian data yang dikirimkan melalui perangkat BB langsung tersimpan "di brangkas" mereka di Kanada. Jadi data pengguna BB bisa dibuka dan disalahgunakan. Hal inilah yang kemudian dicurigai RIM dengan BB-nya telah bekerjasama dengan agen rahasia Amerika untuk memata-matai seluruh orang, khususnya pejabat di seluruh dunia. Beberapa perusahaan besar dunia bahkan melarang pegawainya memakai BB. Khusus untuk di Indonesia, RIM dianggap melanggar regulasi atau kebijakan pemerintah Indonesia, khususnya dengan kementerian informasi. RIM dianggap sekadar cari untung, namun tak memperhatikan hak-hak konsumen dan mengabaikan regulasi suatu negara. Terlepas pelbagai kontroversinya, sesungguhnya sangat unik memperhatikan apa dan bagaimana pengguna BB di Indonesia. Terlebih pengguna BB di kalangan anak mudanya. Saat ini Indonesia adalah konsumen terbanyak dalam penggunaan BB dibandingkan negara lain di seluruh dunia. Maka ada yang dengan sinis mengatakan BB "Cuma" laku di Indonesia-karena orang Indonesia itu bodoh-bodoh. Tapi tahukah untuk apa mereka memiliki BB? Tak lain dan tak bukan adalah untuk sms-an, atau bahasa kerennya untuk BBM-an. Dengan paket bulanan yang relatif murah, pengguna BB memang bisa sms-an sepuasnya. Termasuk dalam hal ini adalah untuk jejaring sosial, khususnya Facebook yang populer itu. Maka lihatlah, pemakai BB ini selalu terlihat memencet keypad dimanapun berada. Agak jarang melihat pemakai BB itu sedang menelpon dengan BB-nya. Tidak hanya pelajar dan mahasiswa, pemilik BB yang sudah bekerja pun melakukan hal yang demikian. Sekali lagi, BB sebagian besar dipakai untuk sms-an. Mereka bilang sih, BBM-an. . Mungkin masih ingat antrean panjang calon pembeli BB murah di Jakarta yang menelan korban. Maka jika harus menggunakan perangkat BB untuk segala kebutuhan (BBM, jejaring sosial dan bertelpon) dirasakan terlalu mahal. Jadi untuk menyiasatinya mereka memakai BB untuk BBM-an dan jejaring sosial saja, sedangkan untuk menelpon menggunakan ponsel lain yang bukan BB. Ponsel lain untuk menelpon biasanya ponsel murahan, yang penting baterainya awet. Kemudian sebagian besar pengguna BB justru dianggap kurang melek teknologi. Mereka membeli BB tapi menutup mata dengan "jeroannya." Misalnya mereka membeli BB bukan untuk mendengar kualitas musik yang bagus atau ingin mendapatkan hasil kamera yang cemerlang. Sebagian besar membeli BB karena ingin keren dan bisa BBM-an. Mereka juga cuek dengan perang dingin antara RIM dengan pemerintah. Mereka masa bodoh soal data yang bisa disalahgunakan pihak RIM. Kurang melek teknologi disini termasuk kurang bi(a)sa mengoperasikan software teknologi yang lain. Sehingga masih banyak ditemui pengguna BB masih gagap dengan powerpoint, excel apalagi photoshop. Ketika ditanya apakah BB-nya bisa dipakai main game dengan kualitas terbaru mereka tidak tahu, alasannya tidak suka game. Profil lain dari pengguna BB kebanyakan sangat memperhatikan penampilan, baik perempuan maupun laki-laki. Mereka terlihat modis. Yang perempuan rajin ke salon untuk perawatan, wajah, kulit dan terutama rambut. Yang laki-laki pun memperhatikan model rambut masa kini. Kebanyakan mengikuti gaya artis dari Korea, walaupun rambutnya tidak dicat. Pengguna BB umumnya memang enak dilihat (eyes cacthing). Perempuan pengguna BB sebagian besar menyukai drama Korea. Nah yang aneh, walaupun mereka ini (khususnya pengguna BB remaja) senang ngomong Inggris sedikit-sedikit, tapi mereka sesungguhnya kurang suka belajar bahasa Inggris. Maka mereka juga kurang suka lagu-lagu Barat atau lagu berbahasa Inggris. Ingin menjadikan musik Indonesia jadi tuan rumah di negeri sendiri adalah alasan mereka. Jika diperhatikan pengguna BB pun senang dan rajin sekali mengunggah foto di jejaring sosial Facebook. Statusnya kebanyakan berisi keluhan dan pamer tempat-tempat yang dikunjungi atau menginformasikan kegiatan yang sedang mereka lakukan. Ciri khas lainnya pengguna BB senang menambahkan banyak tanda titik, simbol-simbol dan juga emotion yang berlebihan dalam status mereka. Kemudian pengguna BB biasanya senang kalau diajak kumpul-kumpul. Seperti menghadiri undangan reunian, perkawinan, pelatihan-pelatihan walaupun kurang serius mengikutinya. Termasuk kumpul-kumpul yang kurang penting lainnya mereka suka. Ketika kumpul-kumpul itulah mereka senang memotret juga dipotret. Pengguna BB juga ternyata jarang menjelajah (browsing), sehingga kurang tahu perkembangan informasi, khususnya politik dan ekonomi, apalagi perkembangan keagamaan. Bahkan perkembangan perusahaan pembuat BB, Reseach In Motion (RIM) pun tidak tahu. Bahwa RIM sedang dalam krisis hebat, karena sahamnya selalu anjlok. Vivanews.com melaporkan saham RIM anjlok hingga 24 triliun hanya dalam 2 hari saja. Bahwa RIM terancam diambil alih Microsoft, Nokia, Amazon.com pengguna BB nyaris tidak tahu. Karena jarang browsing inilah sebagian besar mereka tidak tahu kalau ada sebagian kecil dari pengguna BB yang (akan) melakukan aksi lempar BB di Kedutaan Besar Kanada di Jakarta sebagai bentuk protes terhadap RIM. Kalaupun browsing biasanya sekadar mencari informasi tentang fashion dan mengunduh gambar artis idola. Nah, yang patut dicontoh dari pengguna BB adalah mereka sadar lingkungan. Maksudnya nada dering mereka biasanya dengan volume kecil saja. Mereka juga jarang memutar musik dari perangkatnya. Kalaupun memutar biasanya pakai headset atau dengan volume rendah saja. Tidak seperti pengguna ponsel china yang kurang sadar lingkungan, memainkan musik seolah semua orang suka dengan lagu yang diputarnya. Profil pengguna BB ini tidak bersifat ilmiah. Jadi ciri-ciri diatas pun tidak overgeneral, tidak berlaku benar untuk semua orang. Selalu ada kemungkinan lain yang bisa jadi berbeda. Misalnya mungkin ada pengguna BB yang penampilannya malah acak-acakan, jarang ke salon. Malah menyukai musik rock, jazz atau nasyid daripada Boyband. Sangat paham teknologi dan senantiasa mengikuti perkembangannya. Tapi sekali lagi profil BB di atas hanyalah pandangan subyektif penulis ketika mengamati beberapa kawan, rekan sekerja, orang di jalan, maupun di tempat-tempat lain. Termasuk saat penulis mengikuti kegiatan di Palembang yang diikuti 200 orang se-Sumatera bagian selatan (Sumbagsel) beberapa waktu yang lalu. Kebanyakan rekan-rekan yang memegang BB terlihat seperti penjelasan di atas. Tidak bermaksud menghakimi atau menjelekkan, karena saya sendiri adalah pengguna ponsel murahan, tapi bukan BB. Sekali lagi BlackBerry memang unik, termasuk penggunanya.