[breaktime-corner] Pantai Drini, dimana sih?

  • From: "gunawan prakoso" <gunawan.prakoso@xxxxxxxxx>
  • To: <tea-corner@xxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Mon, 9 Jan 2012 21:48:52 +0700

 


Pantai Drini, dimana sih?


 


Description: Description: 13260979942073986537


Jogya selatan ternyata menyimpan begitu banyak lokasi pantai yang eksotis.
Sementara ini yang sering terdengar dan dikunjungi wisatawan adalah pantai
Parangtritis. Padahal begitu banyak pantai yang indah di pantai selatan
Jogya yang belum banyak tersentuh oleh Dinas Pariwisata dan layak dijual ke
wisatawan.

Senin 26 Desember yang lalu, saya mencoba untuk mengeksplorasi pantai
selatan Jogya. Seorang teman bilang untuk ke pantai Drini saja, masih alami
dan belum banyak yang datang kesana. Jadilah. Di pagi yang cerah itu,
setelah Jogya gerimis pada beberapa hari terakhir ini, kami meluncur ke
pantai Drini. Dari informasi di internet, jaraknya 60 km dari Jogya. Semula
saya ingin nyetir sendiri dan menikmati perjalanan ini, tetapi karena saya
belum pernah kesana, maka saya minta Bowo mengantarkan kami. Dan jalanan
beraspal mulus mengantarkan kami kesana.

Melewati Piyungan, jalan mulai ramai. Ada Kids Fun, kompleks tempat
anak-anak bermain di kanan jalan menjelang perempatan Piyungan. Dan di
perempatan itu kami belok ke kanan. Sebentar kemudian jalan beraspal hotmix
dan mulus mulai berkelok naik mendaki bukit. Lalu lintas mobil cukup padat,
barangkali karena hari libur sehingga banyak yang berwisata. 

Di Bukit Bintang kami berhenti sebentar. Dari ketinggian sini kota Jogya
tampak menghampar di bawah sana. Dan horizon Gunung Merapi tampak utuh dari
kejauhan. Puncaknya terkoyak, barangkali karena letusan batu-baru ini. Saya
membayangkan, ketika Merapi meletus dahulu, pasti sangat jelas dilihat dari
sini. Pagi yang cerah dan banyak anak-anak muda yang duduk berdua menikmati
keindahan disini. Melihat keindahan ini rasanya tidak ingin buru-buru pergi,
tetapi perjalanan masih jauh, 40 km lagi. Ya sudah, apaboleh buat jalan
lagi. Jalan aspal mulus, menuju ke Wonosari. Beberapa saat kemudian kami
melewati Airstrip Gading milik TNI-AU, disini menjadi alternatif bagi siswa
penerbang TNi-AU untuk berlatih dasar-dasar terbang. Sebuah Tower pengendali
lalu lintas penerbangan, dengan cat merah putih kotak-kotak tampak dari
jalanan.

Description: Description: 132609818080051779

Gunung Merapi dari Bukit Bintang, puncaknya tampak terbelah 

Sebentar kemudian kami memasuki Wonosari. Kota ini kecil barangkali seukuran
Wates Kulonprogo, tetapi jalan utamanya beraspal hotmix dan mulus. Belok
kanan menuju ke Tepus. Jalan beraspal hotmix mulai menyempit, cukup untuk
dua mobil berpapasan. Dari sini masih 20 km lagi ke pantai Drini. Mulai
terasa kami memasuki daerah wisata.

Pantai selatan Yogya menyimpan keindahan hampir di sepanjang garis
pantainya. Yang terkenal Pantai Parangtritis itu. Padahal masih banyak
pantai yang belum sepenuhnya diusahakan sebagai obyek wisata. Di depan kami
nanti ini ada jajaran pantai yang eksotis, Pantai Baron, Kukup, Drini,
Krakal, Sundak dan masih banyak lagi yang masih alami dan belum banyak
didatangi pengunjung.

Menjelang sampai ke pantai, di sepanjang jalan banyak kupu-kupu kuning yang
beterbangan dan tampak susah bertahan karena ditiup oleh angin pantai yang
kencang. Barangkali ini musimnya ketika kepompong berubah menjadi kupu-kupu.
Seperti kebanyakan pantai di selatan Pulau Jawa, ada bukit dikiri kanan
jalan dengan pepohonan yang menghijau. Saya membayangkan pada musim kemarau
pasti ini gersang dan kering. Dan di sebuah pertigaan yang dijaga polisi,
ada baliho besar petunjuk lokasi pantai. Jika terus ke pantai Baron, kalau
belok ke kiri ke Kukup, Drini, Krakal dan Sundak. Kami ambil belokan kekiri.

Akhirnya beberapa menit kemudian, Bowo membawa mobil kami berbelok ke kanan.
Pantai Drini 1 km di depan kami. Kanan kiri jalan, sawah yang hijau tampak
subur. Bowo memarkir mobil dibawah pohon yang agak rindang, di depan kami
deretan kapal nelayan yang sedang "parkir". Ketika kami turun dari mobil,
debur suara ombak cukup keras membentur pantai. Selamat datang di pantai
Drini!

Description: Description: 13260984181150733327

Pulau Drini yang seakan"menempel" ke daratan

Angin pantai yang cukup keras dan dingin menerpa wajah kami. Saya langsung
ambil sandal, menuju ke pangai yang hanya beberapa meter dari kami parkir,
dan memperhatikan sekeliling. Di sebelah kanan ada warung makanan dan
minuman yang cukup sederhana. Yang dekat sekali dengan pantai ada beberap-
orang yang sedang asyik menikmati pantai dengan minumannya. Di sebelah kiri
ada bangunan permanen, semacam TPI tempat pelelangan ikan, dan di depannya
ada ibu-ibu yang menjajakan ikan dan ada yang sedang menggoreng ikan.

Dari garis pantai di sebelah kanan ada tanjung yang menjorok ke laut dan
tebingnya curam dikikis ombak. Deburan ombak begitu keras, dan gulungan
ombak membentuk gunungan air yang bergerak ritmis dan artistik. Di sebelah
kiri ada sebuah pulau kecil yang ketika air surut tampak menempel ke pantai.
Itulah Pulau Drini. Oleh karena itu, pantai ini disebut sebagai pantai
Drini. Di titik pertemuan pulau Drini dengan pantai ada sebuah tangga naik
yang terbuat dari semen Dari jauh beberapa orang sedang mendaki naik
keatasnya. Di depan pulau, ada teluk yang airnya tenang karena terlindung
Pulau Drini. Di situ banyak orang dan anak-anak yang berendam menikmati
pantai, tanpa takut dihempas gelombang laut selatan.

Menceburkan diri ke pantai, segera terasa air laut berarus sangat kuat
ketika ombak menyentuh bibir pantai. Sebaliknya ketika ombak kembali ke
laut, pasir di pijakan kaki terasa menyusut dengan cepat dan menyedot tajam.
Barangkali inilah yang menjadi ciri pantai di laut Selatan, yang beberapa
kali menelan korban. Di kejauhan ombak memcah menimbulkan buih putih dan
bergulung ke pantai. Sekilas jadi ingat bagaimana tsunami menyapu bersih
pantai di Aceh dan Fukushima. Pasti ngeri sekali!

Setelah sejenak menikmati deburan ombak dan gerusan pasir di kaki. Saya
beranjak ke Pulau Drini, dari sini jaraknya sekitar 400-an meter. Hari masih
pagi jam 10, barangkali masih belum banyak yang datang, atau memang Drini
belum se-terkenal Baron, Kukup dan Krakal, jadi belum banyak yang
mendatangi.

Description: Description: 1326098132895007504

Pemandangan ke arah timur dari atas Pulau Drini

Saya menaiki tangga semen yang sebagian sudah terendam air laut. Tangga
semen ini melingkar dan sampai ke "puncak" pulau. Diatas puncak sini ada
bekas puing balai bengong atau gazebo, tetapi sudah rusak tinggal tiang dan
lantainya saja. Sayang sungguh. Padahal lokasi disini sangat strategis untuk
melihat keindahan pantai selatan.

Dari ketinggian sini garis pantai selatan tampak hijau gelap, dihiasi buih
ombak putih yang terus bergelombang menyentuh pantai. Angin bertiup keras,
matahari cerah sinarnya mulai menyengat kulit. Semak-semak tidak terawat dan
menutupi pandangan sehingga keindahan laut tidak sepenuhnya tampak terlihat.
Rasanya perlu sentuhan dari pemerintah Kabupaten atau dari Dinas Pariwisata
untuk mengelola potensi ini.

Saya tergelitik untuk mengeksplorasi lebih lanjut puncak ini. Ada jalan
setapak yang menuju ka bagian lain dari pulau kecil ini. Salah satunya
menuju ke dinding pulau yang terjal, dimana dibawahnya gelombang laut
berdebur sangat keras membentur dinding pulau yang terjal. Berada di
ketinggian ini, "diatas" gelombang yang bergelora dan di depan mata adalah
garis pantai dengan buih putih yang memanjang menimbulkan sensasi
tersendiri. Betapa eksotisnya pantai selatan Jogya.

Saya mengambil beberapa foto yang eksotis ini. Di pagi yang cerah, debur
ombak yang dalam bergelora dan tiupan angin yang keras memberikan situasi
tersendiri. Berada di ketinggian pulau ini, terasa mampu mengasah emosi dan
kehalusan rasa. Entah mengapa ditengah alam yang lepas begini, selalu saya
merasa begitu. 

Description: Description: 1326098080702447560

Sayang kemudian saya harus menjadi menyesal. Mengapa? Ketika foto-foto itu
akan dicetak, karyawan studio foto salah men-copy dan datanya menjadi
corrupt. Dan semua foto pulau Drini rusak. Karena kejadian ini terjadi di
laut selatan lalu muncul pertanyan sekilas, apakah ini karena daya mistis
lain? Atau hanya sekedar kesalahan teknis? Saya tidak tahu, yang jelas itu
benar terjadi. Foto-foto itu tidak bisa dicetak. Marah-marah kepada karyawan
foto studio juga tidak ada gunanya, dan tokh tidak dapat mengembalikan foto
yang diperoleh dengan susah payah itu.

Hal yang sama pernah terjadi ketika saya mengambil gambar di Pura Kehen di
Bangli. Pura yang di-claim sebagai yang paling bersih di Bali. Ketika saya
mengambil gambar disana, semuanya berjalan dengan baik dan lancar. Tetapi
pada pagi hari ketika akan dicetak, semua foto tidak ada di kamera. Miracle
still happened in Bali.

Apa boleh buat, saya hanya dapat meng-insert foto yang saya ambil dengan HP,
seperti yang ada sekarang ini. Mudah-mudahan itu dapat menginspirasi pembaca
untuk suatu saat datang kesana. Melihat keindahan Drini .

 

JPEG image

JPEG image

JPEG image

JPEG image

JPEG image

Other related posts:

  • » [breaktime-corner] Pantai Drini, dimana sih? - gunawan prakoso