[breaktime-corner] DOKUMEN RAHASIA CIA TENTANG RENCANA SERANGAN AMERIKA KE INDONESIA

  • From: "gunawan prakoso" <gunawan.prakoso@xxxxxxxxx>
  • To: <tea-corner@xxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Mon, 12 Mar 2012 15:14:36 +0700

 

Mr.Pecut : aya ? aya Wae.......

 

 

 

DOKUMEN RAHASIA CIA TENTANG RENCANA SERANGAN AMERIKA KE INDONESIA





 
<http://3.bp.blogspot.com/-5sMlddb1Bks/T0GryMfimDI/AAAAAAAAAGc/507TIuh59Ww/s
1600/wikileaks.jpg> Description: Description:
http://3.bp.blogspot.com/-5sMlddb1Bks/T0GryMfimDI/AAAAAAAAAGc/507TIuh59Ww/s2
00/wikileaks.jpg

 

Sebuah Dokumen yang berklasifikasi Sangat Rahasia (TOP SECRET), di bocorkan
oleh situs wikileaks.
Dokumen itu adalah laporan CIA kepada Pentagon yang sejatinya akan
diteruskan ke Gedung Putih. Menurut dokumen tersebut, Sebenarnya setelah
Irak, Indonesia akan jadi sasaran berikutnya.

Tapi intel-intel CIA yang lebih dulu diterjunkan ke Indonesia, menyimpulkan
bahwa bila AS menyerang Indonesia, maka Perang akan sangat mahal dan AS akan
banyak mengalami kerugian.

Untuk lebih jelasnya, berikut nukilan isi Dokumen tersebut yang telah
diterjemahkan dari Bahasa Inggris ke Bahasa indonesia :

 

 

Kepada
Yth. Kepala Staf Gabungan
Jenderal Richard Myers

Tembusan: Direktur CIA

 

 

Rencana Penyerangan ke Indonesia sebaiknya dipertimbangkan lagi. Mengingat
mahalnya Biaya yang akan timbul dari Peperangan tersebut.

Berikut Data-Datanya :

 

 

Begitu memasuki Perairan Indonesia, Armada ketujuh kita akan dihadang pihak
Bea Cukai karena membawa masuk Senjata Api dan Peralatan Perang tampa surat
izin dari Pemerintah RI. Ini berarti kita harus menyediakan ?Uang Damai?.
Coba hitung berapa besarnya jika peralatan yang dibawa sedemikian banyak.

Kemudian bila kita mendirikan Base Camp Militer, Bisa ditebak di sekitar
Base Camp pasti akan dikelilingi tukang bakso, tukang es kelapa, lapak VCD
bajakan, sampai obral Celana Dalam Rp 10.000 dapat 3.
Belum lagi para Pengusaha komedi putar yang bakal ikut mangkal di sekitar
Base Camp juga.

Kemudian kendaraan Tempur serta Tank-tank lapis baja yang diparkir dekat
Base Camp akan dikenakan retribusi parkir oleh petugas dari dinas
perparkiran daerah maupun preman-preman sekitar.
Jika dua jam pertama dikenakan Rp 10.000 (tarif untuk orang bule), berapa
yang harus dibayar oleh Pemerintah AS jika kendaraan Tempur harus parkir
Sebulan atau lebih dari setahun seperti di Irak sekarang ini.

Belum lagi Pengusaha parkir swasta yang bisa melobi Gubernur DKI Jakarta
untuk menaikkan tarif parkir. Lobi itu akan sangat mulus karena salah satu
Komisaris di sebuah Perusahaan parkir terbesar di Jakarta itu adalah Mantan
Pejabat Tinggi.

Belum lagi di sepanjang jalan menuju lokasi Base Camp, kita harus menghadapi
para ?Pak Ogah? yang berlagak mengatur jalan sambil memungut biaya dari
kendaraan yang memutar.
Bisa dibayangkan berapa recehan yang harus disiapkan jika harus melakukan
operasi tempur menuju pusat-pusat musuh seperti Cilangkap.
Dari Tanjung Priok (pelabuhan tempat Kapal induk merapat dan lokasi pasukan
mendarat) ke Cilangkap saja ada berapa pertigaan, perempatan dan putaran.

Suatu kerepotan besar jika rombongan Pasukan harus berkonvoi. Karena konvoi
yang berjalan lambat pasti akan dihampiri para pengamen, pengemis dan
anak-anak jalanan. Ini berarti harus mengeluarkan recehan lagi.

Belum lagi jika di jalan bertemu Polisi yang sedang swipping, sudah pasti
kena semprit karena konvoi tanpa izin. Bayangkan berapa uang damai yang
harus dikeluarkan untuk Polantas-polantas itu.

Itu baru Polantas, Pak Myers. Belum Petugas DLLAJ. Anda harus melihat
sendiri bagaimana mereka beraksi. Kendaraan-kendaraan dan tank-tank itu kan
belum di kir.
Itu pertanda buruk. Setiap kali kir, berapa uang yang harus kita keluarkan
untuk membayar yang resmi dan tidak resmi. Belum lagi kalau mau menyerbu
KODAM di Daerah lain. Kita harus melewati Jembatan Timbang milik DLLAJ juga.
Siapkan saja uang pelicin yang lebih banyak.

Di Base Camp Militer, Tentara AS sudah pasti tidak bisa tidur nyenyak,
karena banyak nyamuk akibat sangat tidak higienisnya lingkungan sekitar. Ini
bisa dibasmi dengan penyemprotan dari Dinas Kesehatan. Lagi-lagi harus
menyiapkan amplop untuk mereka.

Dan Pagi harinya Pasukan tidak akan bisa mandi karena di sungai banyak di
lalui ?Rudal Kuning? yang ditembakkan penduduk setempat dari ?Flying
Helicopter? alias wc terapung di atas sungai.

Pasukan AS juga tidak bisa jauh- jauh dari peralatan Perangnya, karena di
sekitar Base Camp sudah mengintai Pedagang besi loakan yang siap mempereteli
Peralatan Perang canggih yang kita bawa. Kurang Waspada sedikit saja saja,
tank Abraham kebanggaan kita bakal siap dikiloin.

Belum lagi para Curanmor yang siap beraksi dengan kunci T-nya yang akan
merebut jip-jip Perang kita yang kalau di dempul dan di cat ulang bisa
dijual ke pasar gelap atau pasar spare part hasil curian ranmor di Cinangka.
Atau dijual mahal ke anak-anak orang kaya yang pengen gaya-gayaan di sekitar
Menteng (dekat Kedutaan Besar kita).
Peralatan telekomunikasi kita juga harus dijaga ketat, karena para bandit
kapak merah sudah mengincar peralatan itu.

Dan yang lebih menyedihkan lagi, Badan Pasukan AS akan jamuran karena tidak
bisa berganti pakaian. Soalnya, kalau nekat menjemur pakaian dan tidak
waspada sedikit saja, besok pakaian mereka sudah mejeng di pasar Jatinegara
di lapak-lapak pakaian bekas.

Dan kita juga harus membayar sewa tanah yang digunakan untuk Base Camp
kepada Haji Husin, Haji Mamat, Engkong Jai dan lain-lain, para pemilik tanah
di sini.

Di samping itu, ada aturan wajib lapor kalau bawa tamu 1×24 jam dan harus
izin RT/RW dan kelurahan setempat. Bayangkan, berapa meja yang harus kita
lalui dengan Amplopan. Apalagi, Pasukan AS suka membawa Cewek.

Membayangkan ini semua, kami mewakili Intel CIA di lapangan merekomendasikan
kepada AS untuk meninjau ulang rencana Penyerangan ke Indonesia.

 

JPEG image

Other related posts: