[nasional_list] [ppiindia] Tradisi Suap Akselerator Penghancuran Negara

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Sat, 7 Jan 2006 16:57:36 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com 
**http://www.tribun-timur.com/view.php?id=14633&jenis=Opini

TRIBUN TIMUR

      Rabu, 04-01-2006  

      Opini Tribun 

      Tradisi Suap Akselerator Penghancuran Negara
        
      ADA legenda negeri Cina mengenai seorang kaisar dari Dinasti Tang, Li 
Shin Minh, yang menyuap Raja Akhirat. Kaisar Li meninggal sebelum ajalnya 
akibat balas dendam raja naga. 
      Ketika arwah Kaisar Li dibawa ke akhirat, petugas kelabakan. Menurut 
catatan, ajal kaisar masih beberapa tahun lagi. Masalahnya pun sampai ke Raja 
Akhirat, Giam Ong. 
      Setelah terjadi dialog antara arwah Kaisar Li dengan Giam Ong, 
disepakati, kaisar dihidupkan dan arwahnya dikembalikan ke dunia. 

      Sebelum kembali ke dunia, kaisar berbisik kepada petugas akhirat 
menanyakan apa kesukaan Raja Akhirat, Giam Ong. Jawabannya, Raja Giam Ong doyan 
buah semangka. Setiba di dunia, kaisar mencari semangka paling besar dan paling 
manis untuk dikirim kepada Giam Ong.
        
      Masalahnya, siapa yang mengantar semangka itu kepada Giam Ong. Artinya 
siapa yang bersedia mati? Ditemukanlah seorang pemuda patah hati yang hendak 
bunuh diri. Pemuda itulah yang 'ditugaskan' kaisar membawa semangka penyuapan 
itu dengan cara memeluknya lalu bunuh diri. 
      Konon, Raja Akhirat sangat senang dengan persembahan itu. Jadilah suatu 
tradisi, setiap orang Cina yang meninggal, dikuburkan bersama semangka yang 
menjadi semacam sogokan kepada Raja Akhirat. Demikian tertulis dalam 
Introduction to Classic Chinese Literature. 
      Dalam buku itu ada legenda lain mengenai seorang hakim yang tegas dan 
teguh menjalankan profesinya menegakkan hukum. Namanya Bao Minh. 

      Hakim Bao sungguh-sungguh tidak pandang bulu. Para penjahat, apakah orang 
biasa, pejabat, menteri, bahkan keluarga kaisar sekalipun dihukum sesuai 
kesalahannya dan dieksekusi di bawah komandonya. Pedang simbol kekuatan dan 
kekuasaan dewanya sangat ditakuti. 
      Hakim berwajah hitam dan kurang tampan tetapi berwibawa ini menjadi 
simbol budaya Cina tentang hakim yang teguh, tegas, dan sungguh-sungguh 
menjalankan prinsip hukum, tidak mungkin disuap serta tidak mempan ancaman dan 
teror. Hakim Bao adalah simbol peradilan jujur, tegas, teguh, dan berwibawa. 

      Di negeri yang memiliki tradisi menyuap Raja Akhirat dengan semangka 
tampil seorang hakim yang tak tergoda suap, tekanan, dan teror. 

      Bahkan ketika mengadili seorang kerabat kaisar, Hakim Bao akan disuap 
tetapi tidak mempan. Ia ditekan dan diteror kaki tangan kerabat kaisar yang 
korup itu. Hakim Bao bergeming. 
      Mengetahui itu kaisar akan turun tangan. Namun ketika Hakim Bao 
mengangkat pedangnya sambil membuktikan kesalahan kerabat kaisar itu, sang 
kaisar pun angkat tangan, menyerah, lalu memerintahkan Hakim Bao melaksanakan 
eksekusi. 

      Bugis Makassar 
      Bukan hanya di negeri Cina dikenal istilah suap. Juga bukan hanya di 
negeri Cina terdapat legenda mengenai hakim jujur, teguh, dan tegas. 

      Di negeri Bugis, pada abad ke-16, Kajaolaliddo dari Bone mengungkapkan, 
salah satu tanda kehancuran suatu negara ialah bila hakim menerima suap, malai 
passosok pabbicaraé, atau naénréki waramparang to mabbicaraé. 

      Karena itu bila seorang hakim, pabbicara, menerima suap, ia dihukum tujuh 
kali lipat dibanding dengan pejabat biasa yang menerima suap. 

      Dari Addatuang Sidenreng dikenal hakim Nénék Mallomo dan dari Kerajaan 
Balannipa Mandar dikenal seorang Ketua para hakim, Pabbicara Kaiyyang. Keduanya 
tegas dan teguh berpegang pada prinsip hukum (panngaderreng), menghukum mati 
anak kandungnya sendiri. 
      Dari Kerajaan Soppeng, Datu La Basok Toakkarangeng memimpin persidangan 
yang mengadili, menghukum, dan mengeksekusi La Basok Toakkarangeng (dirinya 
sendiri). Dari Kerajaan Tosiwalu, dikenal Hakim perempuan, I Tenribali yang 
menjatuhkan vonis mati kepada adik kandungnya sendiri. 

      Tradisi Suap 
      Dalam Introduction to Classic Chinese Literature tidak dijelaskan proses 
perkembangan menyuap Raja Akhirat menjadi 'tradisi' suap menyuap di dunia. 
Tetapi disebutkan sejumlah sastrawan revolusioner Cina mengungkapkan kebobrokan 
masyarakat pada masa akhir periode kekaisaran Cina, akibat merajalelanya suap 
menyuap. 

      Sastrawan revolusioner Cina mengagitasikan, suatu 'kerajaan' dengan 
pejabat serta warga masyarakat yang menjadikan suap menyuap sebagai 'tradisi', 
'pasti' akan mengalami kehancuran. 
      Hal yang sama juga diyakini Kajaolaliddo pada abad ke-16 dengan 
menyebutkan bahwa suap menyuap bagaikan rayap menggerogoti tiang-tiang bangunan 
rumah, pappada-padai akkanré akkasolanna ané ri alliri bolaé. 

      Tetapi bila para sastrawan revolusioner Cina dengan aliran realisme 
sosialisnya memberikan resep penyelamatan masyarakat dan negara berupa tindakan 
revolusi, Kajaolaliddo lebih percaya pada penegakan hukum, panngaderreng, 
secara konsekuen. 

      Fenomena Probosutejo 
      Pengakuan Probosutejo tentang penyuapan berjumlah puluhan miliar rupiah 
kepada jaksa dan hakim selama proses pengadilannya dari tingkat Pengadilan 
Negeri, Pengadilan Tinggi, sampai Mahkamah Agung, merupakan tamparan hebat bagi 
penegakan hukum di Indonesia. 
      Apalagi pengakuan itu melibatkan Ketua Mahkamah Agung, Bagir Manan. 
Pengakuan Probo rasanya sulit dipercaya. Bagaimana mungkin seorang yang 
'memiliki nama relatif sangat terkenal' bisa tergelincir menghinakan dirinya 
sendiri, menerima suap, menjadi 'penghancur negara', menurut istilah 
Kajaolaliddo. 

      Adakah sesuatu di balik pengakuan itu? Apakah mungkin Probo hanya sekadar 
bersiasat menunjukkan carut-marut sistem peradilan di Indonesia, akibat 
kehabisan akal menghadapi kemungkinan dijebloskan ke penjara? 

      Mungkinkah Probo secara sadar memilih mencelakakan diri dengan pengakuan 
itu padahal Probo mengetahui, yang menyuap dan yang disuap menghadapi risiko 
hukuman yang sama beratnya? 
      Apakah pengakuan itu bukan merupakan bentuk pencucian dosa dengan 
mengungkap "dosa" jaksa dan hakim yang mengadilinya, walaupun akibatnya akan 
mengenai dirinya sendiri? 
      Isu suap tidak lagi hanya tertuju kepada jaksa dan hakim. Sebelum kasus 
Probo-Bagir, telah dituntut dan disidangkan pejabat-pejabat Komisi Pemilihan 
Umum (KPU) dengan tuduhan menyuap tim auditor BPK. 

      Ironisnya, Khairiansyah Salman yang menjebloskan pejabat KPU juga 
kemudian diperiksa dengan tuduhan menerima suap dari Dana Abadi Umat (DAU) 
Depag. 

      Pejabat-pejabat di instansi penegak hukum lainnya tidak lolos dari 
tudingan suap. Petinggi kepolisian pun diisukan telah menerima suap dari 
berbagai kasus, antara lain dari kasus Bank BNI. 

      Reaksi spontan adalah geleng-geleng kepala, ingin tidak percaya segala 
tudingan, isu, dan desas-desus itu. 

      Pengakuan Probo yang menuding Bagir Manan, desas-desus penyuapan petinggi 
aparat penegak hukum lainnya perlu diproses sehingga menjadi jelas untuk 
menghilangkan keraguan atau ketidakpercayaan masyarakat terhadap proses 
penegakan hukum. 

      Akselerator 
      Masa sekarang tampak fenomena timbulnya 'anggapan' di tengah kehidupan 
masyarakat bahwa suap menyuap merupakan perkara biasa, cara terbaik mempercepat 
dan memudahkan segala urusan. 
      Masyarakat menganggap tidak ada urusan yang dapat selesai tanpa uang 
pelicin, uang rokok, atau uang balas jasa yang merupakan istilah lain dari kata 
suap. 

      Fenomena lainnya, anggapan bahwa penegakan hukum adalah urusan bisnis, 
dengan ungkapan seperti KUHAP sebagai akronim Kasih Uang Habis Perkara, atau 
maju tak gentar, membela yang bayar. 

      Kecenderungan menjadikan hukum sebagai urusan bisnis inilah yang secara 
ironik dikomentari Guru Besar Fakultas Hukum Unhas, almarhum Prof Dr Amir 
Sjarifuddin, dengan pernyataan: "Satu semester ketika mahasiswa belajar Hukum 
Dagang, seumur hidup setelah menjadi sarjana hukum, mempraktekkan Dagang 
Hukum". 

      Parahnya, tampak kecenderungan anggapan itu berkembang menjadi 
kepercayaan. Berbagai lapisan masyarakat cenderung percaya bahwa hanya dengan 
menyuaplah segala urusan menjadi mungkin terselesaikan, serta keadilan dalam 
hukum adalah urusan bisnis. 
      Fenomena seperti itu sungguh-sungguh telah menjadi mesin akselerator 
penghancuran masyarakat, pemerintahan, dan negara. Naudzu billah. 

      (Anwar Ibrahim, Dosen Fakultas Sastra Unhas dan Koordinator Institut 
Pengajian Budaya Sulawesi)
     


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Clean water saves lives.  Help make water safe for our children.
http://us.click.yahoo.com/CHhStB/VREMAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Tradisi Suap Akselerator Penghancuran Negara