[nasional_list] [ppiindia] Tidak ada jaminan makanan bebas formalin

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Mon, 16 Jan 2006 23:47:55 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com 
**http://www.harianterbit.com/artikel.php?kategori=HEADLINE&id=36066



Tidak ada jaminan makanan bebas formalin



JAKARTA - Wakil Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Agus Pambagio 
berpendapat, penggunaan label atau sertifikat bebas formalin pada kemasan 
makanan tidak menjamin produk makanan seperti bakso, mie basah, tahu, ikan dan 
makanan lainnya bakal terbebas formalin. Hal itu mengingat jenis-jenis makanan 
tersebut adalah produk sehari-hari yang langsung habis terjual. 

''Untuk mengatasinya, perlu dilakukan pengawasan ketat. Bisa saja pengawasan 
berkala atau dadakan. Yang penting, tidak ada lagi peluang para pedagang atau 
pengusaha makanan menggunakan barang berbahaya ini," katanya menjawab Harian 
Terbit di Jakarta, Senin (16/1). 

Sehari sebelumnya, sejumlah pembantu Presiden Yudhoyono seperti Menkes Fadillah 
Supari, Menegkop Suryadharma Ali dan Menteri Perdagangan Maari Pangestu pasang 
aksi makan baso bareng-bareng dan mengeluarkan pernyataan bahwa makan baso dan 
mie aman. Aksi para menteri ini sejalan dengan ide bakal dikeluarkannya 
sertifikat bebas formalin oleh pemerintah. 

Menurut Pambagio, selain perlunya pengawasan ketat berkala dan dadakan, yang 
tidak kalah pentingnya saat ini adalah, pemerintah harus secepatnya mencarikan 
bahan pengawet yang murah dan mudah didapat sebagai pengganti formalin. 
Soalnya, pengawasan tanpa adanya bahan pengawet pengganti membuat para pedagang 
dan pengusaha nakal bakal main kucing-kucingan dengan Badan POM. ''Kalau ini 
yang terjadi, korbannya tetap saja konsumen,'' kata Agus. 

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat (F-PD), 
Max Sopacua mengatakan hingga hari ini DPR RI belum menjadwalkan pemanggilan 
Menteri Kesehatan (Menkes), Dr Fadilah Supari serta Badan Pengawas Obat dan 
Makanan (BPOM) terkait maraknya penggunaan bahan pengawet jenis formalin pada 
produk makanan. 

"Komisi IX DPR RI belum menjadwalkan pemanggilan Menkes dan Badan POM terkait 
masalah itu. Ini akan dirapatkan dulu di internal komisi IX. Setelah itu baru 
ditentukan pertemuan dengan Menkes dan Badan POM," katanya menjawab Harian 
Terbit di Jakarta, Senin (16/1). 

Sebenarnya, kata Wakil Sekretaris Fraksi PD DPR RI ini, maraknya penggunaan 
formalin sebagai pengawet makanan oleh para pengusaha karena kurangnya 
sosialisasi yang dilakukan oleh Badan POM. 

"Kebanyakan para pengusaha menengah dan kecil tidak mengetahui apa sebenarnya 
kegunaan formalin dan apa pula bahayanya kalau ini digunakan untuk mengawetkan 
makanan. Saya menilai bahwa maraknya penggunaan formalin oleh para pedagang 
disebabkan karena ketidaktahuan mereka." 

Untuk mengatasi agar tidak terjadi penyalahgunaan formalin, kata Max, Badan POM 
sebagai instansi paling berwenang selain melakukan sosialisasi juga harus 
menjalankan fungsinya dengan benar. "Saya melihat, maraknya penggunaan formalin 
ini karena kurang bgerfungsinya Badan POM." 

Selain itu, pemerintah juga harus mencarikan jalan keluarnya seperti membuat 
atau nmenyediakan bahan pengawet yang tidak berbahaya untuk kesehatan. Yang, 
tidak kalah pentingnya, bahan pengawet itu selain mudah didapat para pedagang 
juga harganya terjangkau. Kalau tidak, masa mendatang penggunaan formalin tetap 
marak. 

Pendapat serupa juga disampaikan Agus Pambagio. Menurutnya, Badan POM harus 
secara serius mengawasi penggunaan bahan-bahan berbahaya seperti formalin oleh 
para pedagang. (art

[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Tidak ada jaminan makanan bebas formalin