[nasional_list] Re: [ppiindia] Tentang Wawancara TEMPO dengan kiai Sahal

  • From: Nugroho Dewanto <ndewanto@xxxxxxxxxxxxxxxx>
  • To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Mon, 13 Oct 2008 23:01:05 +0700

zaman sma saya pernah baca buku hamid algadri berjudul
"politik belanda terhadap islam dan keturunan arab di indonesia"

saya termasuk pengagum tokoh partai arab indonesia yang
kemudian menjadi tokoh partai sosialis indonesia itu.

rasanya saya juga pernah membaca buku van den berg:
"hadramaut dan koloni arab di nusantara."

nanti saya buka lagi buku-buku itu apakah tertulis tentang
kiai hasyim asyari dan keluarga basyaiban.

yang saya tahu:
di depan komunitas arab, gus dur memang pernah mengatakan
dirinya masih keturunan sayid.

di depan komunitas cina, gus dur mengatakan dia masih keturunan
laksamana cheng ho :))

di depan masyarakat jawa, dia mengatakan masih keturunan
lembu petheng :))

itu gaya pemimpin jawa mengumpulkan seluruh legitimasi kekuasaan
secara sosiologis di tangannya. seperti sultan mataram tempo doeloe
menyebut dirinya senapati ing ngalogo, ngabdulrahman sayidin panotogomo,
kalifatullah.


At 02:23 AM 10/13/2008 -0700, you wrote:
>silakan buka buku karangan mr hamid alqadri. kalau tak salah judulnya 
>"islam dan keturunan arab dalam kemerdekaan indonesia" terbitan mizan. 
>juga buka "hadramaut dan koloni arab di indonesia karangan van den berg 
>sudah dalam bahasa indonesia.
>
>
>
>
>--- On Mon, 10/13/08, Nugroho Dewanto <ndewanto@xxxxxxxxxxxxxxxx> wrote:
>From: Nugroho Dewanto <ndewanto@xxxxxxxxxxxxxxxx>
>Subject: Re: [ppiindia] Tentang Wawancara TEMPO dengan kiai Sahal
>To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
>Date: Monday, October 13, 2008, 1:30 AM
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>ketimbang menduga-duga sila anda cek sendiri ke kiai sahal.
>
>tanyakan apakah ada kutipan yang salah?
>
>
>
>sejauh ini kiai sahal tidak mengeluh terhadap wawancara itu,
>
>baik melalui surat atau telepon
>
>
>
>almarhum kiai hasyim asyari keturunan keluarga basyaiban?
>
>apakah ada rujukan literaturnya?
>
>
>
>kalau benar, saya ikut senang karena berarti gus dur tergolong
>
>habib. dan saya bangga karena gus dur tak mau dipanggil habib.
>
>seperti juga banyak kawan-kawan arab saya yang keturunan sayid
>
>tapi menolak disebut habib. padahal kalau mau mereka tinggal
>
>pakai jubah dan surban saja :))
>
>

Other related posts: