** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **REPUBLIKA Jumat, 13 Januari 2006 Sertifikasi Bankir Pada prinsipnya, seorang bankir diamanatkan oleh nasabah untuk memutar dananya yang jumlahnya sangat besar. Karena itulah seorang bankir harus memiliki kualifikasi manajemen risiko yang tinggi. Untuk mengetahui kualifikasi tersebut, dilakukanlah apa yang disebut sertifikasi bankir yang dikeluarkan oleh Badan Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR) yang bersandar pada Global Association of Risk Profesional. Jika seseorang lolos dan mendapatkan sertifikasi, maka mereka berhak menjadi bankir. Sampai saat ini, berdasarkan hasil tes BSMR Desember tahun silam, dari 1.635 peserta, 27 persen yang tidak lolos, sehingga mereka masuk dalam kriteria tidak layak jadi bankir. Tes sertifikasi tersebut akan kembali dilakukan Februari depan dengan peserta 1.885 orang. Seberapa pentingkah sertifikasi tersebut? Karena pensertifikasian ini masih baru, jadi terlalu dini untuk dinilai hasilnya. Tetapi yang jelas, sudah begitu banyak kasus perbankan di Indonesia yang merugikan nasabah. Bank Global merupakan contoh terakhir yang sudah dua tahun ini pembayaran uang nasabah belum tuntas. Dalam skala yang lebih rendah, saat ini kredit yang berkinerja buruk (non-performing loan--NPL) masih terus terjadi. Di Bank Mandiri misalnya, pada triwulan ketiga tahun silam NPL masih 23,4 persen. Jumlah tersebut jauh melebihi batas normal NPL yang sekitar lima persen. Ada lagi kasus Bank Persyarikatan. Bank tersebut sudah hampir masuk jurang likuidiasi karena manajemennya tidak mampu mengelola dengan baik. Kredit macetnya sudah begitu besar dan menggerogoti modal sehingga bank itu harus disuntik. Kita bisa lihat juga kasus kerugian Bank BNI dalam kasus Adrian Waworuntu, setidaknya Rp 1,7 triliun melayang. Sampai saat ini mantan direktur bank tersebut sudah diperiksa akan keterlibatannya dalam kasus tersebut. Kabar terbaru, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan ketidakberesan Bank BNI yang mengindikasikan kerugian negara Rp 2,628 triliun. Kerugian negara itu terjadi akibat kredit-kredit yang macet pada saat ini yang sudah sulit ditagih dan pengadaan barang dan jasa. Masalah yang banyak dijumpai dalam pengelolaan perbankan memang berada pada tataran kredit, yang umumnya tidak hati-hati. Misalnya memberikan kredit pada debitor yang berisiko, persyaratan kredit belum terpenuhi tetapi sudah dikucurkan. Selain itu, juga penyalahgunaan kredit pada grup usahanya, serta tidak patuh terhadap ketentuan Bank Indonesia (BI). Dari masih banyaknya kasus tersebut, sertifikasi bankir memang menjadi syarat penting bagi seseorang untuk mengelola bank. Dengan dana nasabah yang begitu besar yang dikelola, jika pengelolaan risikonya sembarangan, maka akan berakibat bangkrutnya bank tersebut. Jika bank bangkrut, maka negara dan rakyat akan dirugikan. Kita sudah kenyang dengan berbagai kasus perbankan. Bahkan talangan Rp 600 triliun untuk merekapitalisasi perbankan pada krisis ekonomi beberapa tahun lalu, sampai saat memberatkan anggaran belanja negara. Saatnya, pengelolaan bank kita dan para pengelolanya memiliki standar internasional agar kasus-kasus buruk tak terulang. [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **