[nasional_list] [ppiindia] Saling Tuding, Ke Mana Dana Tsunami?

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Sat, 4 Mar 2006 22:39:47 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **HARIAN ANALISA
Edisi Sabtu, 4 Maret 2006 


Tajukrencana
Saling Tuding, Ke Mana Dana Tsunami? 


SOROTAN yang tidak putus melanda Nanggroe Aceh Darussalam dan Nias, bagai gempa 
yang secara periodik seolah-olah tetap terjadi. Kali ini, tentang 
pertanggung-jawaban dana tsunami Rp1,2 trilyun. Saling tuding diantara 
instansi/lembaga yang terkait dengan penanganan bencana musibah tsunami 
tersebut. Satu pihak mengatakan dana sejumlah itu belum dipertanggungjawabkan 
sebagaimana mestinya. Di pihak lain, Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) 
NAD & Nias menyatakan dana tanggap darurat tersebut bukan tanggung jawab BRR 
melainkan Pemda dan Menko Kesra. 

Berulangkali media massa mengungkapkan tentang jumlah dana yang cukup besar 
mengalir ke Aceh dan Nias, berasal dari Jakarta maupun dari luar negeri. 
Tujuannya adalah untuk membantu korban gempa dan tsunami dalam berbagai bentuk 
dan bermacam bidang. Pers juga sering menyoroti penggunaan dana yang tidak 
semestinya. Namun, seolah-olah pihak yang terkait dengan itu bagai kebal dan 
tidak peduli. Pihak yang melakukan pengawasan, juga terkesan menyerah. Aparat 
yang seharusnya juga punya wewenang mengawasi atau menyidik, bagai kurang 
memberi perhatian. Akibatnya, penyimpangan yang terjadi terus berulang dan 
keluhan korban gempa/tsunami tetap berkumandang hingga saat ini. 

Saling tuding diantara pihak-pihak itu sesungguhnya tidak perlu terjadi jika 
ada koordinasi yang baik, ada keterbukaan dalam pencatatan penerimaan dan 
pengeluaran dana tersebut. Kini, publik seolah-olah memperoleh informasi 
tentang ada dua sumber dana yang mengucur ke NAD/Nias. Pertama, dana pemerintah 
pusat (Jakarta). Kedua, dari luar negeri. Bersamaan dengan itu, ada beberapa 
pihak yang berwenang menangani dana itu. Pertama, dana pemerintah disalurkan 
melalui Pemda setempat dan/atau melalui BRR. Kedua, dana dari luar negeri yang 
disalurkan melalui BRR maupun melalui Pemda. Masing-masing pihak, melakukan 
pembangunan atau memberi bantuan sesuai dengan program yang diperbuat. 
Terkesan, kurang koordinasi. Sebab, masing-masing hanya menangani dana yang ada 
pada instansi/lembaga tersebut. 

Jika dana disalurkan dengan tepat serta diikuti dengan pertanggungjawaban yang 
jelas, tentu tiada masalah. Namun, ketika dana mengalir begitu besar, ada 
pihak-pihak yang mungkin mengambil kesempatan. Manajemen dan akuntabilitas yang 
tidak ketat. Justru melahirkan kesimpangsiuran dalam penggunaan dan 
pertanggungjawaban. Akibatnya, saling tuding tentang hal itu. Padahal, jika 
pihak-pihak tersebut memiliki manajemen dan laporan keuangan yang baik, 
diyakini saling tuding seperti sekarang, tidak akan terjadi. 

Sungguh hal yang sangat memprihatinkan. Tatkala dana dibutuhkan dan korban 
gempa/tsunami mengharap bantuan dalam berbagai bentuk, justru muncul kesan 
seolah-olah terjadi korupsi. Bahkan, saling tuding sudah mengarah kepada 
tuduhan yang prinsipil. Publik mempertanyakan, mengapa pihak-pihak tersebut 
termasuk pemerintah tidak duduk bersama untuk saling koordinasi sehingga dana 
yang mengalir ke NAD & Nias itu, dapat dipertanggungjawabkan dengan baik? Jika 
akhirnya, lembaga berkompeten turun langsung memeriksa dengan dugaan 
penyimpangan, tentu hal ini sangat disayangkan. 

Pemerintah harus segera turun tangan untuk meneliti masalah itu dengan serius 
dan tidak memihak serta tidak menutupi jika ada oknum dari instansi/lembaga 
mana pun yang melakukan penyimpangan dalam penggunaan dana tersebut. Termasuk 
dana tanggap darurat pada saat-saat awal setelah gempa/tsunami terjadi yang 
ditangani/dikoordinir Menko Kesra (waktu itu). Juga hingga penggunaan dana 
berikutnya hingga saat ini yang jumlahnya sangat besar. Ingat, dana itu bukan 
milik oknum atau instansi/lembaga tersebut, melainkan hanya dipercayakan untuk 
digunakan sebagaimana mestinya dengan pertanggungjawaban yang benar. **** 



[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Saling Tuding, Ke Mana Dana Tsunami?