** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **REPUBLIKA Senin, 23 Januari 2006 Riak Hubungan RI-Timor Leste Presiden Timor Leste Xanana Gusmao tampaknya sangat jeli memanfaatkan 'celah' dalam hubungan negaranya dengan Indonesia. Celah itu adalah dugaan adanya pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Timor Timur (kini Timor Leste) selama di bawah pemerintahan Republik Indonesia. Dalam kesempatan pertemuannya dengan Sekjen PBB, Kofi Annan, pada Sabtu dinihari WIB (21/1) di markas besar PBB di New York, misalnya, Xanana antara lain menyampaikan tentang terjadinya pelanggaran HAM di Timor Timur ketika berada di bawah kekuasaan Indonesia. Pelanggaran HAM itu didasarkan pada sebuah laporan Komisi untuk Penerimaan, Kebenaran, dan Rekonsiliasi (Commission for Reception, Truth, and Reconciliation atau CRTR). CRTR adalah sebuah lembaga bentukan Timor Timur. Laporan CRTR menyebutkan bahwa telah terjadi pelanggaran HAM di Timor Timur selama kurun waktu 1975-1999, yang menyebabkan 102.800 warga tewas. Pelanggaran HAM yang dilaporkan Presiden Xanana kepada Sekjen PBB itu tentu tidak terlepas dari memburuknya hubungan Indonesia dengan Timor Leste akhir-akhir ini. Tepatnya setelah terjadi penembakan terhadap tiga warga Indonesia yang dilakukan aparat keamanan Timor Leste pada awal Januari lalu. Anehnya, Sekjen PBB, berdasarkan laporan Kantor PBB di Timor Leste (UNOTIL), secara terburu-buru telah menyebutkan bahwa tiga warga Indonesia yang tewas di daerah perbatasan RI-Timor Leste adalah para penyusup (infiltrator). Padahal, Pemerintah Indonesia dan Timor Leste telah bersepakat membentuk tim gabungan pencari fakta untuk melakukan investigasi mendalam terhadap peristiwa penembakan tiga WNI oleh penjaga perbatasan Timor Leste itu. Apa yang dikemukakan Sekjen PBB dan Presiden Timor Leste itu tentu ada maksud, yakni sebagai 'tekanan' terhadap Indonesia. Terutama ketika tim investigasi dari dua pemerintahan sedang bekerja untuk memperoleh informasi dan gambaran yang komprehensif serta mencari pihak yang bertanggung jawab atas tewasnya tiga warga Indonesia tersebut. Harapan dari tekanan tadi, tentu saja, agar posisi Indonesia semakin terpojok atau minimal tidak mempersalahkan tindakan aparat keamanan Timor Leste. Sikap Sekjen PBB dan pemerintah Timor Leste yang diwakili Presiden Xanana tersebut jelas aneh dan sekaligus mengecewakan. Mengecewakan karena dua pemerintah --Indonesia dan Timor Leste-- sebenarnya telah membentuk sebuah komisi bersama yang bernama Komisi Kebenaran dan Persahabatan. Komisi yang dibentuk secara bilateral ini mempunyai mandat dan kurun waktu yang jelas. Yaitu mencari sebanyak mungkin informasi dalam konteks rekonsiliasi mengenai peristiwa sekitar tahun 1999. Dengan begitu, komisi ini jelas-jelas dimaksudkan untuk menutup lembaran lama sebelum jajak pendapat 1999 dan memulai lembaran baru dalam konteks hubungan RI-Timor Leste. Lembaran baru yang dimaksud adalah semangat menempuh rekonsiliasi. Kita tentu mendukung lembaran baru dengan semangat rekonsiliasi ini. Sebab, dengan melihat ke belakang tentu tidak produktif dalam hubungan kedua negara. Apalagi yang terjadi di Timor Timur sebelum merdeka adalah masalah dalam negeri Indonesia. Dalam hal ini, Indonesia telah mempunyai mekanisme sendiri untuk mengusut pelanggaran HAM yang terjadi. Karena itu, bila pemerintah Timor Leste berniat baik, mereka semestinya tidak perlu menjadikan pelanggaran HAM sebagai 'sandra' dalam hubungannya dengan Indonesia. Di pihak lain, Indonesia juga harus tegas menyikapi manuver-manuver yang dilakukan pemerintahan Timor Leste. Sebab, dalam hubungan kedua negara ke depan, Timor Lestelah yang sebenarnya justru lebih memerlukan kebaikan Indonesia dan bukan sebaliknya. [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **