[nasional_list] [ppiindia] Re: Nabi Isa Tidak Turun di akhir Zaman!--Pengantar Hj Irena

  • From: "Lina Dahlan" <linadahlan@xxxxxxxxx>
  • To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Fri, 13 Jan 2006 06:40:37 -0000

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **Mbak MJ,
Nabi Isa (as) ini bukan milik agama Kristen saja. Apalagi kalau 
jelas-jelas dikatakan Isa bukan Jesus. Dalam agama Islam banyak juga 
pembicaraan ttg apakah Nabi Isa as itu wafat or gak berhubungan 
dengan Penghakiman di hari akhir. Nabi Isa as juga banyak disebut 
dalam AlQur'an. Gitu saja.

Jadi juga jangan mbak merembet ke hal-hal yang gak ada hubungannya 
dengan hal yang dibahas. Ok?

wassalam,
--- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, "Martha J." <marthajan04@xxxx> 
wrote:
>
> Heran saya, agama lain kok dikupas sih. kenapa sih enggak pede 
sama 
> agama sendiri sehingga harus nyerang agama lain? urusin aja agama 
> sendiri dulu. kalo takut umatnya pada murtad, perkuat diri aja, 
> perbaiki kelakuan dll.
> jangan bunuhi orang yang enggak salah pake bom bunuh diri. itu 
> contoh jelasnya kalo mau tau.
> Tuh urusi umat yang pada mati di arab saudi. tolong sampaikan pada 
> si hajah bego itu.
> 
> MJ
> 
> 
> 
> 
> --- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, "Huttaqi" <huttaqi@xxxx> wrote:
> >
> > PENGANTAR
> > 
> > Oleh: Hj. Irena Handono
> > 
> >  
> > 
> > Apa yang ditulis oleh saudara huttaqi,adalah suatu keberanian 
> untuk mengungkapkan pandangan yang berbeda. Tidak sekedar 
> keberanian, tapi juga disertai dengan landasan yang cukup kuat 
yaitu 
> al_Qur'an untuk merombak sebuah pemahaman yang cukup kuat meresap 
di 
> masyarakat. Suatu pemahaman yang diwariskan dari generasi ke 
> generasi sejak masa anak-anak itu, seakan tertradisikan sehingga 
> segala bentuk perbedaan akan terlibas dengan secepatnya. Namun ada 
> kalanya, ketika rasionalitas manusia modern mencapai titik dimana 
> mitos tidak diterma apa adanya, kita mengkaji lagi sebuah 
pemikiran 
> yang pernah kita yakini sebelum ini.
> > 
> >  
> > 
> > Pemahaman tersebut adalah tentang "Turunya Isa al-Masih". 
Masalah 
> ini juga akan terkait dengan soal apakah beliau telah meninggal 
> layaknya manusia umumnya, ataukah masih hidup. Jika beliau sudah 
> meninggal, bagaimanakah cara meninggalnya, sebab orang-orang 
Yahudi 
> mengaku telah membunuhnya melalui proses penyaliban.
> > 
> >  
> > 
> > Tentang turunnya Isa al-Masih, setidaknya terdapat dua pendapat 
> tentang hal ini; (1) yang "turun" adalah system, (2) turun secara 
> fisik dalam bentuk manusia. Dua pendapat ini berdasarkan satu 
hadits:
> > 
> >  
> > 
> >  
> > 
> > Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Saw. Bersabda:" Demi Yang 
> jiwaku berada ditanganNya, kalian akan diliputi keraguan bahwa 
akan 
> dating diantara kalian Ibn Maryam (Isa al-Masih) sebagai hakim 
yang 
> adil, maka ia akan mematahkan salib, membunuh babi, meniadakan 
> jizyah, dan harta akan bergelimang hingga tidak ada seorangpun 
yang 
> mau menerima (pemberian). (HR. Bukhori).
> > 
> >  
> > 
> > Berdasar pemahaman terhadap hadits tersebut, pendapat pertama 
> memahami bahwa hadits di atas memberikan isyarat tentang fenomena 
> akhir zaman, tanpa ada personifikasi adanya sosok manusia yang 
turun 
> dari langit. Kelompok ini memandang, bahwa fenomena yang terjadi 
> berdasar isyarat Rasulullah diatas, adalah:
> > 
> > (1) kemunculan fenomena penolakan terhadap paham 'penyaliban'. 
> Pada saat rasionalitas manusia tidak lagi dapat dijejali paham 
yang 
> bersifat mitos, maka paham "penyaliban Isa al-Masih" yang menjadi 
> dasar dari segala keyakinan kristiani, baik secara teologi maupun 
> liturgy peribadatan, menjadi kurang berarti. Manusia akan segera 
> melacak kebenaran mitologi tersebut. Tanda-tanda kearah ini sudah 
> mulai tampak, dengan maraknya penggalian arkeologis, serta upaya 
> pencarian sosok Isa al-Masih secara historis.
> > 
> > (2) fenomena penolakan terhadap yang haram menurut ajaran agama, 
> yang disimbolkan dengan daging babi. Seperti diketahui bahwa 
makanan 
> adalah juga berpengaruh pada perbuatan, maka makanan yang haram 
> sudah pasti akan menimbulkan perbuatan yang haram juga. Secara 
umum, 
> isyarat kedua ini mengabarkan akan adanya fenomena penolakan 
> terhadap hal-hal yang merugikan manusia. Hal semacam ini, sudah 
> mulai terlihat dengan giatnya para ahli baik kedokteran, 
psikologi, 
> dan sosiologi, dll, menggambarkan kepada masyarakat akan adanya 
hal-
> hal yang membahayakan kesehatan fisik dan psikis manusia, 
> berdasarkan penelitian mereka.
> > 
> > (3) tentang isyarat ketiga, beberapa hadits menyebut wa yahho'u 
al-
> harba (menghentikan peperangan). Kalaupun dalam hadits diatas 
> menyebut jizyah, jizyah itu sendiri berkaitan dengan masalah 
> peperangan dalam kontek terminology, ar al-harb, dalam hubungan 
> antra umat muslim dan non muslim. Masalah ini juga sudah mulai 
dapat 
> kita lihat dan kita rasakan. Manusia modern memiliki sensifitas 
yang 
> cukup tinggi untuk melawan peperangan dan penindasan. Mereka lebih 
> suka menyatu sebagai manusia, dan hidup secara harmonis. Kalaupun 
> secara factual belum terjadi dilapangan namun, kemunculan 
> sensitifitas tersebut cukuplah sebagai awal dari fenomena 
penyatuan 
> yang di harapkan.
> > 
> > (4) adapun isyarat keempat, berkaitan dengan kecenderungan 
> pemenuhan hasrat manusia secara ekonomi. Untuk hal ini, kita semua 
> dapat melihat dengan sangat nyata, bagaimana kecenderungan manusia 
> modern yag menempatkan masalah ekonomi sebagai panglima. Manusia 
> berlomba mencukupi dan mengumpulkan harta dalam suatu kegiatan 
yang 
> kita sebut "perekonomian".
> > 
> >  
> > 
> > Dari pemahaman di atas, maka kelompok pertama, lebih cenderung 
> melihat hadits ini sebagai isyarat akan terjadi fenomena akhir 
> zaman, seperi yang kita rasakan hari ini. Apakah kita berada di 
> ujung zaman? Rasulullah menyebut masa kedatangan beliau sebagai 
masa 
> yang mendekati hari akhir, kini bagaimana dengan masa kita?.
> > 
> >  
> > 
> > Adapun pendapat kedua, memahami secara leterlek terhadap hadits 
> diatas. Pendapat mereka dikuatkan dengan keberadaan hadits lain 
yang 
> cukup panjang, menyatakan bahwa Isa al-Masih akan turun di menara 
> putih sebelah timur Damaskus dengan dikawal dua malaikat. Tentang 
> pendapat kedua yang menyebut sifat turunya nabi Isa secara fisik 
> ini, kami tidak dapat berkomentar banyak. Sebab Allah yang Maha 
> Kuasa, dapat saja melakukan hal itu. Namun demikian, apakah yang 
> turun adalah system yang merobah manusia, ataukah manusia (Isa al-
> Masih) itu sendiri, fenomena yang terjadi menunjukan kebenaran 
> isyarat Rasulullah di atas, dengan system itu sendiri pasti ada 
> orang yang menjalankannya. Lantas siapakah orang itu? Jika saat 
ini 
> sudah terjadi sebuah fenomena yang cocok dengan isyarat Rasulullah 
> Saw, dan kita belum mendengar sosok nabis Isa yang turun secara 
> fisik, maka dapat saja hadits kedua juga tidak dipahami secara 
> leterlek, artinya sosok yang turun merupakan symbol dari agen 
> perubahan dalam fenomena yang kita lihat,sosoknya bisa siapa saja. 
> Sebaiknya kita tidak bersepekulasi tentang hal ini, cukup kita 
> serahkan kepada Allah, dan sesuai fenomena yang kita lihat, 
> semestinya kita juga melangkah kearah yang sama, yaitu: melawan 
> mitologi penyaliban yang menyesatkan manusia kepada kemusyrikan, 
> melawan hal-hal yang diharamkan, melawan segala bentuk penindasan 
> apalagi peperangan, serta melakukan shadaqah, infak, dan zakat, 
> hingga tercapai distribusi kekayaan yang lebih merata.
> > 
> >  
> > 
> > Tentang isu penyaliban, dan apakah beliau sudah meninggal 
layaknya 
> manusia, ataukah masih hidup, juga dibahas dalam buku ini. Semoga 
> apa yang dikemukakan oleh saudara huttaqi, dapat menambah wawasan 
> pembaca, serta dapat meletakkan sebuah pemahaman dan keyakinan 
> secara lebih proposional. Apalagi isu bahwa turunya nabi Isa As 
> dijadikan bahan propaganda Kristen, dalam upaya memurtadkan umat 
> muslim. Akhirnya saya hanya dapat berdo'a semoga tulisan ini 
menjadi 
> amal ibadah penulisnya, serta berguna bagi masyarakat pada umumnya.
> > 
> > Wassalam.
> > 
> >  
> > 
> > Jakarta, Agustus 2005
> > 
> >  
> > 
> >  
> > 
> > Hj. Irena Handono
> > 
> >  
> > 
> > 
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
>






***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts: