** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **HARIAN ANALISA Edisi Rabu, 1 Februari 2006 Presiden Jelaskan Posisi Indonesia dalam Kasus Iran ke Tujuh Dubes Jakarta, (Analisa) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memanggil tujuh duta besar Amerika Serikat, Inggris, China, Rusia, Perancis, Jerman dan Austria untuk menjelaskan posisi Indonesia dalam kasus nuklir Iran yang menghendaki agar penyelesaian kasus berjalan damai. "Besok Presiden juga akan memanggil Dubes Iran untuk Indonesia," kata Menlu Hasan Wirayuda usai pertemuan Presiden dengan ketujuh dubes tersebut di Kantor Presiden, Jakarta Selasa (31/1). Menlu mengatakan, posisi Indonesia dalam menghadapi ketegangan akibat isu nuklir di Iran adalah mendorong para pihak memaksimalkan perundingan antara Iran dengan tiga negara Eropa yakni Inggris, Prancis dan Jerman. Indonesia juga meminta Iran agar bekerja sama erat dan berunding dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) sehingga Iran memenuhi aturan-aturan dalam pengembangan nuklir untuk damai. Indonesia juga menganjurkan Iran untuk mempertimbangkan usulan Rusia agar negara di Persia tersebut melakukan pengayaan uranium di Rusia selanjutnya dikirimkan ke Iran. Menlu menjelaskan bahwa pada tanggal 2 Pebruari 2006, IAEA yang beranggotakan 35 negara termasuk Indonesia akan melakukan sidang luar biasa untuk membahas masalah tersebut. Sidang akan membahas keputusan serta langkah yang perlu dilakukan oleh Iran. Menlu mengatakan ada pandangan terutama negara Barat yang menginginkan sidang tersebut memutuskan agar masalah nuklir Iran diserahkan ke Dewan Keamanan PBB. Hasan mengatakan Indonesia tidak ingin para pihak, khususnya negara-negara Barat menyimpulkan proses perundingan sudah buntu. "Sehingga tergesa-gesa menyerahkan masalah ke Dewan Keamanan PBB," katanya. Menlu sebelumnya juga sudah memanggil dubes-dubes tersebut untuk menjelaskan posisi Indonesia yang menginginkan ada ruang dan kesempatan proses diplomasi dan negoisasi sehingga solusi damai dapat dicapai. Sementara itu jelas Menlu pada Senin malam, Menlu dari anggota Dewan Keamanan PBB (AS, Rusia, China, Inggris dan Perancis beserta Menlu Jerman) mengadakan pertemuan untuk membahas masalah tersebut. Mereka setuju untuk memberi ruang gerak lebih luas dan mencari upaya diplomasi untuk mengatasi masalah Iran. "Indonesia menyambut baik keputusan tersebut," kata Menlu. Para menlu sepakat menunggu laporan IAEA pada tanggal 6 Maret 2006 mengenai langkah terhadap kasus Iran itu. Oleh sebab itu, kata Menlu, ada waktu mulai tanggal 2 Pebruari-6 Maret atau satu bulan empat hari bagi Iran dan pihak-pihak lainnya untuk mencari solusi damai. Indonesia juga berharap dan mendorong agar pertemuan antara Iran dan Rusia pada 16 Pebruari 2006 memperoleh hasil positif. Hasil pertemuan tersebut, kata Menlu, akan disampaikan oleh para dubes kepada pemerintahan mereka masing-masing. Indonesia berharap posisi Indonesia dapat menjadi pertimbangan dalam mengambil keputusan. Menlu mengatakan jika konflik di Iran berkembang luas maka bisa juga berdampak kepada Indonesia. Sebagai contoh, kata Menlu, kalangan internasional mengatakan harga minyak bisa mencapai 100 dollar per barel. Hal itu juga akan mempengaruhi negara-negara berkembang lainnya. Pertemuan para dubes itu dimulai pukul 14.00 WIB. Pada pertemuan pertama presiden menerima empat dubes asal Uni Eropa yakni Dubes Prancis untuk Indonesia Renaud Vignal, Dubes Jerman Joachim Droudre Grouger, Dubes Inggris Carlos Humfrey dan Dubes Austria Bernard Zimburg. Selanjutnya secara berturut-turut Presiden menerima Dubes Rusia Gheorghe Sauvica, Dubes Amerika Serikat (AS) Lynn Paschoe, Dubes China Lan Lijun. (Ant) [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **