** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **http://www.republika.co.id/online_detail.asp?id=231363&kat_id=23 Selasa, 17 Januari 2006 20:57:00 Perdagangan Perempuan, Pelaku Berkedok Sebagai Kekasih Jakarta-RoL -- Modus operandi perdagangan perempuan (trafficking) dalam jaringan pengedaran narkotika para pelaku biasanya menjadikan korban sebagai pacar, kekasih gelap, atau istri sebelum dilibatkan dalam jaringan narkotika. Perempuan dalam bisnis narkotika tidak bisa lepas dari perdagangan manusia. Sebab perempuan dalam kedua kegiatan tersebut telah diberi janji-janji kosong, dikirim ke luar negeri dengan berbagai iming-iming, hingga akhirnya terjerumus dalam jaringan peredaran narkotika dan dunia prostitusi, kata aktivis Komnas Perempuan dr Sulistyowati Irianto di Jakarta, Selasa. Dalam mata rantai bisnis narkotika perempuan telah menjadi korban sekaligus pelaku. Disebut korban karena perempuan direkrut dengan modus tipu daya seperti dijadikan pacar, diajak hidup bersama oleh laki-laki pengedar narkotika, kata Sulistyowati selaku pembicara dalam diskusi Masalah Perdagangan Perempuan dalam Jaringan Peredaran Narkotika, di Gedung Kementerian Pemberdayaan Perempuan. "Korban menjadi pelaku, karena secara tidak sadar perempuan-perempuan itu telah ditipu bahkan dipaksa menjadi kurir oleh kekasih mereka, kemudian tertangkap pihak berwenang dan akhirnya dihukum sebagai pengedar," katanya. Pola perdagangannya diawali dengan manipulatif. Calon korban tidak diberi opsi tentang apa pekerjaan serta risikonya. Biasanya mereka dibawa ke luar kota atau ke luar negeri kemudian meminta untuk hidup bersama, atau bagi para pencari kerja akan diiming-imingi gaji besar. Selain dipaksa menjadi kurir, lanjut dia, tidak sedikit korban trafficking dijadikan sebagai budak seks, pelacur, tenaga kerja murah serta bentuk-bentuk eksploitasi lainnya. Terkait perdagangan perempuan yang kian merebak di berbagai pelosok negeri, Komnas Perempuan berharap adanya pembenahan sistem hukum dan sikap penegak hukum yang peka terhadap gender. Indonesia harus segera menunjukkan komitmennya terhadap penghapusan perdagangan perempuan. "Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984, perdagangan perempuan harus segera diperangi, dan memutus mata rantai narkotika," tandas Irawati. ant/pur [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **