[nasional_list] [ppiindia] Pencari Dana Teroris Diringkus

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Fri, 20 Jan 2006 22:01:11 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com 
**http://www.suaramerdeka.com/harian/0601/20/nas01.htm

Pencari Dana Teroris Diringkus
  a.. Anggota MMI Solo Juga Ditangkap 
       
      BARANG BUKTI: Sejumlah petugas bergegas meninggalkan rumah Joko Wibowo 
(25) alias Abu Sayaf, di Kampung Grumbulrejo RT 03/RW 01, Desa Bulurejo, 
Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, sambil membawa barang yang 
dimasukkan dalam karung dan kardus, Kamis (19/1). (30a)  
     


SEMARANG- Dua warga Semarang kembali ditangkap Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 
Antiteror Mabes Polri yang bekerja sama dengan tim dari Polda Jateng, selama 
kurun waktu dua hari terakhir ini. Polisi menduga, dua warga itu terlibat dalam 
aksi-aksi terorisme yang dimotori Dr Azahari dan Noordin M Top. 

Penangkapan itu merupakan pengembangan dari penangkapan terhadap Subur Sugiarto 
alias Abu Mujahid (32). Mereka yang ditangkap adalah Ibnu Pramono (40), warga 
Pedurungan Kidul RT 3 RW 1, Pedurungan. Dia ditangkap Densus 88 Antiteror Mabes 
Polri di rumahnya, Rabu (18/1) dini hari. 

Selanjutnya Wawan Suprihatin (35), warga Jl Widuri III RT 4 RW 5, Bangetayu 
Kulon, Genuk. Wawan diringkus di rumahnya, Kamis (19/1) dini hari. Diduga Wawan 
berperan membantu mencarikan dana bagi aksi terorisme.

Sementara itu, Joko Wibowo alias Abu Sayaf (25) ditangkap Densus 88 Antiteror 
di Kampung Grumbulrejo, Desa Bulurejo, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar. 
Polisi juga menyita pistol revolver dan 30 peluru di rumahnya.

Ibnu Pramono dan Wawan Suprihatin saat ini masih menjalani pemeriksaan secara 
intensif Densus 88 Antiteror Mabes Polri di suatu tempat yang dirahasiakan. 
Keterangan mereka akan dicek silang dengan keterangan sejumlah tersangka 
lainnya yang ditangkap terlebih dahulu.

Ibnu Pramono yang berstatus sebagai guru di SD Pedurungan 1 Semarang itu diduga 
telah ikut membantu kegiatan Subur. Menurut sumber di kepolisian, Subur pernah 
manginap di rumah Ibnu Pramono dan meminjamkan sepeda motor Honda GL kepada 
Subur beberapa waktu lalu.

Karena itu, polisi tidak hanya memeriksa Ibnu Pramono, tetapi juga menyita 
Honda GL yang diduga pernah dipinjamkan kepada Subur. Bahkan, motor itu 
beberapa kali pula dipakai Subur untuk berbelanja di sebuah toko swalayan di Jl 
Brigjen Soediarto.

Kakak ipar Ibnu Pramono, Sugeng Romandon, membenarkan bahwa adik iparnya telah 
ditangkap Densus 88 Antiteror Mabes Polri, Rabu (18/1) pukul 00.30. Saat itu 
polisi hanya menyerahkan surat penangkapan sebagai tersangka kasus teroris, 
yang ditulis dengan tangan. Dalam surat itu tertulis sebagai tersangka Ipnu 
Pramono.

Sejam kemudian polisi kembali memberikan surat penangkapan yang sudah diketik 
rapi. Namun polisi kembali mengirimkan surat penangkapan yang diketik rapi 
pukul 03.00 atas nama Ipnu Pramono. Karena ejaan Ipnu keliru, polisi kembali 
mengirim surat penangkapan koreksi atas nama Ibnu Pramono, Kamis (18/1) malam.

Sugeng mengatakan, Ibnu pernah kedatangan seorang tamu. Tamu itu disebut-sebut 
oleh Ibnu sebagai kiainya. Bahkan kiainya itu sempat meminjam motor milik adik 
iparnya itu. ''Hanya saya tidak tahu, apakah kiai yang dimaksud itu Subur atau 
bukan,'' katanya kepada wartawan, Kamis (19/1).

Carikan Dana

Wawan Suprihatin juga ditangkap karena diduga terlibat kasus yang sama. 
Penangkapan tukang kaca hias itu diduga terkait dengan hasil pemeriksaan Subur 
Sugiarto. 

Ketua RT 4 RW 5 Jl Widuri, Bangetayu Kulon, Jumiran (40), mengemukakan, dalam 
penangkapan itu Tim Densus 88 Antiteror bersama anggota Polda Jateng sempat 
mengalami salah sasaran kali kedua. 

Dua rumah warga yang tidak tahu apa-apa digedor pintunya. Namun yang kali 
ketiga penggerebekan dan penggeledahan tepat sasaran.

''Rupanya Wawan tidak menduga dirinya akan ditangkap. Kalau saja Wawan tahu ada 
penggerebekan salah sasaran, pasti sudah kabur,'' katanya.

Salah sasaran itu terjadi, karena rumah Wawan terletak di pelosok kebun pisang 
yang cukup terpencil. Rumah Wawan menyendiri tanpa ada rumah tetangga di 
kanan-kirinya. 

Saat penangkapan dan penggeledahan, kata Jumiran, dirinya diminta polisi untuk 
menyaksikan. Penangkapan dan penggeledahan dilakukan aparat dari Polda Jateng, 
Kamis (19/1) pukul 02.30 sampai 04.00. Ada beberapa buku dan majalah bernuansa 
religius milik Wawan yang disita polisi. Selain itu, sebuah sangkur, dua kartu 
ponsel, sebuah Honda Grand, dan kliping-kliping tentang berita penangkapan para 
tersangka teroris juga disita. 

Jumiran sempat bertanya kepada salah seorang polisi mengenai keterlibatan 
warganya itu. Polisi memberitahukan bahwa Wawan diduga terlibat dalam aksi 
teroris, terutama hubungannya dengan Subur alias Abu Mujahid.

Lebih lanjut Jumiran mengemukakan, saat dia hadir di rumah Wawan, polisi sudah 
menginterogasinya di teras rumah. 

Pertanyaan polisi saat itu berkisar soal senjata api. Tak lama kemudian polisi 
membawa Wawan menggunakan tiga mobil.

Seperti diketahui, Subur Sugiarto, warga Blok C7-20 RT 4 RW 11, Perumahan 
Kaliwungu Indah, diringkus polisi di sebuah agen bus di kawasan Terminal 
Boyolali. 

Perekrut Pelaku Teroris

Subur Sugiarto alias Abu Mujahid (32) yang tertangkap di kawasan Terminal 
Boyolali diduga mempunyai peran besar sebagai perekrut para pelaku teroris. 
Lelaki yang menjadi tangan kanan Noordin M Top tersebut sedang di Cemani, 
Grogol, Sukoharjo, sejak Senin (16/1) lalu.

Begitu tertangkap oleh petugas kepolisian Kartasura, terkuak bahwa Subur 
Sugiarto yang memiliki dua kartu tanda penduduk (KTP) di Perum Kaliwungu Indah, 
Protomulyo, Kendal, Semarang, dan Kampung Tegalasem, Kertasari, Rengasdengklok, 
Karawang, itu sebagai pelindung Noordin M Top. 

Bahkan, dia juga disebut-sebut sebagai perekrut para pelaku teror yang 
melakukan bom bunuh diri di Bali awal Oktober 2005.

Subur saat tertangkap di Terminal Boyolali semula mengaku bernama Marwan 
Hidayat bin Usman dan tidak membeberkan aktivitasnya. Namun begitu, polisi 
dapat mengidentifikasi bahwa dia tidak lain juga bernama Subur Sugiarto. 
Pencocokan identitas itu membuat dia tidak bisa lagi mengelak.

Pengakuannya di hadapan penyidik, dia mengenal sejumlah tersangka lainnya yang 
tertangkap di Semarang dan Klaten.

Tidak begitu banyak yang dapat dikorek dari petugas yang menginterogasi Subur 
di Polsek Kartasura, karena penyidikannya sudah ditangani Tim Densus 88. Begitu 
pula tujuan Subur selama di Sukoharjo, tidak diketahui persis. Yang mereka 
bicarakan di tempat tinggal Yamarul adalah pekerjaan dan kondisi keluarga 
masing-masing.

Dia mengaku berangkat dari Karawang menuju Cemani karena diajak temannya 
bernama Kentit untuk bersilaturahmi di rumah Yamarul. Subur mengaku kenal 
Kentit dua bulan lalu di tempat kerja Kentit di Dusun Jati, Rengasdengklok. 

Berdasarkan pengakuan Subur saat diinterogasi petugas, Minggu (15/1) pukul 
09.00, dia bersama Kentit berangkat dari Karawang menuju tempat tinggal Yamarul 
di Cemani, Grogol. Saat di Sukoharjo selama beberapa hari, tidak ada aktivitas 
yang dilakukan Subur Sugiarto, meski sempat berpindah tempat losmen belakang 
SMU Al Islam I Serengan, Solo.

Pada Selasa (17/1) sore, buronan Tim Densus 88 Antiteror itu, bersama Kentit, 
meninggalkan losmen menuju agen bus Rosalia Indah di Kartasura, Sukoharjo, 
untuk mencari tiket ke Karawang. Keberangkatan Subur ke tempat persembunyian di 
Karawang tidak berjalan mulus. Sebab ada salah seorang mahasiswa berinisial EH 
yang mengenali ciri khas Subur, langsung melaporkan ke Polsek Kartasura. 

Begitu ada informasi itu, petugas mengejar bus yang ditumpangi Subur. Sesampai 
di Terminal Boyolali, Subur ditangkap setelah bus yang ditumpangi disergap 
petugas. Dalam penangkapan itu, Kentit sudah tidak diketahui keberadaannya.

Tangkap Anggota MMI

Sementara itu, situasi Kampung Grumbulrejo, Desa Bulurejo, Kecamatan 
Gondangrejo, Karanganyar, yang biasanya tenang, kemarin sekitar pukul 05.30 
terusik. Joko Wibowo (25), salah seorang warganya yang sehari-hari berjualan 
mainan anak-anak, tiba-tiba harus berurusan dengan aparat yang berwajib. Dia 
ditangkap di rumahnya oleh Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror (Densus 88/AT).

Kehadiran tujuh anggota tim khusus Polri yang mengepung rumah berdinding kayu 
serta beralaskan tanah liat milik keluarga janda tua, Ny Suparmi (60), itu 
awalnya tanpa diketahui banyak warga. Selain Suparmi, tinggal pula di rumah itu 
pasangan Joko Wibowo dan istrinya, Ny Murowati, serta anak lelakinya yang baru 
berumur dua bulan. 

Joko yang diincar polisi itu tak lain adalah anak angkat Ny Suparmi. Tersangka 
diangkat anak, karena selama pernikahannya dengan Sidi, yang kini sudah 
almarhum, tidak dikaruniai keturunan. Sepeninggal petugas yang juga membawa 
serta Joko, keributan kecil pun pecah. Deru mobil petugas yang membawa 
tersangka tentu saja memancing keingintahuan warga kampung yang biasanya sunyi 
itu. Terlebih lagi aparat kepolisian pada pukul 10.00-12.00 kembali lagi untuk 
mengambil sisa barang bukti yang masih tertinggal pada penggerebekan pertama. 
Namun mereka bukan lagi anggota Tim Densus 88/AT, melainkan petugas kepolisian 
Karanganyar. Dua mobil jenis Toyota Kijang merah AD-9090-PQ dan Isuzu Panther 
T-164-CE disiapkan untuk mengangkut kardus yang berisi barang bukti itu. 

Penangkapan bapak satu anak itu diduga terkait dengan tertangkapnya tersangka 
teroris sebelumnya, Subur Sugiarto alias Marwan, di agen bus Rosalia Indah, 
Boyolali. Kedua orang itu dituduh sebagai anggota jaringan teroris Noordin M 
Top. 

Namun hingga sore kemarin belum diketahui secara pasti dibawa ke mana Joko yang 
juga memiliki panggilan Abu Sayaf itu. Selain menangkap pelaku, polisi juga 
menyita sebuah pistol jenis revolver berikut 30 pelurunya. Orang tua angkatnya, 
Ny Suparmi (60), dan istri tersangka, Muroati (23), sejauh ini belum menerima 
surat resmi penangkapan Joko. 

Dia menyatakan, Joko adalah anggota laskar Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) 
Cabang Surakarta. Namun pihaknya tidak begitu paham atas sepak terjang lelaki 
yang dikenal pendiam itu, terlebih bila dikait-kaitkan dengan jaringan teroris. 
''Kami hanya ingin melakukan pendampingan, sebab hukum juga harus ditegakkan. 
Kami juga ingin tahu alasan dari penangkapan anggota MMI itu,'' katanya.

Di Kendal, perburuan terhadap gembong teroris Noordin M Top dan kaki tangannya 
terus dilakukan. Setelah beberapa waktu lalu melakukan penggerebekan sebuah 
rumah di kompleks Kaliwungu Indah, Kendal, Kamis (19/1) pukul 01.00 dini hari 
sejumlah anggota Densus 88 Mabes Polri ganti menggerebek sebuah rumah di 
Dukuh/Desa Kalibagor RT 1 RW 2 Kecamatan Sukorejo, Kendal.

Kedatangan satu regu kecil Densus 88 ke rumah Mudrik (60) tersebut untuk 
mencari keberadaan menantunya, Abu Sayaf (30). Hanya saja, saat petugas datang 
ke tempat itu, Abu Sayaf tidak berada di tempat. Polisi juga tidak mendapatkan 
sesuatu yang penting dari rumah Mudrik.(G5,G11,san,G18,G15-41t) 


[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Pencari Dana Teroris Diringkus