[nasional_list] [ppiindia] Pemiskinan Kekuasaan dan Agama

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Thu, 5 Jan 2006 23:18:39 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com 
**http://www.kompas.com/kompas-cetak/0601/06/opini/2342773.htm

 
Pemiskinan Kekuasaan dan Agama 


Abdul Munir Mulkhan



Mungkin menyakitkan melihat praktik keagamaan dan kekuasaan menyumbang 
pemiskinan (proletarisasi), selain kesenjangan moral pemimpin dengan rakyat. 
Ketika rakyat jatuh miskin dan mati kelaparan, pemimpin sibuk dengan kuasa dan 
surganya sendiri.

Bencana dan teror menghantui seluruh sudut Tanah Air ketika jejak tsunami belum 
terhapus. Pohon Natal yang belum layu memberi harapan ketika rakyat telanjur 
lemah melangkah. Genta gereja diselingi gema takbir peziarah Haji yang bergegas 
ke Tanah Suci membangkitkan gairah hidup ketika asa sudah pingsan.

Gejala pembiaran proletarisasi dalam praktik keagamaan dan kekuasaan 
memunculkan pertanyaan: "apakah agama dan demokrasi memang bagi pembebasan umat 
dari pemiskinan, pembodohan, dan penindasan?" Vox populi vox Dei (suara rakyat 
cermin kehendak Tuhan) berhenti sebagai jargon yang kehilangan fungsi pemihakan 
rakyat ketika praktik ritual agama-agama lebih berorientasi surgawi (other 
worldly).

Pemihakan kaum proletar sering dituduh kekiri-kirian Marxis yang anti-Tuhan, 
sementara kritik atas ekonomi liberal (neoliberal) berubah menjadi ideologi 
anti-Barat dan Amerika. Pembiaran proletarisasi terjadi dalam sistem 
sosial-ekonomi korup dan praktik ritual tanpa etika profetis (inner worldly) 
ketika aksi pemihakan pada kaum miskin hampir mustahil bebas misi suci 
penyebaran agama.

Kemiskinan dan kebodohan kemudian menjadi komoditas pahala dan kekuasaan 
politik. Dalil kaadal faqru an yakuuna kufran (kefakiran penanda kekafiran) 
yang disalahartikan menjadi legitimasi pembiaran proleratisasi. Semakin saleh 
seseorang atau masyarakat, cenderung semakin tak peduli problem kemanusiaan 
otentik. Janji-janji kampanye segera dilupakan begitu pemimpin ditahbiskan 
sebagai wakil rakyat.

Teologi Pembebasan

Di sisi lain globalisasi dan formalisasi ritual semakin membuat kaum miskin dan 
wong cilik terasing dari komunitas keagamaan. Kelas elite yang berpeluang 
memperoleh janji surgawi sering berkolaborasi dengan penguasa korup. Sejak 
beberapa dekade lalu, gejala ini melahirkan Teologi Pembebasan.

Kemajuan teknologi dan kemakmuran ekonomi bangsa-bangsa Barat yang Kristen dan 
Katolik dibayar sekularisasi. Negeri-negeri Muslim yang menolak sekularisasi 
menderita kemiskinan dan perlakuan tidak adil. Bangsa-bangsa maju dan makmur 
diberi label kafir sebagai aktor proletarisasi. Bersama yang tidak sefaham dan 
seagama (the others), negeri-negeri maju tersebut kemudian sasaran kemarahan 
yang harus dihancurkan.

Dari sinilah, praktik kenabian Musa As, Isa As (Kristus), Muhammad SAW, dan 
Sidharta Gautama memberi pelajaran berharga mengatasi jebakan proletarisasi. 
Soalnya bagaimana menerjemahkan profetisme (praktik kenabian) itu ke dalam aksi 
konkret pemihakan pada kaum proletar. Praktik kekuasaan dan keagamaan tanpa 
etika profetik cenderung korup dan menjadikan demokrasi sebagai legitimasi 
kejahatan politik dan ekonomi.

Demokrasi cenderung dimanfaatkan bagi kepentingan elite agama dan penguasa 
seperti terlihat dalam sikap mau menang dan benar sendiri. Nasib kaum proletar 
makin mengenaskan ketika tidak ada jaminan surgawi hanya karena miskin. 
Kemiskinanlah penyebab kaum proletar gagal menguasai kitab suci dan 
berpartisipasi aktif dalam kegiatan keagamaan.

Kemiskinan pula yang mendorong aksi radikal mengubah nasib duniawi dan nasib 
surgawi dengan kekerasan dan kematian. Gejala yang disebut Teologi Mileniaris 
(Al-Mahdi) itu melatarbelakangi berbagai gerakan revolusioner dan aksi jihad 
bunuh diri. Hanya ada satu jalan pengubah nasib duniawi dan nasib surgawi, 
yaitu kehancuran the others dengan segala argumen. Inilah akar konflik dan 
kekerasan dalam terorisme yang mengglobal.

Pembebasan rakyat

Bagaimanapun diperlukan jalan damai melawan terorisme dengan pembebasan rakyat 
dari jebakan proletarisasi. Melalui tafsir profetis praktik ritual difungsikan 
bagi promosi kesejahteraan seluruh umat manusia. Istitho'ah (kemampuan) berhaji 
diberi makna sosial, Sinterklas dan ritual kurban dikelola sebagai aksi konkret 
melawan terorisme, proletarisasi, dan hasrat korup.

Tafsir profetis bisa dipenuhi ketika wahyu dan tradisi kenabian tidak 
diperlakukan sebagai teks mati yang haram ditafsir ulang. Agama yang suci bukan 
diletakkan sebagai negasi budaya yang menyejarah yang terus berubah. Konstruksi 
ajaran susunan ulama ribuan tahun lalu tidak diterima secara taken for granted 
sebagai kesempurnaan suci dengan sendirinya (an sich). Tuhan dengan wahyu-Nya 
dimaknai berbicara secara online (langsung) kepada umat manusia dalam dinamika 
sejarah yang terus berubah.

Tanpa tafsir profetis mungkin Tuhan telah dibunuh pemimpin agama hingga tak 
lagi menunjukkan kuasa-Nya mengubah nasib kaum proletar seperti kritik 
Nietzsche. Pemimpin agama dan politik gagal mendengar jeritan jutaan rakyat 
yang jatuh miskin dan kelaparan, ketika Tuhan Yang Hidup tidak ditafsir dalam 
aksi profetis. Atau, hari-hari mendatang di tahun 2006 akan tetap dihantui 
aksi-aksi teror atas nama kesucian agama dan janji surgawi dengan pemimpin yang 
tak peduli nasib rakyat.

Abdul Munir Mulkhan Guru Besar UIN Yogyakarta


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Clean water saves lives.  Help make water safe for our children.
http://us.click.yahoo.com/CHhStB/VREMAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Pemiskinan Kekuasaan dan Agama