[nasional_list] [ppiindia] Panglima TNI

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Thu, 19 Jan 2006 01:03:34 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **REPUBLIKA
Rabu, 18 Januari 2006



Panglima TNI 


Setelah melalui proses dan waktu yang lama, akhirnya Presiden Susilo Bambang 
Yudhoyono berkirim surat ke DPR. Isinya usulan calon Panglima TNI. Nama yang 
diusulkan cuma satu: Marsekal TNI Djoko Suyanto. Saat ini dia adalah Kepala 
Staf TNI AU. Jika DPR menerima usulan itu, maka untuk kali pertama, seorang 
perwira TNI AU memimpin angkatan perang Indonesia.
Sesuai konstitusi yang baru, penunjukan Panglima TNI tak menjadi hak tunggal 
Presiden. Ia harus melalui persetujuan DPR, walaupun yang berhak mengajukan 
calon tetap Presiden. Selain itu, seorang calon Panglima TNI juga harus melalui 
proses fit and proper test. Ia harus menyampaikan visi, misi, dan komitmennya. 
Anggota DPR, yang menjadi wakil rakyat, akan menguji keandalan seorang calon. 
Soal apapun. Tak hanya sisi wawasan, tapi juga kepribadian. Ini sebuah proses 
yang demokratis, bertanggung jawab, dan sehat.

Namun proses ini bisa menjadi petaka jika kita tak memahami esensinya. Yaitu, 
jika masing-masing pihak tak bisa menempatkan dirinya pada fungsi dan proporsi 
maksud proses baru dalam 'pemilihan' pimpinan angkatan perang ini. Ada beberapa 
hal yang bisa dijadikan pedoman. Pertama, yang mempunyai hak untuk mengajukan 
calon adalah pemerintah. Kedua, tugas DPR adalah mencegah kesewenangan 
penggunaan hak eksekutif yang akhirnya membahayakan ketahanan nasional. Pada 
titik inilah pentingnya DPR diberi hak untuk mengujinya. Ketiga, lembaga 
angkatan perang harus steril dari power struggle. Dari tiga poin ini, intinya 
adalah bobot eksekutif sangat kuat dalam menentukan figur, DPR hanya berperan 
pada bingkai ketahanan nasional, dan politik tentara adalah politik negara.

Karena itu, saat isu pergantian Panglima TNI memanas beberapa waktu lalu, 
publik lebih condong pada sikap Presiden. Saat itu memang seolah ada bom waktu 
yang terpasang. Menjelang kekuasaannya berakhir, Presiden saat itu, Megawati 
Soekarnoputri, mengajukan calon Panglima TNI. DPR pun tak membuat keputusan 
segera. Ketiga SBY naik tahta, ia menarik calon yang diajukan pendahulunya. 
Maka situasi memanas. DPR menjadikan isu ini sebagai bola politik yang bisa 
dipanaskan. Untung publik tak terpancing pada isu yang tak produktif ini, 
walaupun satu-dua anggota DPR yang itu-itu juga selalu menyoalnya hingga kini.

Kini, Presiden sudah mengajukan calonnya. Prolognya pun disiapkan. Dimulai oleh 
pernyataan Panglima TNI Endriartono Sutarto. Menurutnya, TNI sudah siap untuk 
pergantian panglima. Saat ini adalah waktu yang tepat untuk pergantian 
tersebut. Alasannya, perlucutan senjata milik GAM dan penarikan pasukan TNI 
non-organik dari Aceh sudah selesai. Pernyataan ini menggambarkan salah satu 
titik relevan pada pentingnya bobot yang lebih berat pada eksekutif dalam 
penentuan Panglima TNI. Jika TNI dipimpin panglima yang tak satu visi dengan 
Presiden, maka program pemerintah untuk perdamaian Aceh tak akan tercapai.

Setelah itu, KSAD juga menyatakan bahwa TNI AD siap menerima Panglima TNI dari 
matra manapun karena soal itu merupakan kewenangan Presiden. Sebelumnya, KSAL 
menyatakan tak berminat menjadi Panglima TNI. Kita tahu, di masa reformasi ini 
selalu muncul wacana bahwa sebaiknya jabatan Panglima TNI digilirkan dari tiga 
angkatan yang ada. Sebelumnya, jabatan panglima selalu menjadi monopoli TNI AD. 
Namun di awal reformasi, panglima dijabat oleh mantan KSAL. Karena itu, di masa 
lalu seorang KSAU selalu menyatakan siap menjadi panglima, namun ternyata yang 
diangkat dari TNI AD lagi. Kini, SBY mencalonkan KSAU untuk menjadi panglima. 
Apakah ini berarti penggiliran jabatan panglima akan dijadikan tradisi? Atau 
Djoko Suyanto memang jenderal yang terbaik untuk menjadi panglima?

Kita sedang bereksperimen dalam hal ini. Kesempatan ini mestinya dibiarkan 
berjalan sewajarnya, jangan diganggu oleh power game para perwira TNI sendiri. 
Biarkan lingkungan objektif yang menentukannya. Kesempatan ini akan menjadi 
pelajaran berharga bagi perjalanan bangsa dan negara kita.


[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Panglima TNI