[nasional_list] [ppiindia] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Wed, 4 Jan 2006 00:31:35 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **HARIAN ANALISA

Edisi Rabu, 4 Januari 2006 

Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam 

Surabaya, (Analisa) Pakar hukum lingkungan Dr Suparto Wijoyo menilai banjir 
bandang di Jember yang menewaskan 57 orang , 800-an orang mengungsi, dan 500-an 
orang terisolir bukanlah bencana alam, melainkan bencana ekologi. 

"Itu bukan bencana alam, karena kalau bencana alam berarti kesalahan Tuhan, apa 
mungkin Tuhan di-mejahijau-kan? Menurut saya, banjir bandang di Jember itu 
bencana ekologi dan karenanya Bupati Jember harus dimintai pertanggungjawaban," 
katanya kepada Antara di Surabaya, Selasa pagi. 

Menurut dosen Fakultas Hukum (FH) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya itu, 
bupati atau walikota yang wilayahnya rawan bencana banjir, longsor, dan bencana 
lingkungan lainnya harus dimintai pertanggungjawaban. 

"Karena itu, saya minta Kapolwil dan Kapolda Jatim menindak secara hukum 
terhadap bupati dan walikota yang tak memiliki kebijakan untuk mencegah bencana 
lingkungan. Bagaimana pun, kepala daerah itu harus memiliki manajemen penataan 
lingkungan," katanya. 

Doktor alumnus Fakultas Pasca Sarjana (FPS) Unair Surabaya itu menyatakan 
banjir bandang di Jember bukan problem primer, melainkan problem ikutan yang 
diakibatkan buruknya manajemen lingkungan dari kepala daerah setempat. 

"Boleh saja, bupati atau walikota yang ada mengelak dengan menyebut kebijakan 
lingkungan yang salah merupakan warisan bupati atau walikota terdahulu, namun 
dia tetap dapat dikatakan bersalah, karena dia seharusnya melakukan koreksi 
atas kebijakan yang salah," katanya. 

Manajemen lingkungan yang buruk, katanya, menyebabkan hutan menjadi gundul. 
"Hutan menjadi gundul akibat dipotong setan gundul. Saya katakan setan gundul, 
karena orangnya tak tersentuh hukum. Dia tak tersentuh hukum, karena aparat-nya 
tak beres," katanya. 

Oleh karena itu, katanya, manajemen lingkungan yang buruk lebih tepat dikatakan 
sebagai bencana ekologi atau bencana lingkungan yang menuntut adanya 
pertanggungjawaban dari kepala daerah dan sejumlah kepala dinas. 

"Kepala dinas yang harus bertanggung jawab antara lain kepala dinas kehutanan 
(kadishut), kepala dinas tata ruang, kepala dinas pertamanan atau lingkungan, 
dan kepala dinas lainnya yang terkait dengan masalah ekologi," katanya. 

Sama halnya dengan bupati/walikota, katanya, para kepala dinas itu dapat saja 
mengelak bahwa mereka bukan pelaku di lapangan, namun polisi tetap dapat 
menjerat mereka dengan kesalahan mereka sebagai pemangku hutan atau pemangku 
wilayah. 

"Jadi, polisi dapat menuntut kadishut secara hukum dengan adanya bencana banjir 
bandang dan hutan gundul sebagai bukti yuridis, apalagi bupati/walikota dalam 
konteks otonomi daerah juga menjadi pemegang otoritas kewilayahan," katanya. 
(Ant) 



[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Clean water saves lives.  Help make water safe for our children.
http://us.click.yahoo.com/CHhStB/VREMAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam