[nasional_list] [ppiindia] PT Pindad, BPPT dan Dephan Buat Panser Sendiri

  • From: A Nizami <nizaminz@xxxxxxxxx>
  • To: ekonomi-nasional@xxxxxxxxxxxxxxx, ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, lisi <lisi@xxxxxxxxxxxxxxx>, sabili@xxxxxxxxxxxxxxx, Indonesia Raya <indonesiaraya@xxxxxxxxxxxxxxx>, istiqlal@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Thu, 9 Jul 2009 19:14:16 -0700 (PDT)

Foto2 ada di:
http://infoindonesia.wordpress.com

Alhamdulillah Indonesia, via PT Pindad bekerjasama dengan BPPT dan Dephan 
berhasil membuat Panser sendiri. Jika beli dari luar negeri, seperti Perancis, 
harganya bisa mencapai 500.000 Euro atau sekitar Rp 7,5 milyar. Itu pun kalau 
tidak diembargo. Namun dengan membuat sendiri, harganya bisa ditekan hanya 
separuhnya saja. Sehingga untuk pembuatan 200 panser, bisa dihemat uang sebesar 
Rp 750 milyar. Padahal dengan jumlah penduduk 240 juta, Indonesia minimal 
memiliki 4.000 panser.

Panser tersebut bisa melaju hingga kecepatan 90 km/jam dan kemiringan sampai 45 
derajad.

Pansernya pun ke depannya bisa berjalan di air.

Pagi Ini, Panser Pindad Masuk Dephan
PT PINDAD

Selasa, 7 Juli 2009 | 00:33 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com - PT Pindad menyelesaikan pembuatan 40 unit panser APS 6x6 
pesanan pemerintah. Kendaraan tempur itu akan diserahterimakan kepada 
Departemen Pertahanan  Selasa (7/7).
   
Rencananya serah terima panser untuk memperkuat Alutsista Indonesia itu akan 
disaksikan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kompleks PT 
Dirgantara Indonesia (PTDI) Bandung.
   
"Penyerahan panser besok  merupakan tahap kedua, Februari lalu sudah diserahkan 
sebanyak 20 Panser lainnya," kata Kepala Humas PTDI, Timbul Sitompul di Bandung.
    
Dengan demikian, PT Pindad hingga awal Juli 2009 ini telah menyelesaikan 
sebanyak 60 unit panser dari total Panser 6x6 dan panser pengintai pesanan 
pemerintah sebanyak 154 unit.
    
Timbul menyebutkan, sisa pesanan itu akan diselesaikan hingga akhir 2010 
mendatang. Sementara total nilai kotrak pengadaan Panser itu senilai 1,1 miliar 
dollar AS.  "Panser itu akan digunakan oleh TNI, namun distribusinya akan 
dilakukan oleh Dephan," kata Timbul.
     
Panser 6x6 APS itu merupakan panser pengangkut yang bisa dipasangi dua jenis 
senjata api berat di bagian depan dan belakang. Selain itu juga dilengkapi 
dengan teknologi komunikasi yang cukup handal untuk diturunkan di medan tugas.
     
Menurut Timbul, kontrak pengadaan panser dengan Dephan RI merupakan yang 
pertama kalinya dilakukan. PT Pindad sendiri berupaya maksimal memproduksi 
panser dalam jumlah besar.
     
Panser APS itu, dirancang dengan bodi terbuat dari besi baja yang tahan ledakan 
serta dengan teknologi mesin Renault dan gearboks dari Eropa.
     
Pesanan panser itu, merupakan salah satu realisasi dari program pengadaan alat 
utama sistem pertahanan (Alutsista) buatan dalam negeri sekaligus optimalisasi 
BUMN strategis di dalam negeri.
     
Sementara itu, di samping akan menyerahkan 40 unit Panser pesanan Dephan, di 
Kompleks PTDI juga akan digelar "Gelar Teknologi Hankam". "Pindad akan 
memamerkan seluruh produk mulai dari panser, persenjataan serta lainnya," kata 
Timbul.
     
Baca selengkapnya di:
http://kompas.co.id/read/xml/2009/07/07/0033349/pagi.ini.panser.pindad.masuk.dephan

Panser 6x6 Pindad

Panser 6x6 Pindad
Kendaraan tempur pengangkut personil (APC : Armoured personal carrier) dengan 
sistem penggerak 6 roda simetris, dirancang khusus untuk kebutuhan ALUTSISTA 
TNI-AD khususnya satuan kavaleri Dirancang dan di produksi oleh anak bangsa 
khusus untuk TNI, Ukuran dan operasional di sesuaikan dengan bentuk tubuh TNI 
dan doktrin dan taktik tempur TNI sebagai komitmen pindad dalam pemenuhan 
seluruh alutsista TNI Panser ini dapat mengangkut 10 personil dengan 3 orang 
kru, 1 driver 1 commander dan 1 gunner. dilengkapi dengan mounting senjata 12,7 
mm yang dapat berputar 360 derajat

Baca selengkapnya di:
http://www.pindad.com/prodgul800.php?bahasa=&varkdnews=KFK005


BPPT-PINDAD BERENCANA KEMBANGKAN TANK UNTUK KEBUTUHAN TNI

BPPT berencana mengembangkan kendaraan tempur beroda rantai (tank) pada 2007, 
setelah berhasil membuat prototipe dan memproduksi kendaraan tempur beroda ban 
bersama PT Pindad sejak 2004 dan panser Amfibi pada 2006.

"Untuk melindungi kedaulatan negara, TNI memerlukan berbagai jenis alutsista. 
Dan yang paling penting, alutsista tersebut jika memang mampu dibuat sendiri 
maka tak perlu lagi mengimpor," kata Deputi Kepala BPPT bidang Teknologi 
Industri Rancang Bangun dan Rekayasa, Surjatin Wirjadidjaja ketika dihubungi di 
Jakarta, Jumat.

Tahap awal, pada 2007 BPPT akan melakukan "reverse engineering" terhadap 
komponen "gear transfercase" yang juga merupakan salah satu komponen utama dari 
kendaraan tipe track ini.

Sedangkan untuk komponen lain seperti track shoes and links, PT.Pindad bersama 
mitra industri lain telah mampu membuat sendiri dan mesin penggeraknya 
menggunakan engine yang dijual dipasar bebas.

Diharapkan pada akhir tahun 2009 BPPT bersama mitra strategis bisa 
menyelesaikan satu unit prototipe light duty tank dengan berat hampir 15 ton.

Sebelumnya pada 2002, PT Pindad telah memproduksi APR 4x4 yang menggunakan 
rangka dan mesin (undercarriage) Izuzu 120PS.

Kemudian pada 2004, Pindad bekerjasama dengan BPPT mulai mengembangkan panser 
yang komponennya lebih menunjukkan kemandirian dengan membuat prototipe panser 
6x6 beroda ban yang menggunakan undercarriage truk Perkasa, termasuk engine 220 
PS dan transmisi produksi PT Texmaco.

Prototipe ini menjadi cikal bakal PT Pindad mengembangkan panser 6x6 dengan 
body dan sistim konstruksi monocoque, hingga sistim penggerak roda dan suspensi 
independen sesuai spesifikasi TNI.

Pada 2006, BPPT dan PT Pindad kemudian mengembangkan panser amfibi untuk 
memenuhi kebutuhan dalam negeri yang mampu bermanuver bukan hanya di darat, 
tapi bisa menyeberangi sungai dan danau, sesuai alam Indonesia yang memiliki 
banyak perairan.

Pengujian prototipe panser Amfibi yang bisa bermanuver di air dengan kedalaman 
satu hingga dua meter itu akan dilaksanakan awal tahun 2007, ujarnya. Panser 
ini 80 persen juga sudah menggunakan produk dalam negeri.


Sumber: ANTARA
Baca selengkapnya di:
http://www.dephan.go.id/modules.php?name=News&file=article&sid=7468

Dimungkinkan Membangun Alutsista Canggih Lainnya
Pindad Membuat Panser

    Sekretaris Jenderal Dephan Letnan Jenderal TNI Sjafrie Sjamsoeddin (kiri) 
berbincang dengan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Endriartono Sutarto 
sambil menunjukkan sistem kemudi Panser APC 6x6 buatan PT Pindad di pabrik 
perakitan panser Pindad, Jln. Gatot Subroto, Kota Bandung, Sabtu (21/2). Panser 
APC 6x6 merupakan projek pembuatan panser pertama di dalam negeri.*KRISHNA 
AHADIYAT/"PR"

Kemandirian dalam industri persenjataan bukanlah hal yang sulit bagi Indonesia. 
Bagaimana tidak, Indonesia memiliki sumber daya alam dan sumber daya manusia 
yang melimpah untuk membangun dan menyediakan kebutuhan sendiri.

Indonesia memang belum bisa membuat pesawat tempur sendiri atau kapal induk 
dengan persenjataan canggih sendiri. Namun melihat keberhasilan PT Pindad 
(Persero) membuat kendaraan tempur lapis baja militer terbaru, yaitu panser APC 
(armoured personnel carrier) 6x6, bangsa Indonesia pantas menggantang optimisme 
bahwa kemandirian sudah di depan mata. Prestasi ini merupakan kemajuan luar 
biasa dari suatu kemandirian.

Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan (Dephan) Letnan Jenderal TNI Sjafrie 
Sjamsoeddin seusai melakukan pengujian panser di Pindad, Jln. Gatot Subroto, 
Kota Bandung, Sabtu (21/2), mengaku bangga dengan panser APC 6x6 buatan Pindad 
tersebut.

"Berdasarkan spek teknis, panser APC buatan Pindad sudah memenuhi kelayakan 
operasional. Setelah mencoba dengan melakukan uji fungsi dan kelayakan, panser 
APC cukup capable dan memenuhi syarat untuk pelaksanaan tugas militer di bawah 
kendali PBB," katanya.

Secara data teknis dan berdasarkan pengujian panser APC 6x6 yang menggunakan 
transmisi otomatis itu dapat melaju dengan kecepatan tertinggi hingga sembilan 
puluh kilometer per jam dan sanggup melewati jalan dengan kemiringan enam puluh 
persen dan tanjakan 45 derajat dengan beban penuh.

Panser tersebut memiliki bobot (berat tempur) 14 ton dapat dilengkapi senapan 
mesin dengan putaran 360 derajat. Selain itu juga mampu mengangkut hingga tiga 
belas personel dengan seorang driver, seorang commander, dan seorang gunner. 
Panser ini memiliki enam roda penggerak dengan differential lock dan ban tahan 
peluru dengan tipe ramflet sehingga panser masih bisa jalan dengan ban kempes 
selama dua jam dengan kecepatan aman empat puluh kilometer per jam.

Dengan melihat hasil pengujian dan kelaikan, Sjafrie mengatakan, Departemen 
Pertahanan akan tetap berusaha menjadikan Pindad sebagai salah satu pabrik 
untuk membangun dan mengembangkan alutsista (alat utama sistem pertahanan) 
khususnya dalam pengadaan panser. "Bahkan bila melihat perkembangan sekarang, 
negara lain memungkinkan membeli panser dari Pindad," ujarnya menambahkan.

Projek pertama

Menurut Direktur Utama PT Pindad Adik Avianto Sudarsono panser APC 6x6 
merupakan projek pembuatan panser pertama di dalam negeri karena sebelumnya 
panser selalu impor. "Desain panser APC 6x6 adalah seratus persen hasil karya 
anak bangsa dan itu merupakan kebanggaan bagi bangsa Indonesia," kata Adik.

Pindad memproduksi beberapa panser dengan beberapa tipe. Di antaranya, tipe 
komando, tipe angkut, dan ambulans. Sedangkan tipe canon yang dilengkapi 
persenjataaan berat masih dalam tahap pengembangan. "Desain panser Pindad 100 
persen mengacu pada referensi dari TNI agar sesuai standar internasional untuk 
kendaraan operasional tempur," ujarnya.

Kepala Humas Pindad, Timbul Sitompul mengatakan, APC 6x6 adalah murni buatan 
Pindad hanya beberapa komponen seperti mesin, transmisi, dan alat elektroniknya 
masih buatan luar.

Menurut dia, cikal bakal panser APC sebenarnya ada saat Pindad merakit tank 
Scorpio buatan Prancis. Setelah itu, Pindad kemudian membuat kendaraan water 
cannon dan membuat kendaraan militer APR (angkut personel ringan) 4x4 (APR1V1) 
yang digunakan TNI dan Brimob.

"Kemudian tahun 2005, bekerja sama dengan BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan 
Teknologi), Pindad memproduksi prototipe APS (angkut personel sedang) 6x4," 
ujarnya

Semenjak pemerintah ingin memberdayakan pemenuhan alutsista melalui industri 
dalam negeri, Pindad mulai merancang dan memproduksi sendiri prototipe panser 
APC 6x6. Berdasarkan uji pabrik, uji fungsi, dan uji coba Dislitbang Angkatan 
Darat, panser tersebut sudah memenuhi standar internasional.

(Krishna Ahadiyat/"PR"/Resty)***
Penulis:

Baca selengkapnya di:
http://newspaper.pikiran-rakyat.com/prprint.php?mib=beritadetail&id=61565




===
Ayo Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits
http://media-islam.or.id


      Lebih Bersih, Lebih Baik, Lebih Cepat - Rasakan Yahoo! Mail baru yang 
Lebih Cepat hari ini! http://id.mail.yahoo.com

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] PT Pindad, BPPT dan Dephan Buat Panser Sendiri - A Nizami