[nasional_list] [ppiindia] PDI-P, Oposisi yang Kesepian

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Fri, 13 Jan 2006 02:17:12 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com 
**http://www.kompas.com/kompas-cetak/0601/13/opini/2356593.htm

 
PDI-P, Oposisi yang Kesepian 


Syamsuddin Haris



Pekan-pekan ini partai- partai politik hasil penggabungan (fusi) produk 
pemerintahan Orde Baru pada tahun 1973, Partai Persatuan Pembangunan dan Partai 
Demokrasi Indonesiaâ?"yang kemudian menjadi PDI Perjuanganâ?"merayakan ulang 
tahunnya ke-33.

Seperti diketahui, setelah Koalisi Kebangsaan gagal menyandingkan Megawati 
Soekarnoputri dan Hasyim Muzadi menjadi presiden dan wapres, PDI-P lalu 
memproklamirkan diri sebagai â??partai oposisiâ??. Setahun sudah kiprah sebagai 
â??partai oposisiâ?? dikibarkan, namun partai yang pernah menjadi terbesar pada 
Pemilu 1999 ini seolah-olah beroposisi sendiri di DPR. Persoalannya, sebagian 
besar partai dewasa ini justru memilih kiprah berbeda yang lebih trendy, yakni 
berlomba-lomba menjadi â??partai pemerintahâ??.

Pola-pola oposisi

Kehadiran oposisi sebenarnya merupakan suatu kondisi normal dalam sistem 
demokrasi. Hanya saja, format oposisi lazimnya berbeda-beda pada setiap negara 
demokrasi karena amat tergantung pada sistem pemerintahan dan sistem kepartaian 
yang berlaku. Format oposisi dalam sistem pemerintahan presidensial jelas 
berbeda dengan pola oposisi dalam sistem pemerintahan parlementer. Begitu pula 
format oposisi dalam sistem multipartai tidak sama dengan oposisi dalam sistem 
dua partai dominan, di mana ada koalisi partai yang memerintah di satu pihak 
dan koalisi partai oposisi di pihak lain.

Menurut Robert A Dahl (1966), tidak ada suatu pola oposisi tunggal di 
negara-negara demokrasi. Dari segi tujuannya, paling kurang ada empat pola 
oposisi, yaitu (1) oposisi dalam rangka mengubah kebijakan-kebijakan tertentu 
dari pemerintah; (2) oposisi yang bertujuan mengubah personalia pemerintahan; 
(3) oposisi untuk mengubah struktur politik yang berlaku; dan (4) oposisi dalam 
rangka mengubah struktur sosial ekonomi. Selain dapat ditinjau atas dasar 
tujuannya, oposisi juga bisa dibedakan atas dasar kohesivitas, pola persaingan, 
ciri khas, lingkungan pertarungan, dan pilihan strateginya.

Dalam negara demokrasi yang telah mapan di mana sistem politik dan pemerintahan 
telah diterima masyarakat, tujuan oposisi terbatas pada upaya mengubah 
kebijakan-kebijakan pemerintah. Sebaliknya, dalam sistem-sistem demokrasi yang 
masih mencari bentuk sehingga implementasinya masih dipersoalkan oleh publik, 
tujuan oposisi bisa lebih jauh, mulai dari mengubah personalia pemerintahan, 
struktur politik, bahkan struktur sosial ekonomi yang berlaku. Sementara itu, 
dari segi sistem pemerintahan, partai oposisi lebih lazim dalam sistem 
parlementer ketimbang sistem presidensial, kendati tidak selalu kehadiran 
partai oposisi bertujuan menjatuhkan pemerintahan hasil pemilu.

Tidak ada dikotomi

Dalam konteks PDI-P kita patut memberi apresiasi atas pilihan menjadi â??partai 
oposisiâ??. Namun, hingga kini tidak begitu jelas, arah, format, dan tujuan 
oposisi. Apakah dari segi tujuannya oposisi terbatas untuk mengubah aneka 
kebijakan pemerintah yang dianggap tidak adil saja, atau lebih luas dari 
sekadar oposisi terhadap kebijakan. Lalu, bagaimana strategi PDI-P dalam 
membangun aliansi kekuatan oposisi, juga belum jelas.

Ini penting karena dalam konteks sistem presidensial yang dianut UUD 1945 hasil 
amandemen, pada dasarnya tidak ada dikotomi antara â??partai pemerintahâ?? dan 
â??partai oposisiâ??. Kabinet Indonesia Bersatu bukan pemerintahan koalisi 
partai-partai meski susunannya didasarkan atas kompromi terbatas Susilo Bambang 
Yudhoyono dan elite partai-partai. Karena itu, tiap partai pada dasarnya bisa 
bersikap oposisi terhadap kebijakan pemerintah tanpa menjadi â??partai 
oposisiâ??. Dalam kasus impor beras misalnya, beberapa partaiâ?"termasuk PKS 
menyatakan diri sebagai â??partai pemerintahâ??â?"mengusulkan penggunaan hak 
angket DPR tanpa menyatakan diri partai oposisi seperti PDI-P.

Jika oposisi PDI-P dimaksudkan dalam rangka mengubah kebijakan pemerintah yang 
dianggap tidak adil dan tidak berpihak pada wong cilik, konsekuensi logisnya 
partai pimpinan Megawati ini harus menawarkan rencana kebijakan alternatif 
lebih baik dan menjanjikan. Dalam konteks kebijakan kenaikan harga BBM 
misalnya, PDI-P harus merumuskan kebijakan alternatif di luar skema pencabutan 
subsidi. Jika tujuan oposisi guna mengubah kebijakan sekaligus personalia 
pemerintahan, partai ini harus menyiapkan â??kabinet bayanganâ?? dengan 
kompetensi lebih mumpuni dibanding personalia kabinet yang ada. Dengan format 
oposisi yang jelas, PDI-P tidak akan sendirian di tengah â??koor setujuâ?? 
partai-partai pendukung pemerintah di DPR.

Lahir kembali

Pesan penting dari artikel ini adalah, pertama, PDI-P khususnya dan 
partai-partai politik kita umumnya tetap bisa memberi kontribusi terbaik bagi 
bangsa ini tanpa harus terperangkap pilihan dikotomis: menjadi â??partai 
oposisiâ?? dan â??partai pemerintahâ??. Setiap partai pada dasarnya bisa 
bersetuju dengan pilihan kebijakan pemerintah, dan pada saat lain dapat pula 
menolaknya, sehingga prinsip checks and balances yang menjadi prasyarat bagi 
demokrasi yang sehat tetap terjaga.

Kedua, partai-partai politik kita perlu banyak belajar berpartai dan 
berparlemen sehingga benar-benar menyadari besarnya tanggung jawab etis mereka 
dalam membenahi keterpurukan bangsa. Berpartai dan berparlemen bukan sekadar 
mengejar tunjangan kehormatan sebesar-besarnya, atau melakukan studi banding 
sesering mungkin tanpa merasa bersalah.

Ketiga, berpolitik melalui partai dan parlemen bukan hanya mengumpulkan suara 
dalam pemilu. Lebih luas dari hal itu, berpolitik adalah berjuang untuk 
benar-benar â??mendengarâ?? mayoritas rakyat yang tak bisa bersuara dan tak 
terdengar karena penderitaan hidup, kemiskinan, dan ketakberdayaannya. Mereka 
hanya berharap agar para politisi partai berhenti memikirkan diri sendiri.

Karena itu, kinerja pemerintahan Yudhoyono yang saat ini relatif masih buruk 
merupakan momentum emas bagi PDI-P untuk â??lahir kembaliâ?? sebagai partai 
wong cilik, dengan cara menjadi oposisi yang cerdas dan konsepsional, sehingga 
terbangun citra sebagai partai yang benar-benar berpihak kepada kepentingan 
rakyat. Sebaliknya, jika pilihan sebagai â??partai oposisiâ?? hanya sekadar 
untuk berbeda dan berseberangan dengan pemerintah, mungkin PDI-P selamanya akan 
sendirian dan kesepian.

Syamsuddin Haris Ahli Peneliti Utama Ilmu Politik LIPI


[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] PDI-P, Oposisi yang Kesepian