[nasional_list] [ppiindia] Menunggu "Ratu Adil" Agraria

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Tue, 3 Jan 2006 00:15:19 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com 
**http://www.pikiran-rakyat.co.id/cetak/2006/012006/03/0903.htm


Menunggu "Ratu Adil" Agraria
Oleh USEP SETIAWAN 
WAJAH agraria yang mencuat sepanjang 2005 adalah konflik agraria yang mengeras. 
Tragedi berdarah akibat konflik agraria datang silih berganti. Sebagian yang 
menjadi korban adalah komunitas masyarakat adat -seperti di Kontu, Muna, 
Sulawesi Tenggara, dan kaum tani seperti di Tanak Awu, Lombok Tengah, NTB. 
Tidak sedikit pula kaum miskin di perkotaan jadi bulan-bulan penggusuran dari 
sepetak tanah dan tempat tinggalnya.

Komnas HAM bersama sejumlah organisasi nonpemerintah mencatat setidaknya 50 
kasus konflik agraria berdimensi pelanggaran HAM berlangsung di tahun 2005. 
Kasus ini mencakup sektor-sektor agraria penting seperti pertambangan dan 
perkebunan besar, kehutanan, fasilitas umum, konservasi, pertanian, perkotaan, 
transmigrasi, serta kelautan, dan pesisir. 

Konflik agraria yang diwarnai kekerasan menjadi bukti sahih masih bercokolnya 
otoritarianisme di lapangan agraria. Reforma agraria sebagai jawaban kunci atas 
problem agraria masih ibarat macan kertas. 

Mengacu Soetarto dan Shohibuddin (2005), ada enam dampak ganda (multiplier 
effect) dari pelaksaaan reforma agraria. Pertama, akan menciptakan pasar atau 
daya beli. Melalui pemerataan tanah, maka tercipta kekuatan daya beli yang 
artinya juga kekuatan pasar. Kedua, petani dengan aset tanah yang terjamin dan 
memadai akan mampu menciptakan kesejahteraan bagi keluarganya dan menghasilkan 
surplus untuk ditabung. Ketiga, dengan berkembangnya kegiatan ekonomi pedesaan 
berkat kinerja pertanian yang baik maka pajak pertanian juga dapat 
ditingkatkan. 

Keempat, memungkinkan terjadinya diferensiasi yang meluas dari pembagian kerja 
di pedesaan yang tumbuh karena kebutuhan pedesaan itu sendiri. Kelima, tanpa 
reforma agraria tak akan terjadi investasi di dalam pertanian oleh petani 
sendiri. Malah akan terjadi disinvestasi karena lama kelamaan petani akan 
kehilangan tanah dan kemiskinan pun meluas. Keenam, tanah dapat diproduktifkan 
petani dan tak jadi objek spekulasi. Petani tetap memegang kedulatan atas alat 
produksinya dan mampu memanfaatkannya untuk kepentingan produktif. Reforma 
agraria akan mengantar sistem ekonomi modern dan berkelanjutan. Tanpa reforma 
agraria tak akan tercipta demokrasi ekonomi dan politik di pedesaan. 

Konsepsi ideal di atas masih dihadapkan pada kenyataan pahit. Di tahun 2005 
kita dikejutkan oleh terbitnya Perpres 36/2005 tentang Pengadaan Tanah Bagi 
Pembangunan untuk Kepentingan Umum. Perpres ini disimpulkan banyak pihak 
sebagai cermin dari watak penguasa yang represif dan otoriter. Perpres ini 
potensial memperparah keadaan dan menyulitkan penemuan muara penyelesaian 
konflik agraria. 

Dalam konflik agraria, kerap terjadi penaklukan dan penindasan aparat negara 
terhadap rakyat. Sering bukti-bukti hak rakyat atas tanah tak diakui. Penetapan 
ganti rugi sepihak. Manipulasi aspirasi rakyat agar "rela" menyerahkan 
tanahnya. Jika rakyat protes dituduh pembangkang atau anti pembangunan. Rakyat 
kerap menerima intimidasi, teror, dan kekerasan fisik. 

Akar dari konflik agraria yang menampilkan wajah ketidakadilan merupakan 
ekspresi politik agraria yang otoriter sebagai benteng dari politik agraria 
yang kapitalistik. Politik agraria gaya Orba ini masih kuat diterapkan dalam 
rangka mengamankan "pembangunan". Puncak dari otoritarianisme adalah penggunaan 
senjata dan alat kekerasan negera (bahkan premanisme) dalam mengusir rakyat 
dari tanahnya sehingga korban di pihak rakyat berjatuhan.

Menuntaskan ketimpangan dan konflik agraria melalui reforma agraria merupakan 
perjuangan inklusif meluruskan sejarah bangsa. Reforma agraria adalah agenda 
demokratisasi sejati yang substantif. Perjuangan memberangus otoritarianisme 
agraria dan menegakkan demokrasi di atasnya akan kehilangan makna jika reforma 
agraria diabaikan. 

Kita butuh demokrasi guna memastikan kekuasaan tertinggi di tangan rakyat. 
Tetapi kita juga perlu reforma agraria untuk memastikan tanah dan kekayaan alam 
sungguh dikuasai, dikelola dan dipergunakan bagi sebesar-besarnya kemakmuran 
rakyat. 

Inilah rajutan harapan di tahun baru. Siap-siap jadi "ratu adil" yang mampu 
menyelamatkan keadaan kritis ini. Atau ini ibarat menunggu "godot" yang memang 
tak akan pernah datang. Selamat datang 2006. Wallohualam. 

Penulis, Sekretaris Jenderal Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA).


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Clean water saves lives.  Help make water safe for our children.
http://us.click.yahoo.com/CHhStB/VREMAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Menunggu "Ratu Adil" Agraria