** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **http://www.pikiran-rakyat.co.id/cetak/2006/012006/03/0903.htm Menunggu "Ratu Adil" Agraria Oleh USEP SETIAWAN WAJAH agraria yang mencuat sepanjang 2005 adalah konflik agraria yang mengeras. Tragedi berdarah akibat konflik agraria datang silih berganti. Sebagian yang menjadi korban adalah komunitas masyarakat adat -seperti di Kontu, Muna, Sulawesi Tenggara, dan kaum tani seperti di Tanak Awu, Lombok Tengah, NTB. Tidak sedikit pula kaum miskin di perkotaan jadi bulan-bulan penggusuran dari sepetak tanah dan tempat tinggalnya. Komnas HAM bersama sejumlah organisasi nonpemerintah mencatat setidaknya 50 kasus konflik agraria berdimensi pelanggaran HAM berlangsung di tahun 2005. Kasus ini mencakup sektor-sektor agraria penting seperti pertambangan dan perkebunan besar, kehutanan, fasilitas umum, konservasi, pertanian, perkotaan, transmigrasi, serta kelautan, dan pesisir. Konflik agraria yang diwarnai kekerasan menjadi bukti sahih masih bercokolnya otoritarianisme di lapangan agraria. Reforma agraria sebagai jawaban kunci atas problem agraria masih ibarat macan kertas. Mengacu Soetarto dan Shohibuddin (2005), ada enam dampak ganda (multiplier effect) dari pelaksaaan reforma agraria. Pertama, akan menciptakan pasar atau daya beli. Melalui pemerataan tanah, maka tercipta kekuatan daya beli yang artinya juga kekuatan pasar. Kedua, petani dengan aset tanah yang terjamin dan memadai akan mampu menciptakan kesejahteraan bagi keluarganya dan menghasilkan surplus untuk ditabung. Ketiga, dengan berkembangnya kegiatan ekonomi pedesaan berkat kinerja pertanian yang baik maka pajak pertanian juga dapat ditingkatkan. Keempat, memungkinkan terjadinya diferensiasi yang meluas dari pembagian kerja di pedesaan yang tumbuh karena kebutuhan pedesaan itu sendiri. Kelima, tanpa reforma agraria tak akan terjadi investasi di dalam pertanian oleh petani sendiri. Malah akan terjadi disinvestasi karena lama kelamaan petani akan kehilangan tanah dan kemiskinan pun meluas. Keenam, tanah dapat diproduktifkan petani dan tak jadi objek spekulasi. Petani tetap memegang kedulatan atas alat produksinya dan mampu memanfaatkannya untuk kepentingan produktif. Reforma agraria akan mengantar sistem ekonomi modern dan berkelanjutan. Tanpa reforma agraria tak akan tercipta demokrasi ekonomi dan politik di pedesaan. Konsepsi ideal di atas masih dihadapkan pada kenyataan pahit. Di tahun 2005 kita dikejutkan oleh terbitnya Perpres 36/2005 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum. Perpres ini disimpulkan banyak pihak sebagai cermin dari watak penguasa yang represif dan otoriter. Perpres ini potensial memperparah keadaan dan menyulitkan penemuan muara penyelesaian konflik agraria. Dalam konflik agraria, kerap terjadi penaklukan dan penindasan aparat negara terhadap rakyat. Sering bukti-bukti hak rakyat atas tanah tak diakui. Penetapan ganti rugi sepihak. Manipulasi aspirasi rakyat agar "rela" menyerahkan tanahnya. Jika rakyat protes dituduh pembangkang atau anti pembangunan. Rakyat kerap menerima intimidasi, teror, dan kekerasan fisik. Akar dari konflik agraria yang menampilkan wajah ketidakadilan merupakan ekspresi politik agraria yang otoriter sebagai benteng dari politik agraria yang kapitalistik. Politik agraria gaya Orba ini masih kuat diterapkan dalam rangka mengamankan "pembangunan". Puncak dari otoritarianisme adalah penggunaan senjata dan alat kekerasan negera (bahkan premanisme) dalam mengusir rakyat dari tanahnya sehingga korban di pihak rakyat berjatuhan. Menuntaskan ketimpangan dan konflik agraria melalui reforma agraria merupakan perjuangan inklusif meluruskan sejarah bangsa. Reforma agraria adalah agenda demokratisasi sejati yang substantif. Perjuangan memberangus otoritarianisme agraria dan menegakkan demokrasi di atasnya akan kehilangan makna jika reforma agraria diabaikan. Kita butuh demokrasi guna memastikan kekuasaan tertinggi di tangan rakyat. Tetapi kita juga perlu reforma agraria untuk memastikan tanah dan kekayaan alam sungguh dikuasai, dikelola dan dipergunakan bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Inilah rajutan harapan di tahun baru. Siap-siap jadi "ratu adil" yang mampu menyelamatkan keadaan kritis ini. Atau ini ibarat menunggu "godot" yang memang tak akan pernah datang. Selamat datang 2006. Wallohualam. Penulis, Sekretaris Jenderal Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA). [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Clean water saves lives. Help make water safe for our children. http://us.click.yahoo.com/CHhStB/VREMAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **