** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **http://www.indopos.co.id/index.php?act=detail_c&id=206703 Jumat, 13 Jan 2006, Meningkatkan Deteksi Dini Bencana Oleh Badrut Tamam * Bumi pertiwi Indonesia selalu diluluhlantahkan bencana. Akhir 2004 yang lalu, gempa dan tsunami melanda NAD dan Sumut. Awal 2005 gempa bumi juga melanda Kepulauan Nias. Tanah longsor juga terjadi di Cimahi Bandung, kecelakaan tol, dan sebagainya. Lantas pada awal 2006 ini bencana melanda Jember dan Banjarnegara, serta banjir di daerah lainnya. Bencana demi bencana datang hilir berganti, ratusan ribu jiwa manusia Indonesia menjadi korban. Belum lagi kerugian material, seperti bangunan penduduk, harta benda, sarana dan prasarana umum, transportasi, dan kegiatan ekonomi. Praktis seluruh kegiatan masyarakat yang tertimpa musibah bencana lumpuh total. Sudah pasti masyarakat Jember dan Banjarnegara mengalami trauma yang cukup akut. Saat ini rakyat setempat hanya bisa berduka dan menangis. Ironisnya, pemerintah tidak jera terhadap bencana. Lantas, apa yang dapat kita berikan bagi mereka yang dilanda bencana itu? Apakah cukup hanya mengucapkan belasungkawa? Tentu tidak. Yang dibutuhkan masyarakat korban bencana adalah membantu dan solidaritas. Minimal mampu meringankan beban mereka dari trauma dan pesimisme dalam menjalani tantangan hidup di kemudian hari. Sebab, setiap bencana selalu menimbulkan efek traumatis yang cukup tajam bagi mereka yang menjadi korban. Membangun solidaritas sosial dan kemanusiaan adalah tanggung jawab kita sebagai makhluk sosial (zoon politicon). Sebagai makhluk sosial tentu antara masyarakat yang satu dan masyarakat yang lainnya saling membutuhkan. Menolong dan membantu mereka merupakan sebuah keharusan sosial bagi masyarakat Indonesia. Apa pun bentuk bantuan dari kita akan sangat berharga dan bermanfaat bagi korban. Baik itu bantuan materi atau psikologis. Semua itu setidaknya dapat membangkitkan semangat para korban agar tidak larut dalam kesedihan dan trauma yang berkepanjangan. Peduli terhadap korban berarti peduli terhadap sesama. Kepedulian ini merupakan kewajiban moral seluruh rakyat Indonesia sebagai bentuk simpati dan solidaritas. Kita tidak bisa bersikap apatis terhadap realitas sosial yang terjadi di hadapan kita. Tindakan-tindakan konkret yang harus segera kita lakukan adalah menuntut pemerintah segera meningkatkan teknologi yang mampu mendeteksi bencana. Sehingga, pemerintah bisa menginformasikan kepada masyarakat untuk mengungsi agar tidak menimbulkan korban yang begitu banyak. Harus diakui bahwa alat pendeteksi bencana yang dimiliki bangsa kita sangat minim (untuk mengatakan tidak ada sama sekali). Ini kelemahan bangsa kita yang harus segera dibenahi dan diperbaiki. Jika tidak, kita tidak akan mampu memantau apa yang terjadi di kemudian hari. Oleh sebab itu, pemerintah seharusnya tanggap dalam mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan terjadinya bencana. Apalagi, berdasarkan laporan Badan Meteotologi dan Geofisika (BMG), pada Januari-Maret mendatang adalah bulan rawan longsor di Pulau Jawa. Namun, untuk lebih antisipatif, setidaknya pemerintah tidak hanya konsentrasi di Pulau Jawa, tetapi juga seluruh NKRI. Sebab, secara geografis Indonesia adalah daerah ring of fire yaitu, daerah rawan tanah longsor. Selanjutnya, perlu menggalang solidaritas sosial melalui sumbangan, baik dalam bentuk barang, uang, obat-obatan, makanan dan minuman. Hal ini sangat mendesak, mengingat masyarakat korban bencana kehilangan harta bendanya. Lebih-lebih bagi orang yang mampu atau berkelebihan secara materi ataupun ekonomi. Selain itu, kita harus berperan untuk mengontrol bantuan yang datang dari masyarakat dalam proses pendistribusian. Kontrol itu dimaksudkan agar tidak terjadi penyimpangan dan penyelewengan di tengah jalan. Inilah problem klasik yang harus diantisipasi lebih dini sebelum kekhawatiran itu menjadi kenyataan. Sebab, jika tidak dikontrol dengan baik, rawan muncul penyimpangan dan korupsi. (baca: distribusi bantuan untuk NAD). Kita juga harus mampu membangun kerja sama dengan seluruh komponen masyarakat, LSM, dan kelompok aktivis untuk terus menyuarakan kepada pemerintah akan pentingnya senses of crysis terhadap persoalan bencana alam. Pemerintah harus betul-betul menindak para penebang hutan dan mengusut aparat yang terlibat. Sebab, sudah menjadi rahasia umum bahwa setiap penebangan hutan sering melibatkan aparat. Berdasarkan penafsiran citra satelit 2000, 1,714 juta hektare lahan hutan Jawa perlu direhabilitasi, atau 56,7 persen dari luas seluruh hutan, terdiri atas hutan lindung dan konservasi yang rusak 567.315 hektare dan hutan produksi tak berpohon 1.147116 hektare yang sebagian besar dikelola Perhutani (Kompas 11/01). Jadi, bencana alam di Banjarnegara dan Jember mutlak kesalahan pihak Perhutani dalam mengelola hutan. Pihak Perhutani yang bertanggung jawab penuh terhadap pengelolaan hutan, yang mengelola lebih dari 90 persen hutan di Jawa seharusnya lebih waspada dan antisipatif terhadap bencana. Koordinasi pihak Perhutani dengan pihak aparat penegak hukum adalah suatu kewajiban yang harus segera dibenahi. Tanggung jawab sosial inilah yang penting untuk segera dilakukan seluruh rakyat Indonesia sebagai bentuk solidaritas sosial dan kepedulian antarsesama. Bahwa bencana alam tidak hanya dirasakan oleh masyarakat Jember dan Banjarnegara semata, tetapi juga dirasakan seluruh rakyat Indonesia. Juga tanggung jawab sosial kita adalah mengampanyekan pentingnya memelihara hutan demi mengantisipasi bencana. * Badrut Tamam, mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Jogjakarta (UMJ) [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **