[nasional_list] [ppiindia] Menggerogoti Peran dan Fungsi TNI-AL

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Sun, 15 Jan 2006 02:10:36 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com 
**http://www.sinarharapan.co.id/berita/0601/14/sh04.html

Menggerogoti Peran dan Fungsi TNI-AL 
Oleh
Alman Helvas Ali



Peringatan Hari Dharma Samudera setiap tanggal 15 Januari hendaknya bukan 
sekadar memperingati gugurnya Komodor Josaphat Sudarso dalam pertempuran Laut 
Aru pada 15 Januari 1962. Dalam kondisi kekinian, ada baiknya semangat Dharma 
Samudera ditransformasikan sesuai dengan tantangan yang dihadapi bangsa 
Indonesia umumnya dan TNI-AL khususnya. Mengapa semangat Dharma Samudera perlu 
ditransformasi? 


Pada tingkat regional, kecenderungan memperlihatkan peran AL dalam mengamankan 
keamanan nasional masing-masing negara kian meningkat dibanding dekade 
sebelumnya. Atas nama kepentingan nasional, AL negara-negara di sekitar 
Indonesia kian memperkuat peran dan fungsinya di tingkat regional dengan dalih 
stabilitas kawasan. 


Suka atau tidak suka, perkuatan peran dan fungsi AL itu akan bersinggungan 
dengan kepentingan nasional Indonesia di laut, karena Indonesia berada pada 
posisi strategis di kawasan Asia Pasifik. Sedangkan atmosfir politik nasional 
memperlihatkan kecenderungan yang kurang bersahabat dengan TNI-AL. 


Hal ini dapat dilihat dari sikap politik pemerintah dan DPR yang langsung atau 
tidak langsung menggerogoti peran dan fungsi TNI-AL sebagai pengaman 
kepentingan nasional di laut. 
Padahal bila memperhatikan praktik di negara-negara lain, yang terjadi bukan 
penggerogotan AL, namun sebaliknya penguatan AL. 


Sebagai contoh, terdapat berbagai perundang-undangan yang memberikan lampu 
hijau kepada hampir semua instansi berhabitat darat untuk turut campur dalam 
pengamanan di laut. 


Akibatnya dari 12 kewenangan di laut, ALRI hanya mendapat 7 kewenangan, 
sementara Polri memiliki 8 kewenangan. Pertanyaannya, siapa sebenarnya yang 
merupakan AL di negeri ini? 


Sepanjang pengetahuan penulis, tak ada negara di muka bumi yang menggerogoti 
peran dan fungsi AL-nya selain Indonesia, yang ironisnya menyatakan diri 
sebagai negara kepulauan.



Makna Laut
Hal lain yang memprihatinkan adalah pemahaman bangsa Indonesia akan makna laut. 
Bangsa ini tampaknya lebih senang menunjuk nenek moyangnya sebagai pelaut 
daripada menunjuk dirinya sendiri, sehingga laut bagi bangsa Indonesia lebih 
dimaknai sebagai wadah mencari ikan belaka daripada sebagai wadah untuk 
memperjuangkan kepentingan nasional. Secara nasional, bangsa Indonesia belum 
memiliki kesepakatan tentang makna laut. 


Memang ada instansi tertentu yang mencoba merumuskan makna laut, namun terkesan 
perumusannya terlalu rumit karena lebih disesuaikan dengan ambisi sektoral 
instansi itu yang mencoba menjadi otoritas tertinggi di Indonesia untuk urusan 
laut. Makna laut bagi bangsa Indonesia ada tiga, yaitu (i) sebagai pemersatu 
bangsa, (ii) sebagai sumber mencari nafkah dan (iii) sebagai medium pertahanan. 


Berdasarkan pemahaman akan tiga makna laut itu, ada benang merah yang dapat 
ditarik. Yaitu eksistensi AL adalah untuk mengamankan kepentingan nasional di 
laut. Dalam konteks Indonesia, eksistensi TNI-AL adalah untuk mengamankan 
kepentingan nasional di laut, di mana Indonesia terletak di posisi strategis 
dalam percaturan politik, ekonomi dan militer internasional.


Di sinilah pentingnya transformasi semangat Dharma Samudera, karena perlahan 
namun pasti bangsa ini seolah-olah mulai mengabaikan sejarah mengapa para 
pendiri bangsa memandang penting eksistensi AL. Bukankah di dalam UUD 1945 
dinyatakan secara eksplisit eksistensi AL bersama-sama dengan AU dan AD?



Visi Navalisme 
Untuk dapat mengamankan kepentingan nasional di laut, TNI-AL harus dibangun 
agar benar-benar dapat melaksanakan peran dan fungsi. Hal utama adalah adanya 
visi nasional untuk mengembangkan kekuatan laut yang kuat dan disegani di 
kawasan. Visi nasional artinya bahwa bukan warga ALRI saja yang berkeinginan 
menjadi kekuatan laut terkuat di kawasan, namun juga segenap bangsa Indonesia. 
Visi nasional itu pada intinya adalah visi navalisme (paham keangkatan lautan), 
sebab kejayaan di laut tanpa didukung visi navalisme adalah hal mustahil. 
Pertanyaannya, bagaimana pemahaman kita akan visi navalisme? Masih adakah di 
antara anak bangsa yang menganut visi navalisme? Di era Orde Baru, visi 
navalisme tenggelam oleh kekuatan politik yang lebih dominan.


Tak heran bila Soeharto saat melantik seorang KSAL di awal 1970-an pernah 
berucap, "Indonesia membutuhkan AL yang kuat, tapi nanti". Artinya, visi 
navalisme yang tenggelam di masa lalu turut berkontribusi pada kondisi kekuatan 
laut kita saat ini. Juga berkontribusi pada pelecehan yang dilakukan pihak lain 
terhadap kepentingan nasional di laut. 


Ada kekhawatiran bahwa kutipan pidato Soeharto itu masih berlaku kini, walau 
rezim sudah berganti. Visi navalisme adalah salah satu syarat mutlak agar AL 
suatu bangsa dapat berjaya, karena visi navalisme adalah roh AL. Namun 
demikian, visi navalisme bukan hanya milik AL, karena visi itu harus dimiliki 
oleh bangsa secara keseluruhan.


Sebagai ilustrasi, kejayaan AL kita di era 1960-an tak lepas dari adanya visi 
navalisme dari pimpinan bangsa saat itu yaitu Presiden Soekarno. Visi navalisme 
beliau tercermin dari ucapannya, "...Bangsa pelaut yang mempunyai armada niaga, 
bangsa pelaut yang mempunyai armada militer, bangsa pelaut yang kesibukannya di 
laut, menandingi irama gelombang lautan itu sendiri".


Semangat Dharma Samudera hendaknya ditranformasikan menjadi milik seluruh 
bangsa Indonesia dan harus ditafsirkan sebagai kebulatan tekad segenap bangsa 
untuk turut secara langsung maupun tak langsung mendukung TNI-AL mengamankan 
kepentingan nasional di laut. Bangsa Indonesia yang dimaksud bukan saja rakyat 
biasa, namun juga para pengemban amanat rakyat hasil pemilu. n

Penulis adalah analis kekuatan laut dan keamanan maritim


[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Menggerogoti Peran dan Fungsi TNI-AL