** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **http://www.indopos.co.id/index.php?act=detail_c&id=205946 Senin, 09 Jan 2006, Membumikan Teologi Lingkungan Oleh M. Eri Irawan * Bencana datang silih berganti. Belum kering air mata untuk bencana banjir bandang di Jember, tanah longsor terjadi di Banjarnegara. Dari kedua bencana tersebut, ratusan nyawa melayang dan tak terhitung kerugian materiilnya. Kini bumi sedang marah. Sikap hidup kapitalistik yang menguras sumber-sumber alam tanpa mempertimbangkan kelestariannya telah mengakibatkan ketidakseimbangan ekosistem. Alam didesakralisasi sedemikian rupa sehingga hanya dipahami sebagai objek pemuas kebutuhan manusia. Akibatnya, biaya kemanusiaan teramat besar, seperti bencana banjir dan tanah longsor di Jember dan Banjarnegara, yang harus kita tanggung. Sekadar Bantuan Materi? Segera saja dua bencana di atas memunculkan simpati banyak pihak. Berbagai bentuk bantuan, mulai uang, makanan, hingga pakaian, berdatangan. Posko-posko pengumpulan dan penyaluran bantuan serentak didirikan. Kaum muda atau mahasiswa tidak ketinggalan berpartisipasi. Mereka sibuk mencari penggalangan simpati. Bahkan, di sekitar kampus saya, ruas jalan menjadi macet karena dipenuhi kelompok-kelompok mahasiswa yang menggalang dana dari para pengguna jalan. Meski demikian, kita harus jujur mengatakan bahwa tidak cukup banyak mahasiswa yang peduli terhadap para korban bencana alam. Kalaupun ada yang peduli, mereka sekadar bersimpati dengan memberikan bantuan yang bersifat materi, mulai uang, pakaian, hingga makanan. Yang tampak lain pun hanya sebatas menjadi relawan atau tim SAR yang biasanya datang dari kelompok mapala (mahasiswa pecinta alam). Menurut saya, bentuk simpati mahasiswa untuk korban bencana alam hanya terfokus pada penanganan jangka pendek. Jika mahasiswa hanya mengartikan simpati kepada korban bencana dalam bentuk bantuan materi, itu menunjukkan kedangkalan pikir mereka. Dengan demikian, bencana alam hanya diartikan dalam tataran pemberian bantuan formal, hanya untuk menunjukkan eksistensi bahwa kelompok mahasiswa A atau kelompok mahasiswa B memiliki kepedulian. Pemahaman seperti itu adalah pemahaman dalam ranah aksiden, defisit secara substansi. Penggalangan simpati oleh mahasiswa bukan hal buruk, namun kurang memiliki manfaat lebih. Akan lebih bermanfaat jika para mahasiswa memfokuskan diri pada bentuk simpati yang lebih urgen untuk masa mendatang (jangka panjang). Mahasiswa perlu berkontemplasi dan membiarkan alam "bicara" pada kita. Setelah itu, kita akan sadar bahwa alam dan manusia adalah satu, bukan dua dunia yang terpisah. Menurut saya, kontemplasi yang paling bermanfaat adalah pembumian sebuah konsep teologi yang berbasis lingkungan mengingat masyarakat Indonesia -meski semakin tipis moralnya- adalah masyarakat religius. Teologi Lingkungan Bencana alam merupakan biaya kemanusiaan yang harus ditanggung akibat kerakusan manusia dalam mengeksploitasi alam. Jiwa manusia semakin tertutup oleh nafsu dan kepentingan ekonomi sehingga dimensi kemanusiaannya semakin tipis. Dalam konteks itu, kita memerlukan sebuah pemahaman teologi berbasis lingkungan. Teologi lingkungan adalah sebuah kesadaran beragama yang memiliki keterlibatan dan keberpihakan penuh kepada lingkungan. Teologi lingkungan bertujuan dan berperan untuk menguji kembali sikap hidup (tingkah-laku) kita terhadap alam. Sikap kita yang terlalu eksploitatif terhadap alam inilah yang akan dibongkar. Teologi lingkungan adalah teologi yang mendekonstruksi keyakinan bahwa manusia dan alam adalah dua dunia berbeda, yang menunjukkan hubungan subordinat: manusia adalah "pusat" yang berhak menguasai alam. Padahal, semua ciptaan Tuhan mempunyai hak bereksistensi. Tidak ada seorang pun yang bisa menguasainya selain Tuhan. Dalam Islam, Tuhan adalah penguasa tunggal tak tergugat atas langit dan bumi (QS Al Baqarah, 107). Karena itu, ketika manusia mulai mengeksploitasi alam secara rakus, saat itu pula dia merampas eksistensi dan kehidupan alam semesta. Dengan demikian, dia berusaha menggugat dan merampas hak Tuhan. Bonaventura, filsuf di zaman patristik dalam bukunya, Perjalanan Menuju Jiwa Allah, menyebut bahwa alam semesta sebagai "kitab alam" yang ditulis Allah sebagai media manusia untuk bersatu dengan-Nya. Dengan demikian, visi dan misi teologi kita harus sampai pada aspek soteriologi (keselamatan) yang bersifat universal, keselamatan yang menjangkau seluruh ciptaan Tuhan dalam rumah tangga dunia. Pasalnya, alam adalah sakramen Tuhan, tangga untuk menuju keharmonisan bersama Sang Khalik. Mempraktikkan teologi lingkungan berarti mengajak kita untuk merefleksikan iman kita dalam proses menuju keselamatan seluruh ciptaan Tuhan. Pembumian konsep itu jauh lebih penting daripada sekadar pemberian bantuan materi. Konsep tersebut harus disosialisasikan kepada seluruh elemen kaum muda. Bahkan, saya pandang perlu untuk dijadikan salah satu mata kuliah. Dengan demikian, kelak, mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa akan memiliki kesadaran lingkungan yang tinggi. * M. Eri Irawan, mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Jember [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **