** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2006/1/1/o2.htm Marilah kita rajut semuanya untuk kembali dalam lingkungan kehidupan yang manusiawi. Tidak hanya untuk kebahagiaan agamanya sendiri, sukunya sendiri, budayanya sendiri, dan kelompok sendiri. Semua harus saling menolong secara kemanusiaan, sehingga terwujud kehidupan yang seimbang tanpa ada ketertindasan di antara sesama. ------------------------------------- Membangun Solidaritas Kemanusiaan Universal Oleh Muhammadun AS MENJALANI tahun yang baru sepanjang dua belas bulan ke depan sering terjadi shock culture, kekagetan masyarakat dalam merespons berbagai fenomena sosial yang krusial, sehingga sering tidak ada keseimbangan antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya. Ketidakseimbangan inilah awal ''malapetaka'' yang akan menjerumuskan masyarakat pada titik kehidupan yang mengacaukan masyarakat yang lain, sehingga konflik antaragama, etnis, suku, dan dan bahkan antarsesama sendiri sering terjadi sepanjang tahun. Darah saudara sendiri seolah barang murahan yang ''sah'' dibasmi bila tidak sesuai dengan keinginan pribadi. ----------------------------- Sudah sejak tahun 1945 bangsa ini merayakan kemerdekaannya. Namun sampai sekarang, ternyata konflik antara sesama masih masih menjadi tradisi bangsa yang tak terbantahkan. Memang konflik diperlukan, namun kalau konflik justru malah menambah beban kehancuran bangsa, maka konflik akan lebih memperparah bangsa. Tetapi kalau memang konflik bersifat positif, untuk saling berlomba mengejar kemajuan, maka konflik sangat berguna bagi bangsa ini. Di berbagai negara Eropa, ada istilah manajemen konflik. Sehingga berbagai konflik yang terjadi dalam negeri dapat dijadikan kekuatan untuk memotivasi yang lain dalam mengembangkan daerah masing-masing. Bila kita menengok secara kritis sejarah perjalanan bangsa ini, kita akan menemukan betapa masyarakat Indonesia ingin menikmati indahnya kemerdekaan. Sejak Soekarno memimpin bangsa ini, sudah terlihat para elite bangsa ini hanya memikirkan pribadinya masing-masing. Maka menjatuhkan yang lain adalah sebuah keniscayaan yang tak terhindarkan. Sel ama memimpin Soekarno hanya diliputi konflik dan skandal yang tidak menentu, sehingga perjalanan bangsa terseok-seok. Walapun demikian ia tetap berjasa dalam membangun bangsa ini. Era Soeharto, secara fisik memang telah ''sukses'' membangun bangsa. Namun, secara psikis, mental bangsa ini sangat naif. KKN merupakan warisan yang sangat menakutkan yang masing-masing menggerogoti masa depan bangsa ini. Reformasi yang diharapkan mampu mengembalikan derajat bangsa, ternyata malah memperburuk nasib bangsa, dan malah menambah para kaum elite oportunis yang akan menjual bangsa ini ke depan. Selama enam tahun gerakan reformasi yang dikumandangkan pada Mei 1998, bangsa hanya ''dijual'' oleh para kaum elite. Sedangkan rakyat miskin hanya menikmati betapa indahnya ''pembunuhan'' yang dilakukan oleh saudara sendiri terhadap saudara yang lain. Jegal-menjegal dalam hal politik, ekonomi, dan hal-hal sosial lainnya selama ini memang telah menjadi tradisi yang terus membudaya dan hanya menyengsarakan saudara sendiri. Untuk itulah, tahun 2006 sekarang ini, merupakan momentum bagi kita semua untuk merajut kembali berbagai konflik sosial yang memporak-porandakan bangsa tercinta ini. Maka, merajut kembali solidaritas kemanusiaan adalah sesuatu yang sangat penting untuk ditanamkan pada semua elemen bangsa ini, agar tidak terjadi lagi hal-hal yang bersifat konfliktual. Solidaritas kemanusiaan merupakan wajah baru yang harus ditanamkan dalam tata pergaulan kita sehari-hari. Solidaritas Sosial Dalam membangun solidaritas sosial, diperlukan beberapa hal. Pertama, menanamkan kembali kesadaran kepada semua elemen bangsa, bahwa tidak sepatutnya kita merasa benar sendiri (truth claim). Sikap truth claim merupakan awal manusia menganggap saudara yang lain sebagai musuh, dan menganggap dirinya sendiri sebagai yang terbaik. Karena sikap inilah kita merasa bangga di tengah kesusahan saudara yang lain, merasa tinggi di tengah kerendahan yang lain, merasa pintar di tengah kebodohan yang lain, merasa kaya di tengah kemiskinan yang lain. Namun, kalau kita mampu menanamkan sikap anti-truth claim, berarti kita menganggap saudara lain sederajat secara kemanusiaan, maka sikap kita teradap mereka akan saling menyayangi, mengasihi, dan saling menolong. Dalam konteks ini, teologi inklusif-pluralis, merupakan istilah yang angat tepat dalam membangun solidaritas kemanusiaan kita. Inklusif berarti terbuka terhadap segala hal, tidak peduli apakah dia seagama atau tidak, seetnis atau tidak, dan lain sebagainya. Semua diterima secara akomodatif tanpa harus menutup dirinya dengan kelompok lain. Sedangkan pluralis adalah menganggap beragam agama, etnis, budaya, dan lain sebagainya adalah rahmat Tuhan. Karena sebagai rahmat, maka perbedaan itu harus dimanfaatkan untuk merajut keberbedaan menjadi persamaan kemanusiaan universal untuk saling mengasihi. Kedua, membenahi struktur kehidupan yang arogan, mau memang sendiri, menjadi kehidupan yang penuh kesadaran sebagaimana tersebut tadi. Dalam konteks ini, perlu adanya reorientasi kehidupan dalam struktur masyarakat. Pendidikan, misalnya, harus ditempatkan sebagaimana mestinya dalam mencerdaskan anak bangsa, bukan untuk komersialisasi dan ajang bisnis kelompok tertentu. Politik jangan lagi digunakan untuk "membunuh" saudara sendiri yang hanya duduk di kursi "ketertindasan". Ekonomi jangan hanya untuk memperkaya para saudagar dan bangsawan, sementara saudara selalu dihimpit kelaparan dan kemiskinan. Semua institusi birokrat kepemerintahan janganlah digunakan dalam memperkaya diri sendiri di tengah kesengsaraan orang-orang miskin di pinggiran dan pedesaan. Marilah kita rajut semuanya untuk kembali dalam lingkungan kehidupan yang manusiawi. Tidak hanya untuk kebahagiaan agamanya sendiri, sukunya sendiri, budayanya sendiri, dan kelompok sendiri. Semua harus saling menolong secara kemanusiaan, sehingga terwujud kehidupan yang seimbang tanpa ada ketertindasan di antara sesama. Maka tahun 2006 sekarang ini harus kita maknai secara mendalam dalam menumbuhkan kesadaran antarsesama menuju kehidupan masa depan yang damai dan sejahtera. Apalah gunanya hidup ini di tengah kesengsaraan saudara sendiri, kecuali hanya "memberatkan nasib" kita sendiri. * Penulis adalah peneliti pada Central for Studies of Religion and Culture (CSRC) Yogyakarta [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Clean water saves lives. Help make water safe for our children. http://us.click.yahoo.com/CHhStB/VREMAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **