[nasional_list] [ppiindia] Membangun Solidaritas Kemanusiaan Universal

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Sun, 1 Jan 2006 22:14:23 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com 
**http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2006/1/1/o2.htm

Marilah kita rajut semuanya untuk kembali dalam lingkungan kehidupan yang 
manusiawi. Tidak hanya untuk kebahagiaan agamanya sendiri, sukunya sendiri, 
budayanya sendiri, dan kelompok sendiri. Semua harus saling menolong secara 
kemanusiaan, sehingga terwujud kehidupan yang seimbang tanpa ada ketertindasan 
di antara sesama.
-------------------------------------

Membangun Solidaritas Kemanusiaan Universal
Oleh Muhammadun AS

MENJALANI tahun yang baru sepanjang dua belas bulan ke depan sering terjadi 
shock culture, kekagetan masyarakat dalam merespons berbagai fenomena sosial 
yang krusial, sehingga sering tidak ada keseimbangan antara satu masyarakat 
dengan masyarakat lainnya. Ketidakseimbangan inilah awal ''malapetaka'' yang 
akan menjerumuskan masyarakat pada titik kehidupan yang mengacaukan masyarakat 
yang lain, sehingga konflik antaragama, etnis, suku, dan dan bahkan antarsesama 
sendiri sering terjadi sepanjang tahun. Darah saudara sendiri seolah barang 
murahan yang ''sah'' dibasmi bila tidak sesuai dengan keinginan pribadi. 

-----------------------------

Sudah sejak tahun 1945 bangsa ini merayakan kemerdekaannya. Namun sampai 
sekarang, ternyata konflik antara sesama masih masih menjadi tradisi bangsa 
yang tak terbantahkan. Memang konflik diperlukan, namun kalau konflik justru 
malah menambah beban kehancuran bangsa, maka konflik akan lebih memperparah 
bangsa. Tetapi kalau memang konflik bersifat positif, untuk saling berlomba 
mengejar kemajuan, maka konflik sangat berguna bagi bangsa ini. Di berbagai 
negara Eropa, ada istilah manajemen konflik. Sehingga berbagai konflik yang 
terjadi dalam negeri dapat dijadikan kekuatan untuk memotivasi yang lain dalam 
mengembangkan daerah masing-masing. Bila kita menengok secara kritis sejarah 
perjalanan bangsa ini, kita akan menemukan betapa masyarakat Indonesia ingin 
menikmati indahnya kemerdekaan. Sejak Soekarno memimpin bangsa ini, sudah 
terlihat para elite bangsa ini hanya memikirkan pribadinya masing-masing. Maka 
menjatuhkan yang lain adalah sebuah keniscayaan yang tak terhindarkan. Sel
 ama memimpin Soekarno hanya diliputi konflik dan skandal yang tidak menentu, 
sehingga perjalanan bangsa terseok-seok. Walapun demikian ia tetap berjasa 
dalam membangun bangsa ini.

Era Soeharto, secara fisik memang telah ''sukses'' membangun bangsa. Namun, 
secara psikis, mental bangsa ini sangat naif. KKN merupakan warisan yang sangat 
menakutkan yang masing-masing menggerogoti masa depan bangsa ini. Reformasi 
yang diharapkan mampu mengembalikan derajat bangsa, ternyata malah memperburuk 
nasib bangsa, dan malah menambah para kaum elite oportunis yang akan menjual 
bangsa ini ke depan. Selama enam tahun gerakan reformasi yang dikumandangkan 
pada Mei 1998, bangsa hanya ''dijual'' oleh para kaum elite. Sedangkan rakyat 
miskin hanya menikmati betapa indahnya ''pembunuhan'' yang dilakukan oleh 
saudara sendiri terhadap saudara yang lain. Jegal-menjegal dalam hal politik, 
ekonomi, dan hal-hal sosial lainnya selama ini memang telah menjadi tradisi 
yang terus membudaya dan hanya menyengsarakan saudara sendiri.

Untuk itulah, tahun 2006 sekarang ini, merupakan momentum bagi kita semua untuk 
merajut kembali berbagai konflik sosial yang memporak-porandakan bangsa 
tercinta ini. Maka, merajut kembali solidaritas kemanusiaan adalah sesuatu yang 
sangat penting untuk ditanamkan pada semua elemen bangsa ini, agar tidak 
terjadi lagi hal-hal yang bersifat konfliktual. Solidaritas kemanusiaan 
merupakan wajah baru yang harus ditanamkan dalam tata pergaulan kita 
sehari-hari.



Solidaritas Sosial

Dalam membangun solidaritas sosial, diperlukan beberapa hal. Pertama, 
menanamkan kembali kesadaran kepada semua elemen bangsa, bahwa tidak sepatutnya 
kita merasa benar sendiri (truth claim). Sikap truth claim merupakan awal 
manusia menganggap saudara yang lain sebagai musuh, dan menganggap dirinya 
sendiri sebagai yang terbaik. Karena sikap inilah kita merasa bangga di tengah 
kesusahan saudara yang lain, merasa tinggi di tengah kerendahan yang lain, 
merasa pintar di tengah kebodohan yang lain, merasa kaya di tengah kemiskinan 
yang lain.

Namun, kalau kita mampu menanamkan sikap anti-truth claim, berarti kita 
menganggap saudara lain sederajat secara kemanusiaan, maka sikap kita teradap 
mereka akan saling menyayangi, mengasihi, dan saling menolong. Dalam konteks 
ini, teologi inklusif-pluralis, merupakan istilah yang angat tepat dalam 
membangun solidaritas kemanusiaan kita. Inklusif berarti terbuka terhadap 
segala hal, tidak peduli apakah dia seagama atau tidak, seetnis atau tidak, dan 
lain sebagainya. Semua diterima secara akomodatif tanpa harus menutup dirinya 
dengan kelompok lain. Sedangkan pluralis adalah menganggap beragam agama, 
etnis, budaya, dan lain sebagainya adalah rahmat Tuhan. Karena sebagai rahmat, 
maka perbedaan itu harus dimanfaatkan untuk merajut keberbedaan menjadi 
persamaan kemanusiaan universal untuk saling mengasihi.

Kedua, membenahi struktur kehidupan yang arogan, mau memang sendiri, menjadi 
kehidupan yang penuh kesadaran sebagaimana tersebut tadi. Dalam konteks ini, 
perlu adanya reorientasi kehidupan dalam struktur masyarakat. Pendidikan, 
misalnya, harus ditempatkan sebagaimana mestinya dalam mencerdaskan anak 
bangsa, bukan untuk komersialisasi dan ajang bisnis kelompok tertentu. Politik 
jangan lagi digunakan untuk "membunuh" saudara sendiri yang hanya duduk di 
kursi "ketertindasan". Ekonomi jangan hanya untuk memperkaya para saudagar dan 
bangsawan, sementara saudara selalu dihimpit kelaparan dan kemiskinan. Semua 
institusi birokrat kepemerintahan janganlah digunakan dalam memperkaya diri 
sendiri di tengah kesengsaraan orang-orang miskin di pinggiran dan pedesaan. 

Marilah kita rajut semuanya untuk kembali dalam lingkungan kehidupan yang 
manusiawi. Tidak hanya untuk kebahagiaan agamanya sendiri, sukunya sendiri, 
budayanya sendiri, dan kelompok sendiri. Semua harus saling menolong secara 
kemanusiaan, sehingga terwujud kehidupan yang seimbang tanpa ada ketertindasan 
di antara sesama. Maka tahun 2006 sekarang ini harus kita maknai secara 
mendalam dalam menumbuhkan kesadaran antarsesama menuju kehidupan masa depan 
yang damai dan sejahtera. Apalah gunanya hidup ini di tengah kesengsaraan 
saudara sendiri, kecuali hanya "memberatkan nasib" kita sendiri.

* Penulis adalah peneliti pada Central for Studies of Religion and Culture 
(CSRC) Yogyakarta 



[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Clean water saves lives.  Help make water safe for our children.
http://us.click.yahoo.com/CHhStB/VREMAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Membangun Solidaritas Kemanusiaan Universal