** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **REFLEKSI: Mengapa MUI tidak mengeluarkan fatwa seperti untuk ajinomoto? HARIAN ANALISA Edisi Kamis, 5 Januari 2006 MUI Sumut Minta Oknum Pelaku Pencampur Makanan dengan Formalin Ditindak Tegas Medan, (Analisa) Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumut, Prof Dr H Abdullahsyah MA meminta kepada aparat berwenang agar dapat mengusut tuntas oknum pelaku pencampur makanan dengan formalin atau zat pewarna berbahaya yang saat ini diduga banyak beredar di masyarakat. Mencampur makanan dengan zat berbahaya diharamkan Islam, karenanya pemerintah maupun petugas berwajib harus segera mengusut tuntas persoalan ini dan memproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Demikian penjelasan Prof Dr H Abdullahsyah kepada Analisa di ruang kerjanya, Rabu (4/1) menyikapi maraknya peredaran makanan yang terindikasi mengandung formalin dan borax yang sangat membahayakan kesehatan tubuh manusia itu. Menurut Abdullahsyah yang juga guru besar IAIN SU Medan ini, agama Islam secara tegas mengharamkan kepada pedagang maupun produsen makanan untuk mencampur zat berbahaya. Islam melarang umatnya untuk menyakiti jiwa orang lain dengan cara apapun dan mengharuskan untuk menjaga keselamatan sesamanya. "Karenanya sudah sangat jelas dan tegas untuk menyeret oknum pelaku pencampur makanan dengan zat berbahaya itu sesuai peraturan yang berlaku di negara ini karena dalam Pasal 204 Kitab Undang-Undang Hukum (KUH) Pidana juga menegaskan hal itu," tegasnya. Lebih jauh guru besar hukum Islam Sumut ini mengatakan, mengenai makanan halal dan haram LP POM MUI telah mengeluarkan rekomendasi mengenai hal tersebut. Dan mengenai makanan mengandung formalin sepenuhnya merupakan kewenangan LP POM Depkes, tutur Abdullahsyah. ATM KONDOM Menjawab persoalan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Kondom yang saat ini banyak dibicarakan masyarakat, Prof Dr H Abdullahsyah mengatakan, keputusan mengenai hal itu sepenuhnya di tangan MUI Pusat karena persoalannya adalah masalah nasional. Sampai saat ini masih dilakukan pembahasan, namun secara pribadi saya menegaskan bahwa ATM Kondom tidak perlu ada di daerah ini. "Lebih banyak mudaratnya (kerugian-red) daripada keuntungannya dan atm ini bukanlah cara terbaik untuk mencegah berjangkitnya penyakit berbahaya," ujarnya. Lagi pula, tidak ada pengawasan serta jaminan yang pasti bahwa cara baru ini dapat digunakan sebagaimana mestinya. Sebab, kata Wakil Ketua Kopertis Wilayah IX ini, siapapun bisa mengakses ATM Kondom tanpa dilihat batasan umurnya karena cukup memasukan sejumlah uang koin dan barang dimaksud keluar. "Ini sangat berbahaya dan bukan cara terbaik untuk menghindari penularan penyakit HIV, AIDS karena itu secara pribadi saya menolak kalau ATM ini ada di Sumut," ujarnya sembari menjelaskan solusi terbaiknya adalah dengan tidak mendekati zina serta pergaulan bebas dan perbuatan terlarang lainnya. Lagi pula, tambahnya, mengutip penjelasan salah seorang tokoh intelektual kita, Dadang Hawari saat memberikan ceramah di MUI beberapa waktu lalu, alat kontrasepsi kondom ini tidak menjamin seseorang dapat terhindar dari penyakit berbahaya ataupun kehamilan, ujarnya. Jangankan soal ATM Kondom, masalah penjualan alat kontrasepsi ini di apotek-apotek pun semestinya mendapat pengawasan khusus dari lembaga berwenang, sebab dikhawatirkan digunakan secara bebas dan tidak sebagaimana mestinya. IKLAN Begitu pula mengenai tayangan iklan mengenai produk ini yang cukup banyak ditampilkan televisi kita, sebaiknya dihilangkan karena bukan memberikan pendidikan yang baik kepada generasi muda, tapi malah dapat menjerumuskan mereka kepada hal yang tidak pernah kita ingini. "Agama Islam ada kaidah sadduzariah yang berarti menutup kepada kejahatan, karena itu segala hal yang bisa mengarahkan masyarakat ke arah negatif ataupun kejahatan lainnya sebaiknya ditutup atau ditiadakan," ungkapnya. Semua pihak diharapkan dapat memberikan perhatian serius, sebab sebenarnya kondom bukanlah untuk dikonsumsi secara umum, tapi merupakan alat kontrasepsi pasangan suami istri. (rmd) [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Clean water saves lives. Help make water safe for our children. http://us.click.yahoo.com/CHhStB/VREMAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **