[nasional_list] [ppiindia] Kawasan Budidaya Hutan Berkurang

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Sat, 14 Jan 2006 01:13:12 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com 
**http://www.kompas.com/kompas-cetak/0601/14/daerah/2361768.htm


     

      Kawasan Budidaya Hutan Berkurang 
      Tetap Sarat dengan Muatan Ekonomi





      Samarinda, Kompas - Kawasan budidaya kehutanan di Kalimantan Timur 
dikurangi seluas sekitar 2,1 juta hektar. Sebelumnya, luas KBK di provinsi itu 
mencapai 9,77 juta hektar. Sementara itu, luas kawasan budidaya nonkehutanan 
atau KBNK bertambah. Perubahan ini termuat dalam rencana tata ruang wilayah 
provinsi.

      Berdasarkan hasil padu serasi rencana tata ruang wilayah provinsi (RTRWP) 
2005 yang terbaru, kawasan budidaya kehutanan (KBK)â?"hutan yang diusahakanâ?" 
berkurang menjadi seluas 7,65 juta hektar.

      Adapun luas kawasan KBNK di daerah ini mengalami penambahan dari 
sebelumnya 5,17 juta hektar menjadi sekitar 6,52 juta hektar, atau bertambah 
1,35 juta hektar.

      RTRWP tersebut saat ini sedang diusulkan ke pemerintah pusat untuk 
disahkan dan akan menjadi landasan pembangunan selanjutnya.

      Sarat muatan ekonomi

      Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Kaltim 
Syarifuddin ketika diminta tanggapannya kemarin menilai, penetapan RTRWP Kaltim 
tersebut lebih sarat muatan ekonominya.

      Pengurangan KBK tidak berarti merupakan bentuk kepedulian pemerintah 
terhadap kelestarian hutan. Akan tetapi, lebih disebabkan karena kawasan hutan 
yang selama ini menjadi KBK telah hancur tidak ekonomis lagi untuk diusahakan.

      Pemerintah gagal mengelola hutan secara berkelanjutan, berakibat rusaknya 
KBK hingga mau tidak mau luasan untuk usaha HPH itu harus berkurang karena 
tidak ada lagi kayu yang bisa ditebang katanya.

      Indikasi lain, KBNK menjadi lebih luas. Syarifuddin menambahkan, hal 
tersebut memungkinkan perubahan kawasan hutan menjadi nonhutan lebih luas lagi. 
Hal itu pasti terkait dengan upaya untuk menggaet investor, terutama bidang 
perkebunan.

      Dengan makin luasnya KBNK, berarti makin banyak hutan yang bisa dibabat, 
misalnya untuk perkebunan sawit. Meskipun di Kaltim selama ini banyak pengusaha 
perkebunan yang hanya mengincar kayu saja, katanya.

      Hutan lindung bertambah

      Dalam penjelasannya, Wakil Gubernur Kaltim Yurnalis Ngayoh selaku Ketua 
Ketua Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah mengatakan, kawasan hutan lindung 
akan bertambah. Dari sebelumnya hanya seluas 4,6 juta hektar menjadi 4,95 juta 
hektar atau bertambah 347.000 hektar.

      Mengenai penambahan luasan kawasan hutan lindung, menurut Syarifuddin 
juga tidak signifikan. Idealnya, luasan kawasan lindung mencapai lebih dari 30 
persen wilayah hutan.

      Akan tetapi, dengan luas kawasan lindung 4,95 juta hektar, jika ditotal 
seluruh kawasan hutan yang mencapai sekitar 19,12 juta hektar, luasan kawasan 
lindung hanya mencapai sekitar 25,8 persen.

      Perubahan sebagian fungsi, terutama KBK menjadi KBNK itu, berdasarkan 
hasil foto satelit dan survei lapangan (ground survey). Dari foto satelit 
terlihat, sebagian KBK tidak layak lagi dipertahankan sebagai kawasan hutan 
budidaya karena potensinya sudah berkurang.

      Dari hasil padu serasi yang baru, ada sejumlah kawasan sama sekali tidak 
bisa dibudidayakan sehingga harus ditetapkan sebagai suatu kawasan yang harus 
dikonservasi.

      Dalam RTRWP Kaltim itu juga terdapat fungsi kawasan baru di kawasan 
perbatasan. Daerah itu dinamakan kawasan strategis nasional dengan lebar lima 
kilometer di sepanjang perbatasan Kaltim-Malaysia. Luasnya sekitar 424.000 
hektar.

      Mengenai kawasan perbatasan, Pemprov Kaltim mengusulkan pembangunan jalur 
hijau (green belt) sepanjang 1.038 kilometer. Di sepanjang perbatasan 
Kaltim-Malaysia, rencananya dibuka jalan yang di sampingnya selebar lima 
kilometer akan digunakan untuk budidaya nonkehutanan, seperti karet, sawit, dan 
tanaman lain, yang sesuai dengan kondisi kawasan itu.

      Masih tersisa sejumlah permasalahan dalam padu serasi RTRWP 2005. Di 
antaranya, pola pemanfaatan ruang yang diusulkan untuk diubah statusnya, namun 
masih ada perusahaan kehutanan yang masih dibebani hak. (RAY
     


[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Kawasan Budidaya Hutan Berkurang