[nasional_list] [ppiindia] Indonesia Gagal Berdiplomasi Soal Perlindungan TKI

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Sat, 14 Jan 2006 01:49:26 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **REPUBLIKA
Jumat, 13 Januari 2006  20:48:00


Indonesia Gagal Berdiplomasi Soal Perlindungan TKI


Jakarta-RoL-- Pemerintah dinilai gagal dalam memanfaatkan momen pertemuan 
bilateral Indonesia-Malaysia di Bukittinggi, Sumatera Barat untuk berdiplomasi 
mengenai perlindungan tenaga kerja Indonesia di Malaysia. 

"Lagi-lagi Indonesia gagal. Kita tidak bisa memanfaatkan pertemuan bilateral di 
Bukittinggi untuk berdiplomasi mengenai perlindungan Tenaga Kerja Indonesia," 
kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Aliansi Buruh Migran (ABM), Ja`far Shodiq, 
Jumat. 

Menurut dia kegagalan itu akibat lemahnya `bargaining power` sehingga 
pemerintah Indonesia yang diwakili Menteri Luar Negeri (Menlu) Hassan Wirajuda 
menyerahkan begitu saja draft perlindungan TKI sektor informal kepada Malaysia 
dalam perundingan yang dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan PM 
Abdullah Badawi, di Bukittinggi, Kamis (12/1). 

"Sikap pasrah Menlu sama halnya dengan merendahkan martabat bangsa kita, 
terutama yang menjadi buruh migran di Malaysia," kata Ja`far saat dihubungi 
dari Jakarta tengah berada di Surabaya. 

Ia berpendapat sesunguhnya Indonesia dan Malaysia mempunyai kedudukan yang sama 
dan saling membutuhkan dalam sektor tenaga kerja informal, namun sayangnya 
posisi tawar menawar itu tidak dimaksimalkan. 

Padahal dalam pengamatan Aliansi Buruh Migran sejak pemerintah Malaysia 
mendeportasi 450 ribu TKI ilegal pada akhir tahun 2004 lalu, beberapa usaha 
perkebunan kelapa sawit dan sektor-sektor informal di negeri jiran itu 
terbengkalai karena ternyata hanya 50 ribu TKI saja yang kembali. 

"Kalau pemerintah kita jeli, tentu hal ini bisa dimanfaatkan untuk `bargaining` 
karena ternyata antara TKI dengan majikannya di sana ada simbiosis mutualisme," 
ujarnya. 

Ja`far juga menambahkan bahwa kegagalan Indonesia dalam berdiplomasi dengan 
Malaysia mengenai perlindungan TKI sektor informal disebabkan tidak adanya 
koordinasi antar menteri terkait. 

Menurut dia Menlu Hassan Wirajuda sebelum menyerahkan draft tentang 
perlindungan TKI sektor informal kepada pihak Malaysia terlebih dulu harus 
melakukan koordinasi dengan Manakertrans Erman Suparno dan Menneg Pemberdayaan 
Perempuan Meutia Hatta. 

Oleh sebab itu Ja`far meminta agar Indonesia meninjau ulang keputusan 
menyerahkan draft perlindungan TKI sektor informal selagi belum telanjur 
menjadi sebuah keputusan peraturan perundang-undangkan yang ditetapkan 
pemerintah Malaysia. 

"Sebaiknya pemerintah tidak mengulur-ulur waktu lagi dan segera benahi semua 
konsep mengenai perlindungan TKI sektor informal untuk mengurangi penderitaan 
mereka di sana (Malaysia)," ujarnya. 

Menurut Ja`far kalau pemerintah Malaysia yang menetapkan peraturan mengenai 
perlindungan TKI sektor informal, bukan tidak mungkin kekerasan demi kekerasan 
yang menimpa TKI dan TKW di Malaysia akan terus terjadi. 

"Sudah banyak darah dan air mata yang keluar akibat jatuhnya korban jiwa mulai 
dari yang cacat fisik sampai yang tewas akibat penyiksaan majikan di sana, 
belum lagi korban-korban kasus trafficking. Pemerintah seharusnya bertanggung 
jawab untuk mencegahnya, jangan hanya bersikap pasrah seperti saat ini," 
katanya. ant/pur



[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Indonesia Gagal Berdiplomasi Soal Perlindungan TKI