[nasional_list] [ppiindia] Imlek dan Berkah Kue Keranjang

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Fri, 27 Jan 2006 14:29:54 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **?????! 

http://www.sinarharapan.co.id/berita/0601/27/sh07.html


Imlek dan Berkah Kue Keranjang 
Oleh
Yuyuk Sugarman


YOGYAKARTA - Sebentar lagi, warga Tionghoa akan merayakan tahun baru Imlek 2557 
yang jatuh pada 29 Januari 2006. Pada awalnya, Imlek atau Sin Tjia merupakan 
perayaan yang dilakukan para petani di China yang biasanya jatuh pada tanggal 1 
di bulan pertama di awal tahun baru. Perayaan ini berkaitan dengan pesta petani 
menyambut musim semi. 

Para petani di China ini dalam menyambut Imlek biasanya melakukan sembahyang 
kepada Sang Pencipta dan mengadakan perayaan Cap Go Meh. Semua ini dilakukan 
sebagai perwujudan syukur dan doa harapan agar di tahun depan mendapat rezeki 
lebih banyak. 

Dalam menyambut Imlek, mereka menyajikan berbagai jenis makanan, biasanya 12 
jenis, untuk menjamu leluhur. Selain itu, mereka juga menggunakan hari itu 
sebagai sarana silaturahmi dengan kerabat dan tetangga. Kedua belas macam 
makanan atau kue ini mewakili lambang-lambang shio yang berjumlah 12. 
Di China, hidangan yang wajib adalah mi panjang umur (siu mi) dan arak. Di 
Indonesia, hidangan yang dipilih biasanya hidangan yang mempunyai arti 
"kemakmuran", "panjang umur", "keselamatan" atau "kebahagiaan", dan merupakan 
hidangan kesukaan para leluhur. 

Ada suatu kepercayaan bahwa kue-kue yang dihidangkan lebih manis daripada 
biasanya. Hal ini dimaksudkan agar kehidupan di tahun mendatang menjadi lebih 
manis. Di samping itu, dihidangkan pula kue lapis sebagai perlambang rezeki 
yang berlapis-lapis. Kue mangkok dan kue kekeranjang juga merupakan makanan 
yang wajib dihidangkan pada waktu persembahyangan menyambut datangnya tahun 
baru Imlek.

Maka, tak heran jika banyak pengusaha kue atau roti yang membuat kue 
kekeranjang untuk dijual secara partai kecil atau partai besar, bahkan banyak 
yang menerima pesanan. Salah satu yang membuat kue keranjang di Yogyakarta 
adalah Ny Siauw Lie Tjen (60) yang meneruskan usaha ayahnya, Siauw Boen Tjiauw 
yang merintis sejak tahun 1930-an. 

"Sudah menjadi tradisi, setiap perayaan Imlek harus ada kue keranjang. 
Keberadaan kue keranjang sama dengan keberadaan ketupat dan opor dalam perayaan 
lebaran umat Islam. Untuk itu, kami membuat kue keranjang ini," kata Siauw Lie 
Tjen, pengusaha Kue "Mapan" ini. 

Sejak tiga minggu menjelang Imlek, ia telah kebanjiran permintaan dari berbagai 
kota, misalnya Magelang, Semarang dan Banyumas. "Saya tak bisa merambah Jakarta 
atau Surabaya karena di sana juga sudah banyak pengusaha yang membuat kue 
keranjang. Tak mungkin kami bersaing dengan mereka yang punya modal dan 
jaringan besar," ujarnya. 

Hingga Minggu (22/1), Ny Siauw Lie Tjen telah menghabiskan 1,5 ton tepung ketan 
dan 1,5 ton gula pasir untuk membuat kue keranjang. Permintaan ini akan terus 
meningkat hingga empat hari menjelang Imlek. "Biasanya banyak yang memesan kue 
keranjang tingkat. Perkiraan saya sampai puncak perayaan Imlek bisa meghabiskan 
4 ton tepung beras ketan dan 4 ton gula," katanya.

Setiap hari Siauw Lie Tjen dibantu sepuluh karyawan, mampu mengolah 300 kg 
tepung beras ketan dan 300 kg gula menjadi 1.200 kue keranjang berukuran kecil 
dan besar. Untuk ukuran kecil, kue keranjang ini dijual seharga Rp 5.000, 
sedangkan kue kekeranjang bertingkat ukuran lebih besar dijual Rp 50.000.

Untuk menghasilkan kue keranjang, dibutuhkan proses cukup lama. Setelah tepung 
ketan dan gula diadoni, lantas dikukus selama delapan jam, tidak lebih dan 
tidak kurang. "Lebih dari delapan jam hasilnya terlalu keras. Kurang dari 
delapan jam kuenya tidak tahan lama," tuturnya.

Setelah itu, kue yang telah matang didinginkan dan dicetak dalam sebuah kaleng 
yang telah disiapkan, lalu diangin-anginkan, bahkan bila perlu dijemur. Agar 
terlihat menarik, setelah kue itu dibungkus ditambah dengan hiasan lampion. 
"Imlek merupakan berkah bagi kami sekeluarga," ujar Ny Siauw Lie Tjen. n
  
Copyright © Sinar Harapan 2002 

[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Imlek dan Berkah Kue Keranjang