** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=134404 TNI Hari ini, Calon Panglima Diuji Rabu, 1 Februari 2006 JAKARTA (Suara Karya): Visi dan misi calon Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto yang dituangkan dalam tulisan setebal 20 halaman sangat normatif. Terkesan tidak bicara apa-apa, serta tidak jelas menunjukkan siapa sosok Djoko sebenarnya. Penilaian normatif itu dikemukakan anggota Komisi I DPR, Hajriyanto Y Thohary dari Fraksi Partai Golkar, dan AS Hikam dari Fraksi Kebangkitan Bangsa. Keduanya menanggapi visi-misi calon Panglima TNI, Marsekal Djoko Suyanto. "Di situ normatif sekali, biasalah tentara. Dia hanya menunjukkan komitmen sebagai tentara profesional, menginginkan TNI profesional dan tidak menjadi alat politik serta alat kekuasaan," kata Hajriyanto, Selasa (31/1). Namun, kata Hajriyanto, dalam fit and proper test hari Rabu ini, DPR akan menanyakan beragam masalah, baik yang berkait dengan internal TNI maupun masalah krisis dan kualitas pertahanan negara yang belakangan dilecehkan dan tidak disegani negara tetangga. "Sekarang, Malaysia dan Timor-timur mulai berani main-main dengan Indonesia, dan melaporkan Indonesia ke PBB. Kita akan tanyakan, bagaimana politik pertahanan dia dan apa saja rencana dia menghadapi semua itu," ujarnya, sambil menambahkan, gagasan konservatif Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono tentang pertahanan, termasuk pendapat Menhan bahwa calon panglima tidak perlu persetujuan DPR, juga akan ditanyakan ke Djoko Suyanto. Persoalan lain yang juga cukup menarik perhatian DPR, menurut Hajriyanto, adalah postur TNI yang kini menghadapi dilema. Di satu sisi memiliki sumber daya manusia cukup besar, tapi di sisi lain anggarannya sangat terbatas. Hal senada dikemukakan AS Hikam. Menurut Hikam, fraksinya lebih tertarik menanyakan komitmen calon Panglima TNI terhadap reformasi internal TNI, baik menyangkut gagasan tentang Koter maupun bisnis TNI, sebagaimana yang dituntut undang-undang. Hal lain yang juga menjadi perhatian Hikam adalah masalah geopolitik calon Panglima TNI. "Dalam fit and proper test di Komisi I DPR, kami akan menanyakan, dalam proses pembaruan, orientasi Djoko kemana? Apakah ke Amerika Serikat atau yang lain. Bagaimana alutsista dan lain-lain," kata Hikam. Hikam dan fraksinya tak lupa untuk menanyakan proses penyelesaian kasus pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) yang dituduhkan kepada sejumlah anggota TNI. Sebab, masalah ini telah menjadi isu yang cukup menyita perhatian internasional. "Ini adalah momentum. Kita akan memiliki panglima yang mungkin atmosfernya baru dan bisa mempercepat reformasi TNI. Diakui atau tidak, reformasi dan konsolidasi demokrasi dipengaruhi oleh proses reformasi di tubuh TNI," tandas dia. Tentang kemungkinan Komisi I DPR menetapkan calon panglima TNI lewat voting, baik Hajriyanto maupun AS Hikam mengatakan voting tidak dilarang dalam Tata Tertib DPR. DPR siap mengambil keputusan sesuai aturan yang berlaku. "Voting itu hak anggota DPR. Tapi untuk apa. Kalau saya yakin, ini akan mulus," papar Hikam. Hikam dan Hajriyanto juga minta para purnawirawan jenderal, baik dari TNI maupun Polri yang ada di Komisi I DPR, mengajukan pertanyaan yang kritis dan mengingatkan calon panglima TNI, agar Djoko siap jadi nomor satu di TNI. "Yang jelas, bukan pertanyaan yang menjatuhkan atau memojokkan. Sebab, pada prinsipnya kita setuju Djoko. Dia kapabel," tegas dia. Sementara itu, Ketua DPP Partai Golkar bidang Pertahanan, Agus Gumiwang, menandaskan bahwa Panglima TNI yang baru harus menjaga keseimbangan di antara matra TNI, baik dari sisi alutsista maupun personalia. Sebab, perang di masa datang tidak konvensional, sehingga perlu meningkatkan kemampuan matra Angkatan Laut dan Angkatan Udara. Keseimbangan itu diperlukan berkait dengan profesionalisme TNI dan tugas mengawal NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) yang memerlukan alutsista. "Tidak berarti angkatan darat tidak penting, tapi supaya tidak ada gap antara matra satu dengan yang lain," katanya. DPR, kata Agus, juga perlu menguji sejauh mana reformasi di tubuh TNI, terutama menyangkut bisnis dan yayasan milik TNI. "Soal ini (bisnis TNI -red) harus dilanjutkan, karena yang lain relatif baik, khususnya menyangkut peran TNI di politik. TNI sudah berjiwa besar dan sudah menjadi bagian dari reformasi," katanya. (Hanif Sobari [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **