[nasional_list] [ppiindia] Haji dan Pemberantasan Korupsi

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Fri, 13 Jan 2006 02:18:57 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com 
**http://www.kompas.com/kompas-cetak/0601/13/opini/2358089.htm

 
Haji dan Pemberantasan Korupsi 


Ayang Utriza NWAY



Ibadah haji dianggap sebagai rites de passages (ibadah peralihan) bagi setiap 
Muslim. Haji menjadi satu fase transisi dalam kehidupan orang Islam.

Setelah menunaikan ibadah haji, tahap kehidupan baru dimulai. Diharapkan ada 
perubahan pada jemaah haji sepulang dari Tanah Suci. Karena itu, haji menjadi 
ungkapan ruh zaman. Haji memberi warna bagi masa kapan ia dilaksanakan.

Sarana penyadaran

Pada masa penjajahan abad XIX, ibadah haji menjadi sarana penyadaran penduduk 
Hindia Belanda (Indonesia) tentang kemerdekaan bangsanya. Jadilah para 
haji-haji sebagai penggerak antipenjajahan (Wiltox:1997). Paruh pertama abad 
XX, haji dilihat sebagai jembatan tercepat meraih martabat di tengah 
masyarakat. Misalnya di Minangkabau, banyak anak muda yang ingin melaksanakan 
ibadah haji, dilanjutkan menuntut ilmu dengan tekun. Sekembalinya dari Tanah 
Suci, mereka dihormati dan dengan segera akan dilamar untuk menikah 
(Vredenbergt:1997). Lalu, apa ruh dan makna haji pada masa sekarang?

Kini, haji mungkin hanya menjadi pendongkrak status sosial di masyarakat. 
Seseorang yang semula kurang terpandang di masyarakat mendadak dihargai usai 
melaksanakan ibadah haji. Tak sedikit orang akan marah jika tak dipanggil haji. 
Jadi, di Indonesia haji sebatas simbol berupa tambahan gelar di depan nama H 
(haji) dan memakai peci putih yang tidak memiliki manfaat bagi orang banyak.

Bagi seorang ustadz, kiai, atau tuan guru gelar haji akan meningkatkan â??daya 
jualâ?? di umat. Misalnya, di Makassar dan Mataram, tanpa gelar haji mereka 
dilihat dengan sebelah mata.

Di kalangan pejabat kita banyak yang telah berhaji, tetapi tidak ada perubahan 
yang dibawanya, semisal berkurangnya korupsi. Yang terjadi malah sebaliknya, 
praktik korupsi justru menjadi-jadi.

Karena itu, pernahkah menyoal hakikat kehajian Anda sepulang dari Tanah Suci? 
Selama ini, pertanyaan seperti itu sering ditujukan pada individu atau 
masing-masing jemaah haji. Tetapi, pernahkah Anda mempertanyakan hal itu dalam 
konteks nasional? Tegasnya, mengapa banyak rakyat Indonesia yang berhaji, 
tetapi tidak mampu mengubah kondisi bangsa?

Korupsi

Terbongkarnya kasus korupsi yang melibatkan sejumlah mantan pejabat Departemen 
Agama menjadi bukti otentik betapa penyelenggaraan haji sarat korupsi. Jika 
dirunut, mulai dari pendaftaran hingga kepulangan jemaah haji, akan dijumpai 
betapa jemaah selalu dikuntit praktik korupsi oknum-oknum. Jika demikian, 
bagaimana mungkin jemaah haji Indonesia dapat diharapkan sebagai â??agen 
perubahanâ?? masyarakat.

Hal ini diperparah kenyataan, banyak orang yang berpikir ibadah haji adalah 
upaya pembersihan harta kekayaan yang berasal dari korupsi. Haji menjadi bentuk 
tobat penyucian diri koruptor. Mereka berpikir, ibadah haji yang mereka lakukan 
akan membersihkan semua kesalahan. Orang yang melakukan kesalahan, lalu 
bertobat dan pergi haji tentu dipuji, tetapi tidak dengan uang haram.

Para ulama sepakat, uang yang berasal dari sesuatu yang haram, seperti menang 
lotre, judi, hasil korupsi, dan memeras orang, tidak boleh digunakan untuk 
kebaikan, seperti haji. Sarana ibadah yang dihasilkan dari uang haram tidak 
akan diterima. Nabi menjelaskan, Allah tidak akan menerima sedekah yang berasal 
dari uang judi. Begitu juga haji. Ketika seorang berhaji dengan uang hasil 
korupsi, hajinya tidak diterima sama sekali.

Membatalkan

Thabrâni dan Isbahâni meriwayatkan sebuah hadis Nabi yang menjelaskan, orang 
yang berhaji dengan harta yang â??kotorâ??, ketika ia mengucapkan labbayk 
allahumma labbayk (Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah), Allah akan menjawab la 
labbayk wa la saâ?Tdayk (Tidak, kamu tidak penuhi panggilan-Ku dan tak ada 
kebahagiaan untukmu). Tuhan akan menolak mentah-mentah seorang haji yang 
ONH-nya (ongkos naik haji) berasal dari uang hasil korupsi. Ini juga berlaku 
bagi mereka yang telah berhaji, lalu korupsi, maka korupsi itu membatalkan haji 
yang telah dilakukannya.

Bukan itu saja. Potensi kerusakan (fujûr) dalam diri orang itu akan kian 
besar. Kejahatannya akan bertambah-tambah, karena ia memakai uang haram, dan 
Tuhan memberi jalan bagi orang itu untuk sadar dengan menambah â??ujianâ?? dan 
â??cobaanâ?? lebih banyak lagi. Jika saja orang itu sadar, hal itu adalah 
hikmah bagi orang tersebut. Sebaliknya, jika tak sadar, orang itu akan kian 
rakus memakan uang rakyat.

Karena itu, tidak heran jika korupsi merajalela di negeri ini. Jika demikian 
kenyataannya, hakikat ibadah haji yang diharapkan dapat mengubah perilaku dan 
sikap hidup bagi individu yang melaksanakan, sebagai tahap perubahan ke arah 
lebih baik, tidak tercapai.

Ayang Utriza NWAY Peneliti pada Pusat Studi Islam dan Kenegaraan (PSIK) 
Universitas Paramadina; Dosen Luar Biasa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif 
Hidayatullah Jakarta


[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Haji dan Pemberantasan Korupsi