[nasional_list] [ppiindia] Hajatan Tionghoa Lintas Agama

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Mon, 30 Jan 2006 22:37:39 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com 
**http://www.gatra.com/artikel.php?id=91874


Hajatan Tionghoa Lintas Agama




AKHIR Januari ini jadi momen istimewa bagi muslim Tionghoa. Tahun Baru Imlek 
2557 dan Hijriah 1427 datang bersusulan: 29 dan 31 Januari 2006. Sebagai 
keturunan Tionghoa, mereka dibesarkan dalam keluarga yang biasa memperingati 
Imlek. Sebagai muslim, mereka diajarkan bahwa 1 Muharam adalah Tahun Baru Islam.

Status muslim tak menghalangi hajat mereka merayakan Imlek. Padahal, tahun baru 
Cina itu, menurut pengikut Konghucu, bagian ritual agama. Mereka biasa 
memperingatinya di kelenteng. Penganut Buddha juga mengadopsinya sebagai ritual 
di vihara. Namun kalangan Tionghoa muslim memilih merayakan dengan nuansa Islam 
di masjid. Kali ini, spirit Imlek dipadukan dengan hikmah Muharam.

''Kami menyerukan salat dan sujud syukur bersama di masjid masing-masing,'' 
kata Trisno Adi Tantiono, Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) 
Pusat. Seruan itu dituangkan dalam surat resmi DPP PITI tertanggal 16 Januari 
2006. Gaungnya menggema sampai daerah.

Akhir pekan lalu, muslim Tionghoa Yogyakarta menyiapkan Imlek di Masjid 
Syuhada, Yogyakarta, untuk digelar awal Februari ini. ''Kami akan mengisinya 
dengan sujud syukur, pengajian, dan salat hajat,'' ujar Hj. Lie Sioe Fen, Ketua 
PITI Yogyakarta.

Imlek di Masjid Syuhada itu digelar tiap tahun sejak 2002. Semula pesertanya 
hanya 40-an orang. Tahun lalu, peminat Imlek di masjid melonjak sampai 200-an 
orang. Lie sendiri memperingati Imlek secara Islam sejak ia masuk Islam pada 
1983. ''Imlek itu hanya tradisi, tak ada kaitannya dengan agama tertentu,'' 
kata Lie. Ia memahami sejarah Imlek sebagai penanda berakhirnya musim dingin 
dan tibanya musim semi. Bagi masyarakat Cina yang mayoritas petani, musim 
dingin amat menyedihkan karena tak bisa bercocok tanam. ''Begitu musim semi 
tiba, mereka menyambut dengan sukacita,'' papar Lie.

Tradisi Imlek, kata Lie, sudah ada sebelum agama-agama ada. Maka, Imlek bisa 
diperingati penganut agama apa saja. DPP PITI juga berpandangan begitu: Imlek 
bukan milik agama tertentu. Hari itu menjadi budaya leluhur etnis Tionghoa 
untuk silaturahmi keluarga dan beranjang sana pada famili yang lebih tua.

Itulah sebabnya, muslim Tionghoa tak memutus silaturahmi dengan kerabat Cina 
lain yang nonmuslim. Sejak Jumat pekan lalu hingga Selasa ini, PITI Yogyakarta 
bergabung dengan kaum Cina lintas agama, mengadakan Pekan Budaya Tionghoa di 
Yogyakarta.

Di Solo, Jawa Tengah, Rudiansyah alias Tan Djang Sien, 36 tahun, yang masuk 
Islam sejak 20 tahun silam, merayakan Imlek bersama orangtuanya yang nonmuslim. 
''Imlek bukan pengamalan suatu agama. Itu adat istiadat nenek moyang kami,'' 
kata anggota panitia peringatan Imlek di Taman Sriwedari, Solo, itu. Ia tak 
bikin Imlek di masjid. ''Karena muslim Tionghoa di Solo belum punya wadah,'' 
katanya kepada Mukhlison S. Widodo dari Gatra.

Meski menyerukan sujud syukur di masjid, DPP PITI tidak membuat Imlek khusus di 
masjid. Mereka mengisi dengan memberi santunan pada 1.000 keluarga Tionghoa 
miskin di Tangerang. ''Tidak semua Tionghoa kaya,'' ujar Syarif Siangan 
Tanudjaya, Kepala Bidang Pendidikan PITI. Tiap paket terdiri dari 5 liter 
beras, tiga bungkus mi instan, satu kotak biskuit, dan angpao Rp 10.000. 
Penerimanya bukan hanya Tionghoa muslim, melainkan juga yang nonmuslim.

Secara internal, berbagai aksi Tionghoa muslim dalam memperingati Imlek ini 
jadi ajang silaturahmi sesama Tionghoa, apa pun agamanya. Beda agama tak 
membuat mereka cerai-berai. Secara eksternal, dengan membangun opini publik 
bahwa Imlek bukan ritual agama tertentu, mereka hendak menepis kesan eksklusif 
kaum Tionghoa.

Begitulah amatan Arief Akhyat, pakar sejarah Tionghoa dari Universitas Gadjah 
Mada, Yogyakarta. ''Itu bagian upaya mereka menghilangkan kesan eksklusif,'' 
ujar Arief. Kesan itu, menurut Arief, karena sejak 1965 --ketika kaum Tionghoa 
dipaksa memilih satu dari lima agama resmi-- mereka identik dengan nonmuslim. 
''Padahal, fenomena Tionghoa muslim ada sejak abad ke-14.''

Ketua Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia, Budi Santoso Tanuwibowo, 
mempersilakan penganut agama apa pun memperingati Imlek. ''Itu sah-sah saja. 
Semakin banyak yang memiliki, saya kira semakin baik, ya,'' kata Budi kepada 
Sanwani Soehaly dari Gatra. ''Tapi jangan bilang Imlek tidak terkait agama 
tertentu.''

Bagi penganut Konghucu, menurut Budi, Imlek adalah bagian ritual agama, 
sekaligus bagian sejarah Tionghoa. Tapi, bila agama lain mau merayakan? ''Ya, 
monggo saja,'' ujarnya.

Asrori S. Karni, Rahman Mulya, dan Puguh Windrawan (Yogyakarta)
[Agama, Gatra Nomor 12 Beredar Senin, 23 Januari 2005] 



[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Hajatan Tionghoa Lintas Agama