[nasional_list] [ppiindia] Empat Dilepas, Delapan Dibawa ke Jakarta

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Sat, 14 Jan 2006 00:12:42 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com 
**http://www.indopos.co.id/index.php?act=detail&id=6187

Sabtu, 14 Jan 2006,



Empat Dilepas, Delapan Dibawa ke Jakarta 


JAKARTA - Polisi melepas empat di antara 12 orang yang ditangkap karena diduga 
menyerang karyawan PT Freeport Indonesia. Alasannya, belum ditemukan bukti kuat 
atas keterlibatan mereka. Sementara itu, delapan orang lainnya ditetapkan 
sebagai tersangka. Kemarin, mereka diterbangkan ke Jakarta untuk penyidikan 
lebih lanjut. 

Empat orang yang dilepas itu adalah Markus Kalabagne, Germanus Magal, Viktus 
Wamang, dan Dani Mani. Yang diboyong ke Jakarta adalah Antonius Wamang 
(pemimpin), Agustinus Anggaibak, Johanes Kasimony, Ishak Onawati, Yulianus 
Diegme, Hardi Tsugama, Darius Iwak, serta Felix Dagme.

Wakadiv Humas Polri Brigjen Pol Anton Bahcrul Alam menjelaskan, polisi sudah 
mengantongi bukti dan saksi untuk menjerat delapan orang tersebut. Buktinya 
berupa senjata yang digunakan dan dokumen. Saksinya adalah 27 orang yang 
menguatkan dan 96 saksi lain. 

Mereka dibawa ke Jakarta menggunakan pesawat khusus milik Polri untuk 
memudahkan penyidikan. Sebab, perbuatan mereka terkait dengan dunia 
internasional. 

Ke-12 orang tersebut ditangkap di Kwanki Lama, Timika, Rabu sekitar pukul 
23.00. Salah seorang di antaranya adalah Ketua Dewan Panel Mimika Ishak 
Onawati. Mereka kemudian diterbangkan ke Jayapura untuk diperiksa di Mapolda 
Papua. Kemarin, delapan orang yang menjadi tersangka diterbangkan lagi ke 
Jakarta untuk diperiksa di Mabes Polri.

Diduga, mereka menyerang karyawan PT Freeport Indonesia (perusahaan 
pertambangan AS) pada 31 Agustus 2002. Dalam peristiwa di mil 62-63 antara 
Timika-Tembagapura tersebut, tiga orang tewas (dua warga AS dan seorang warga 
RI) serta sebelas orang luka-luka (sembilan warga AS dan tiga warga RI). 

Pascaperistiwa itu, Indonesia mendapatkan desakan kuat dari AS agar segera 
menangkap para pelakunya. Bahkan, beberapa penyelidik FBI kemudian dikirimkan 
ke Papua. Akhirnya, ditangkaplah ke-12 orang tersebut.

Penangkapan itu mengagetkan pihak keluarga. Cara penangkapan dianggap tidak 
seperti biasa. Ke-12 orang tersebut dijemput dari rumah masing-masing untuk 
mengikuti acara di sebuah hotel di SP II. "Di hotel sudah ada tiga bule yang 
menunggu kami," ungkap salah seorang keluarga Ishak Onawati yang turut ke 
hotel. Ternyata, setelah berkumpul, mereka digiring ke kantor polisi.

Nyonya Ruth Mom, istri Pdt Ishak Onawati, mengisahkan, Rabu sekitar pukul 18.00 
WIT, suaminya menyatakan hendak keluar rumah. "Biasanya, kalau mau keluar 
rumah, Bapak tidak kasih tahu tujuan. Pagi (Kamis, 12/1), saya baru tahu bahwa 
Bapak diambil aparat," ungkapnya.

Sampai kemarin, warga Jl Baru, Kelurahan Kwamki Baru, itu belum bisa mengontak 
suaminya. "Kami hanya mendapatkan informasi dari Jayapura bahwa Bapak berada di 
Polda Papua," jelasnya.

Putra pertama Ishak Onawati, Damaris, yang duduk bersama ibunya kemarin hanya 
mampu memanjatkan doa bagi keselamatan sang ayah. Kamis pagi, juga digelar 
ibadah meminta doa perlindungan. Hadir, antara lain, Pdt Melkias Kum, Pdt 
Markus Wandagou, Ketua Daerah Jila Pdt Nataniel, dan Evangelis Juprinus 
Piligame. 

Ketua Presidium Dewan Papua (PDP) yang juga tokoh masyarakat Mimika, Tom 
Beanal, meminta agar masyarakat Papua tetap tenang. Dia berharap tabir 
penyerangan di mil 63 Tembagapura tiga tahun lalu segera terkuak. Sehingga, 
masalah itu bisa selesai secara baik.

Melalui Sekretaris Dewan Panel Mimika Decky Mirino, Tom Beanal meminta agar 
masyarakat tidak melihat dan menyikapi penangkapan Pdt Ishak Onawati dengan 
sikap tidak terpuji.

"Kebenaran akan melahirkan kebenaran dan ketidakadilan akan melahirkan 
ketidakadilan. Itu dapat terjadi setelah pendeta dan kawan-kawan ditangkap 
untuk dimintai keterangan," jelasnya. (krg/naz)


[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Empat Dilepas, Delapan Dibawa ke Jakarta