[nasional_list] [ppiindia] Catatan Pergantian Panglima TNI

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Sun, 15 Jan 2006 23:13:24 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com 
**http://www.kompas.com/kompas-cetak/0601/16/opini/2361391.htm


 
Catatan Pergantian Panglima TNI 


A Malik Haramain

Tampaknya spekulasi seputar pergantian Panglima TNI akan berakhir. Kesimpulan 
ini tercermin dari pernyataan Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto, TNI 
sebagai institusi sudah siap dengan pergantian Panglima TNI yang dijanjikan 
akan dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Januari ini (Kompas, 11/1).

Bahkan, Markas Besar (Mabes) TNI telah mengajukan usulan nama-nama calon 
panglima untuk selanjutnya diserahkan sepenuhnya kepada presiden. Sebelumnya, 
Jenderal Endriartono Sutarto setidaknya sudah dua kali mengajukan pengunduran 
diri, tetapi Presiden SBY justru memperpanjang jabatannya dengan pertimbangan 
mengawal proses decomissioning senjata Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan 
demobilisasi pasukan nonorganik TNI.

Kecenderungan akan berakhirnya spekulasi ini juga terlihat dari desakan DPR 
agar presiden segera menyerahkan nama calon Panglima TNI yang baru. Desakan ini 
bisa dipahami mengingat Jenderal Endriartono sudah lama masuk masa pensiun dan 
sudah saatnya diganti.

Kontroversi pergantian Panglima TNI mencuat ketika Presiden SBY membatalkan 
keputusan mantan Presiden Megawati yang mengusulkan nama Jenderal Ryamizard 
Ryacudu sebagai Panglima TNI menggantikan Endriartono Sutarto yang mengundurkan 
diri. Kasus ini sempat mengundang perdebatan panjang terutama di Komisi I. Dari 
sinilah muncul rumor bahwa presiden memang tidak menghendaki mantan KSAD ini.

Padahal, Ryamizard adalah satu-satunya mantan Kepala Staf yang masih aktif 
hingga kini. Kabarnya presiden tidak cocok dengan figur Ryamizard yang didukung 
PDI-P. Hal ini tampak dari pernyataan Tjahyo Kumolo, Ketua F-DIP yang tetap 
menjagokan Ryamizard sebagai Panglima TNI (Kompas, 7/1).

Peluang rotasi

Terlepas dari persoalan suka tak suka, ini adalah peluang bagi presiden untuk 
melakukan rotasi (bergiliran) kepemimpinan puncak dalam hierarki TNI. Dalam UU 
Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia TNI), Pasal 13 Ayat (4) 
yang berbunyi, Jabatan Panglima dapat dijabat secara bergantian oleh Perwira 
Tinggi aktif dari tiap-tiap Angkatan yang sedang atau pernah menjabat sebagai 
Kepala Staf Angkatan.

Pasal ini sebenarnya memberi semangat (sekaligus alasan) bagi presiden untuk 
melakukan rotasi antarangkatan dalam tubuh TNI. Kebijakan rotasi juga memiliki 
efek positif bagi masa depan TNI dan sistem pertahanan negara ke depan. 
Beberapa aspek positif itu bisa dijelaskan sebagai berikut.

Pertama, rotasi panglima TNI akan menciptakan perimbangan komposisi kekuatan di 
tiga angkatan. Selama ini konfigurasi kekuatan TNI terkonsentrasi di Angkatan 
Darat (AD). Situasi ini tidak strategis terutama bagi upaya membangun kekuatan 
TNI yang kohesif dan terpadu.

Ide itu juga memiliki makna strategis bagi perubahan komposisi kekuatan dalam 
tubuh TNI, terutama kaitannya dengan pembangunan sistem pertahanan negara yang 
lebih relevan dengan karakter negara Indonesia yang secara geografis sebagian 
besar adalah laut dan udara.

Kedua, kebijakan merotasi posisi Panglima TNI juga compatible dengan semangat 
mereformasi sistem pertahanan negara. Hingga detik ini, upaya mereformasi 
bidang ini masih tersendat-sendat. Salah satunya disebabkan oleh masih 
dominannya nalar darat dan belum meratanya sumber daya tiga angkatan dalam 
melakukan perubahan sistem pertahanan.

Perubahan paradigma pertahanan yang berorientasi pada laut dan udara mutlak 
dilakukan, mengingat karakter kepulauan negara kita. Ini tercermin dalam Pasal 
3 Ayat (2) UU Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara yang menegaskan, 
Pertahanan Negara disusun dengan memerhatikan kondisi geografis Indonesia 
sebagai negara kepulauan.

Karena itu, sistem pertahanan Indonesia membutuhkan pemberdayaan AL dan AU. Di 
sinilah keputusan merotasi jabatan puncak di TNI urgen dilakukan.

Ketiga, penunjukan non (tidak selalu) AD dalam posisi Panglima TNI selain akan 
menciptakan tradisi baru (rotasi) ketiga angkatan (AD, AL dan AU), kebijakan 
ini juga strategis untuk menumbuhkan sikap saling percaya di antara tiga 
angkatan. Selama ini ada kesan bahwa hanya AD yang paling mampu memimpin TNI.

Rotasi ini perlahan-lahan akan mengikis persepsi publik bahwa AD yang paling 
berhak mengisi posisi Panglima TNI dibanding angkatan lain. Gagasan ini juga 
menjadi relevan untuk membangun soliditas antarangkatan yang sempat retak 
ketika terjadi polarisasi (darat dan udara) pada tahun 1965.

Masuk akal

Jika presiden dan parlemen benar-benar mempertimbangkan aspek-aspek itu, 
peluang KSAU Marsekal TNI Djoko Suyanto terbuka lebar. Karena itu, angkatan 
lain, terutama AD, harus legowo menerima seorang marsekal menjadi Panglima TNI 
untuk yang pertama kali.

Ide rotasi merupakan sesuatu yang masuk akal guna melakukan perubahan di tubuh 
militer dan sistem pertahanan negara. Namun, sering kali, gagasan itu hanya 
menjadi pelengkap karena pertimbangan politik kekuasaan lebih utama. Loyalitas 
seorang panglima terhadap presiden kemudian menjadi prioritas. Inilah yang 
menjadi anomali sehingga distribusi kekuasaan di tubuh TNI menjadi stagnan.

Akibatnya, alasan kebutuhan strategis pertahanan negara hilang seiring dengan 
politisasi jabatan Panglima TNI. Situasinya semakin ruwet karena pemberhentian 
dan pengangkatan seorang Panglima TNI harus mendapat persetujuan DPR. Karena 
itu, sebelum presiden memutuskan panglima, dia harus kulonuwun kepada partai 
politik.

A Malik Haramain Staf Ahli Komisi I DPR


[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Catatan Pergantian Panglima TNI