** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **http://www.kompas.com/kompas-cetak/0601/16/opini/2361391.htm Catatan Pergantian Panglima TNI A Malik Haramain Tampaknya spekulasi seputar pergantian Panglima TNI akan berakhir. Kesimpulan ini tercermin dari pernyataan Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto, TNI sebagai institusi sudah siap dengan pergantian Panglima TNI yang dijanjikan akan dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Januari ini (Kompas, 11/1). Bahkan, Markas Besar (Mabes) TNI telah mengajukan usulan nama-nama calon panglima untuk selanjutnya diserahkan sepenuhnya kepada presiden. Sebelumnya, Jenderal Endriartono Sutarto setidaknya sudah dua kali mengajukan pengunduran diri, tetapi Presiden SBY justru memperpanjang jabatannya dengan pertimbangan mengawal proses decomissioning senjata Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan demobilisasi pasukan nonorganik TNI. Kecenderungan akan berakhirnya spekulasi ini juga terlihat dari desakan DPR agar presiden segera menyerahkan nama calon Panglima TNI yang baru. Desakan ini bisa dipahami mengingat Jenderal Endriartono sudah lama masuk masa pensiun dan sudah saatnya diganti. Kontroversi pergantian Panglima TNI mencuat ketika Presiden SBY membatalkan keputusan mantan Presiden Megawati yang mengusulkan nama Jenderal Ryamizard Ryacudu sebagai Panglima TNI menggantikan Endriartono Sutarto yang mengundurkan diri. Kasus ini sempat mengundang perdebatan panjang terutama di Komisi I. Dari sinilah muncul rumor bahwa presiden memang tidak menghendaki mantan KSAD ini. Padahal, Ryamizard adalah satu-satunya mantan Kepala Staf yang masih aktif hingga kini. Kabarnya presiden tidak cocok dengan figur Ryamizard yang didukung PDI-P. Hal ini tampak dari pernyataan Tjahyo Kumolo, Ketua F-DIP yang tetap menjagokan Ryamizard sebagai Panglima TNI (Kompas, 7/1). Peluang rotasi Terlepas dari persoalan suka tak suka, ini adalah peluang bagi presiden untuk melakukan rotasi (bergiliran) kepemimpinan puncak dalam hierarki TNI. Dalam UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia TNI), Pasal 13 Ayat (4) yang berbunyi, Jabatan Panglima dapat dijabat secara bergantian oleh Perwira Tinggi aktif dari tiap-tiap Angkatan yang sedang atau pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan. Pasal ini sebenarnya memberi semangat (sekaligus alasan) bagi presiden untuk melakukan rotasi antarangkatan dalam tubuh TNI. Kebijakan rotasi juga memiliki efek positif bagi masa depan TNI dan sistem pertahanan negara ke depan. Beberapa aspek positif itu bisa dijelaskan sebagai berikut. Pertama, rotasi panglima TNI akan menciptakan perimbangan komposisi kekuatan di tiga angkatan. Selama ini konfigurasi kekuatan TNI terkonsentrasi di Angkatan Darat (AD). Situasi ini tidak strategis terutama bagi upaya membangun kekuatan TNI yang kohesif dan terpadu. Ide itu juga memiliki makna strategis bagi perubahan komposisi kekuatan dalam tubuh TNI, terutama kaitannya dengan pembangunan sistem pertahanan negara yang lebih relevan dengan karakter negara Indonesia yang secara geografis sebagian besar adalah laut dan udara. Kedua, kebijakan merotasi posisi Panglima TNI juga compatible dengan semangat mereformasi sistem pertahanan negara. Hingga detik ini, upaya mereformasi bidang ini masih tersendat-sendat. Salah satunya disebabkan oleh masih dominannya nalar darat dan belum meratanya sumber daya tiga angkatan dalam melakukan perubahan sistem pertahanan. Perubahan paradigma pertahanan yang berorientasi pada laut dan udara mutlak dilakukan, mengingat karakter kepulauan negara kita. Ini tercermin dalam Pasal 3 Ayat (2) UU Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara yang menegaskan, Pertahanan Negara disusun dengan memerhatikan kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan. Karena itu, sistem pertahanan Indonesia membutuhkan pemberdayaan AL dan AU. Di sinilah keputusan merotasi jabatan puncak di TNI urgen dilakukan. Ketiga, penunjukan non (tidak selalu) AD dalam posisi Panglima TNI selain akan menciptakan tradisi baru (rotasi) ketiga angkatan (AD, AL dan AU), kebijakan ini juga strategis untuk menumbuhkan sikap saling percaya di antara tiga angkatan. Selama ini ada kesan bahwa hanya AD yang paling mampu memimpin TNI. Rotasi ini perlahan-lahan akan mengikis persepsi publik bahwa AD yang paling berhak mengisi posisi Panglima TNI dibanding angkatan lain. Gagasan ini juga menjadi relevan untuk membangun soliditas antarangkatan yang sempat retak ketika terjadi polarisasi (darat dan udara) pada tahun 1965. Masuk akal Jika presiden dan parlemen benar-benar mempertimbangkan aspek-aspek itu, peluang KSAU Marsekal TNI Djoko Suyanto terbuka lebar. Karena itu, angkatan lain, terutama AD, harus legowo menerima seorang marsekal menjadi Panglima TNI untuk yang pertama kali. Ide rotasi merupakan sesuatu yang masuk akal guna melakukan perubahan di tubuh militer dan sistem pertahanan negara. Namun, sering kali, gagasan itu hanya menjadi pelengkap karena pertimbangan politik kekuasaan lebih utama. Loyalitas seorang panglima terhadap presiden kemudian menjadi prioritas. Inilah yang menjadi anomali sehingga distribusi kekuasaan di tubuh TNI menjadi stagnan. Akibatnya, alasan kebutuhan strategis pertahanan negara hilang seiring dengan politisasi jabatan Panglima TNI. Situasinya semakin ruwet karena pemberhentian dan pengangkatan seorang Panglima TNI harus mendapat persetujuan DPR. Karena itu, sebelum presiden memutuskan panglima, dia harus kulonuwun kepada partai politik. A Malik Haramain Staf Ahli Komisi I DPR [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **