[nasional_list] [ppiindia] Bumi Ini Milik Bersama

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Wed, 11 Jan 2006 21:43:10 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com 
**http://www.kompas.com/kompas-cetak/0601/12/daerah/2357116.htm

 
Bumi Ini Milik Bersama 




Apakah manusia sedemikian rakusnya sehingga alam tempatnya berpijak pun hendak 
dihancurkan?

Di Provinsi Lampung, selain Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), sudah 
tidak ada lagi tegakan hutan yang dapat diandalkan sebagai paru-paru dunia. 
Bahkan, dari 356.800 hektar luas TNBBS, 17 persen atau hampir 50.000 hektar di 
antaranya telah dirambah.

Beberapa kawasan hutan lindung yang tersebar di berbagai sudut provinsi itu pun 
tak luput dari penjarahan. Bahkan, hutan lindung Register 31 yang berada di 
pinggiran TNBBS, tepatnya di Desa Sukaraja, Tanggamus, telah berubah menjadi 
kebun kopi.

Anton, peneliti pada Wildlife Conservation Society (WCS) menyebutkan, perambah 
hingga saat ini masih terus merangsek ke dalam kawasan TNBBS, tepatnya di 
sekitar kawasan Rata Agung, Lampung Barat.

â??Sebanyak 15.000 keluarga perambah saat ini tinggal di dalam taman 
nasional,â?? tutur Kepala Balai Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Tamen 
Sitorus.

Menurut Tamen, penebangan liar di dalam kawasan taman nasional itu hingga tahun 
2005 memang masih tinggi. Padahal, operasi penangkapan terhadap pelaku 
pencurian kayu terus dilakukan. Bahkan, pihak taman nasional menggelar operasi 
gabungan dengan aparat penegak hukum lainnya, seperti TNI AD.

Oktober lalu mereka menggagalkan pencurian 200 meter kubik kayu dari TNBBS. 
Para sopir truk pengangkut kayu itu dijadikan tersangka, otak pencurian itu pun 
telah diketahui.

Perambahan di TNKS

Persoalan serupa juga dihadapi pemangku Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). 
Taman nasional seluas 1.389.000 hektar di empat provinsi: Jambi, Bengkulu, 
Sumatera Barat, dan Sumatera Selatan itu tak luput dari ancaman perambah. 
Sedikitnya sekitar 8 persen dari total jumlah itu telah dirambah.

Bahkan, di TNKS tidak hanya warga desa yang masuk merambah hutan. Beberapa 
perusahaan besar juga ikut menggasak hutan konservasi itu. TNKS juga tengah 
menghadapi ancaman dari kegiatan pembukaan jalan.

Kepala Balai TNKS Soewartono mengungkapkan, perlu penanganan serius untuk 
menjaga kawasan itu. Dalam kaitan dengan pengembangan jalan di dalam kawasan 
TNKS, ia mengatakan, jika dimungkinkan membangun jalan tanpa harus melintasi 
taman nasional.

Guna pengembangan ekonomi masyarakat desa, Soewartono mengungkapkan, Bank Dunia 
melalui Integrated Conservation Development Project (ICDP) berupaya memberi 
bantuan, terutama dalam pengembangan masyarakat di sekitar kawasan itu. 
Berbagai bantuan berupa dana pembangunan infrastruktur dan proyek pemberdayaan 
ekonomi masyarakat diberikan guna meningkatkan kemampuan warga. Harapannya, 
mereka tidak lagi merambah kawasan konservasi itu.

Ia mengemukakan pula, pemerintah perlu membuat kebijakan berupa penetapan 
kabupaten-kabupaten konservasi yang didukung dengan kebijakan khusus. Ada 
beberapa kabupaten, seperti Kabupaten Lebong di Bengkulu yang 70 persen 
wilayahnya masuk dalam TNKS.

Penetapan itu, menurut Soewartono, penting guna pengelolaan dan pengembangan 
warga sekitar, sekaligus pelestarian taman nasional itu sendiri. Penetapan itu 
akan berimplikasi pada pemberian bantuan khusus sehingga warga dapat berkembang 
secara ekonomi, tanpa harus merusak atau mengancam keberadaan taman nasional.

Selain sebagai kawasan konservasi, terjaganya keutuhan taman nasional berikut 
dengan kekayaan hayati yang dikandungnya memiliki arti ekonomis, ekologis, dan 
teknologi serta intelektual yang sangat besar.

Tamen Sitorus pernah mengemukakan, Indonesia dapat dikenai penalti jika 
dinyatakan tidak mampu menjaga warisan itu. Rakyat yang hidup di sekitarnya 
harus dilibatkan.

Hukuman terbesar bagi manusia justru jika hutan itu hancur dan manusia 
kehilangan daya pendukung hidupnya. Bumi ini memang milik bersama yang harus 
dijaga. (jos/mul/iam)



[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Bumi Ini Milik Bersama