** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **http://www.kompas.com/kompas-cetak/0601/12/daerah/2357116.htm Bumi Ini Milik Bersama Apakah manusia sedemikian rakusnya sehingga alam tempatnya berpijak pun hendak dihancurkan? Di Provinsi Lampung, selain Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), sudah tidak ada lagi tegakan hutan yang dapat diandalkan sebagai paru-paru dunia. Bahkan, dari 356.800 hektar luas TNBBS, 17 persen atau hampir 50.000 hektar di antaranya telah dirambah. Beberapa kawasan hutan lindung yang tersebar di berbagai sudut provinsi itu pun tak luput dari penjarahan. Bahkan, hutan lindung Register 31 yang berada di pinggiran TNBBS, tepatnya di Desa Sukaraja, Tanggamus, telah berubah menjadi kebun kopi. Anton, peneliti pada Wildlife Conservation Society (WCS) menyebutkan, perambah hingga saat ini masih terus merangsek ke dalam kawasan TNBBS, tepatnya di sekitar kawasan Rata Agung, Lampung Barat. â??Sebanyak 15.000 keluarga perambah saat ini tinggal di dalam taman nasional,â?? tutur Kepala Balai Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Tamen Sitorus. Menurut Tamen, penebangan liar di dalam kawasan taman nasional itu hingga tahun 2005 memang masih tinggi. Padahal, operasi penangkapan terhadap pelaku pencurian kayu terus dilakukan. Bahkan, pihak taman nasional menggelar operasi gabungan dengan aparat penegak hukum lainnya, seperti TNI AD. Oktober lalu mereka menggagalkan pencurian 200 meter kubik kayu dari TNBBS. Para sopir truk pengangkut kayu itu dijadikan tersangka, otak pencurian itu pun telah diketahui. Perambahan di TNKS Persoalan serupa juga dihadapi pemangku Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Taman nasional seluas 1.389.000 hektar di empat provinsi: Jambi, Bengkulu, Sumatera Barat, dan Sumatera Selatan itu tak luput dari ancaman perambah. Sedikitnya sekitar 8 persen dari total jumlah itu telah dirambah. Bahkan, di TNKS tidak hanya warga desa yang masuk merambah hutan. Beberapa perusahaan besar juga ikut menggasak hutan konservasi itu. TNKS juga tengah menghadapi ancaman dari kegiatan pembukaan jalan. Kepala Balai TNKS Soewartono mengungkapkan, perlu penanganan serius untuk menjaga kawasan itu. Dalam kaitan dengan pengembangan jalan di dalam kawasan TNKS, ia mengatakan, jika dimungkinkan membangun jalan tanpa harus melintasi taman nasional. Guna pengembangan ekonomi masyarakat desa, Soewartono mengungkapkan, Bank Dunia melalui Integrated Conservation Development Project (ICDP) berupaya memberi bantuan, terutama dalam pengembangan masyarakat di sekitar kawasan itu. Berbagai bantuan berupa dana pembangunan infrastruktur dan proyek pemberdayaan ekonomi masyarakat diberikan guna meningkatkan kemampuan warga. Harapannya, mereka tidak lagi merambah kawasan konservasi itu. Ia mengemukakan pula, pemerintah perlu membuat kebijakan berupa penetapan kabupaten-kabupaten konservasi yang didukung dengan kebijakan khusus. Ada beberapa kabupaten, seperti Kabupaten Lebong di Bengkulu yang 70 persen wilayahnya masuk dalam TNKS. Penetapan itu, menurut Soewartono, penting guna pengelolaan dan pengembangan warga sekitar, sekaligus pelestarian taman nasional itu sendiri. Penetapan itu akan berimplikasi pada pemberian bantuan khusus sehingga warga dapat berkembang secara ekonomi, tanpa harus merusak atau mengancam keberadaan taman nasional. Selain sebagai kawasan konservasi, terjaganya keutuhan taman nasional berikut dengan kekayaan hayati yang dikandungnya memiliki arti ekonomis, ekologis, dan teknologi serta intelektual yang sangat besar. Tamen Sitorus pernah mengemukakan, Indonesia dapat dikenai penalti jika dinyatakan tidak mampu menjaga warisan itu. Rakyat yang hidup di sekitarnya harus dilibatkan. Hukuman terbesar bagi manusia justru jika hutan itu hancur dan manusia kehilangan daya pendukung hidupnya. Bumi ini memang milik bersama yang harus dijaga. (jos/mul/iam) [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **