[nasional_list] [ppiindia] Bohong

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Fri, 13 Jan 2006 08:08:43 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com 
**http://www.indomedia.com/bpost/012006/13/opini/opini3.htm

Bohong

EGGY Sudjana minta maaf kepada Susilo Bambang Yudhoyono, karena menuduh anak 
presiden menerima mobil Jaguar senilai Rp1 miliar dari pengusaha Harry 
Tanoesoedibyo. Eggy mengaku, tuduhan tersebut tidak benar karena sudah 
dibuktikan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Mengenai tertuduh lainnya yakni Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi dan juru 
bicara kepresidenan Andi Mallarangeng serta Dino Patti Djalal, dalam 
pengakuannya di Kantor KPK, Rabu (11/1), Eggy tidak berkomentar. Mungkin Eggy 
berpikir, yang terpenting adalah menyelesaikan urusan dengan anak presiden.

Para tertuduh tentunya berpikiran: "Enak benar Eggy Sudjana." Dengan enaknya 
dia menggembar-gemborkan mereka menerima Jaguar dan dengan enak pula dia 
meminta maaf. Padahal, nama para tertuduh telah terpampang di berbagai media 
massa selama berhari-hari. Rakyat pasti memandang negatif terhadap mereka. 
Benar atau tidak, rakyat pasti beranggapan tak mungkin ada asap kalau tidak ada 
api. 

Media massa pun sebenarnya dirugikan dalam hal ini. Media massa yang seharusnya 
menyajikan kebenaran kepada publik, ternyata selama ini ikut memfitnah orang. 

Sebuah harian terkenal di Jawa Timur pada edisi Senin 9 Januari 2006, bahkan 
harus meminta maaf karena menulis berita bohong. Semua ini merupakan kebohongan 
publik dan sungguh memalukan.

Media massa memang harus benar-benar cermat dalam mewawancarai narasumber. 
Tidak semua narasumber pantas diwawancarai. Pertama yang harus diperhatikan 
adalah kompetensi mereka. Selain itu latarbelakang mereka. Selanjutnya adalah 
apa yang mereka sampaikan.

Soalnya, bila salah memilih, berita yang disajikan adalah berita sampah. Berita 
yang menyajikan kebohongan, tuduhan dan masyarakat pembaca tidak mendapatkan 
apa-apa dari media massa.

Harus diakui, sekarang banyak media massa mencari sensasi untuk meningkatkan 
oplah. Media massa seperti ini tidak peduli apakah yang diberitakan benar atau 
tidak. Bahkan untuk konfirmasi pun mereka tidak mau.

Menuduh orang tanpa bukti adalah memfitnah. Bahkan ada peribahasa fitnah lebih 
kejam dari pembunuhan. Semua kriminal.

Hal seperti ini patut diselesaikan secara hukum. Orang yang merasa dizalimi 
harus bersikap. Bila memang besar hati, sikap yang bisa diambil adalah diam. 
Jangan anggap sedikit pun tuduhan tersebut, bahkan sebagai angin lalu.

Bila memang hendak membuat jera, adukan secara hukum. Dengan demikian orang 
tidak mudah menuduh. Orang akan berpikir dua kali untuk melemparkan tuduhan 
tanpa bukti karena hanya ingin mencari nama. Selanjutnya pihak berwenang 
menanganinya.

Masyarakat jangan menyampaikan dugaan adanya penyelewengan tanpa bukti, karena 
akan merepotkan penyidik. Padahal mereka memiliki tugas yang berat dan banyak.

Memang, sebagai rakyat kita bisa saja menyampaikan dugaan adanya korupsi. Namun 
yang lebih penting adalah bukti, bukan siapa yang menyampaikannya. Mereka yang 
punya bukti adanya korupsi harus menyampaikannya ke pihak penyidik. Bukan 
menggembar-gemborkannya ke media massa.

Sebagai pembaca, pemirsa, kita juga harus menyeleksi mana media dan tokoh yang 
cuma cari sensasi. Media yang suka cari sensasi jangan dibeli. Sedang tokoh, 
yang cari nama dengan menuduh sana-sini, jangan diberi tempat.


[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Bohong