** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum ** Selasa, 15 Maret 2005 Ambalat, Ada Perusahaan Minyak di Baliknya Eki Syachrudin Mantan Dubes RI di Kanada Yang berhadapan dalam sengketa wilayah blok Ambalat (10.750 km2) dan blok Ambalat Timur (4.739 km2) menurut perhitungan mengandung cadangan 421,61 juta barrel minyak bumi dan 3,3 trilyun kaki-kubik itu bukan hanya Indonesia dan Malaysia, tapi juga perusahaan minyak Unocal dan ENI melawan Shell. Unocal adalah perusahaan minyak dan gas Amerika dan ENI perusahaan minyak dan gas Italia. Sedangkan Shell adalah perusahaan gabungan Inggris dan Belanda. Bila klaim Malaysia yang menang maka perusahaan minyak Amerika dan Italia harus hengkang dari Ambalat yang kaya itu. Bersediakah Indonesia dan dua perusahaan minyak itu, terutama yang Amerika menerima kekalahan begitu saja, padahal segala syarat-syarat pembuktian bahwa wilayah itu secara sah menjadi milik Indonesia telah dipenuhi? Bermain api dengan yang memiliki senjata api harus hati-hati. Bermain api dengan yang mempunyai bensin, juga harus hati-hati. Ini wilayah panas dan licin. Salah-salah bisa tergelincir dan kemudian terbakar. Bagi Indonesia ini bukan soal baru, sebab campur tangan militer Amerika dalam pemberontakan PRRI/Permesta dahulu juga diawali dengan perintah Bung Karno untuk menasionalisasi Caltex. Sekarang ada lagi kemelut izin eksplorasi minyak dan gas kepada perusahaan Amerika (Unocal) dan Italia (ENI) yang diberikan Indonesia vs perusahaan Inggris/Belanda (Shell) yang mendapat izin dari pemerintah Malaysia. Menyangkut konflik ini Malaysia perlu hati-hati. Sebab Unocal, ketika gagal mendapat izin pemasangan pipa gas dari Asia Tengah untuk dibawa kelaut lepas di teluk Arab, Amerika kemudian membombardir rezim Taliban yang tak memberi izin itu. Dengan alasan pencarian Usamah bin Ladin. Ternyata Usamah yang dicari di Afghanistan sama dengan senjata pemusnah massal yang dicari Amerika di Irak ternyata tak ada. Namun, kedua tempat itu tetap saja digempur dan diduduki. Artinya ada hal lain yang dicari. Berbeda dengan Afganistan, rezim Jenderal Musharaf di Pakistan sudah siap-siap menanti-nanti rezeki melalui lewatnya pipa gas itu melalui negerinya. Dengan penolakan itu Pakistan dan Amerika kecewa kepada rezim Taliban dibawah pimpinan Mullah Umar itu. Akibat penolakan izin pipanisasi itu tidaklah mengherankan bila pemerintah Pakistan dan Amerika yang sama-sama sebagai pendukung rezim Taliban, keduanya bersekutu menghancurkan rezim yang dahulu dibantunya itu. Taklah mengherankan ketika perjanjian Internasional pertama yang dibuat Pemerintah Afganistan yang baru, Hamid Karzai adalah pemberian izin pemasangan pipa kepada Unocal, hanya lima hari setelah ia menjabat presiden. Sekadar untuk diketahui, Hamid Karzai ini sebelum menjadi presiden ia adalah konsultan perusahaan Unocal. Socal di Iran Selama hampir 40 tahun perushaan-perusahaan minyak Amerika di Iran gigit jari, sebab seluruh hak eksplorasi minyak di negeri ini sepenuhnya dikuasai hanya oleh satu perusahaan minyak saja, yaitu British Petroleum (BP). Bagi Mohammad Reza Pahlevi, sang raja, monopoli BP itu baik-baik saja, tapi tidak bagi gerakan nasionalis dibawah pimpinan Dr Mossadegh. Ketika suasana di Iran semakin memanas pada penghujung ahin 1949, Dubes Amerika disana, Henry Grady, mengipas-ngipas (encouraging) semangat kaum militan itu dan menjamin bahwa Amerika akan mendukung seandainya mereka bangkit melawan Inggris. Sebagai Ketua komisi kebijakan minyak Iran, Dr Mossadegh pada Februari 1951 menasionalisassi BP. Namun Perdana Menteri Jenderal Razmara, menolak kebijakan nasionalisasi itu. Empat hari kemudian sang jenderal dibunuh orang-orang bersenjata di pagi hari dalam perjalannya ke masjid untuk menjalankan Sholat Shubuh. Iran kacau balau dan setelah 6 minggu yang tak menentu, akhirnya Majelis (semacam parlemen) mengangkat Dr Mossadegh sebagai perdana menteri. Dengan pergantian rezim ini, hilanglah monopoli BP sebagai pengelola minyak di negeri ini. Reza Pahlevi mencoba menumbangkan Dr Mossadegh sebagai PM namun ia kalah pengaruh dan lari ke luar negeri. Inggris menjadi kalang kabut dan kehidupan politik Iran pun dianggap berbahaya bagi perkembangan demokrasi di wilayah itu. Menurut data-data yang sudah boleh dibuka (declassified) menghadapi keadaan ini, perundingan tingkat tinggi Washington- London terjadilah dan sepakat untuk melakukan semacam kudeta yang operasinya ditangani oleh Kermit Roosevelt, seorang agen CIA. Hanya dalam waktu kurang seminggu, melalui serangkaian demo yang dibayar lagi-lagi seorang jenderal bernama Zahedi tampil sebagai penyelamat raja. Jenderal ini tampil sebagai perdana menteri baru dan Shah Iran pun kembali dari pengasingan. Yang menarik dari peristiwa ini adalah masuknya Standard Oil of California (Socal) dan empat perusahaan minyak Amerika lainnya menguasai 40 persen konsesi minyak di Iran, sementara Inggris yang tadinya 100 persen turun menjadi 40 persen. Indonesia kuat Sudah menjadi kebijakan Amerika untuk membantu dan melindungi perusahaannya di luar negeri, apalagi di sektor migas yang strategis itu. Dilihat dari sisi pandang ini, Indonesia kuat, sebab kita memberikan konsesi kepada Unocal perusahaan Amerika. ENI dari Italia sekadar sebagai unsur penambah saja. Berbeda dengan BP yang 100 persen Inggris, Shell adalah perusahaan patungan Inggris dan Belanda, dimana pengaruh Belanda lebih besar ketimbang Inggris. Memang Malaysia masuk dalam persekutuan Commonwealth, namun Australia (bila unsur mantan perdana menteri Mahathir masih dihitung) tidaklah lebih dekat dengan Malaysia dibanding Indonesia. Mereka juga lebih nyaman kalau tidak bermusuhan dengan Indonesia. Dilihat dari potensi dagangnya, Indonesia merupakan pasar yang lebih besar ketimbang Malaysia. Singapura memang kurang hangat dengan kita, namun dengan Malaysia pun bukan tak ada persoalan. Begitu juga Thailand. Negeri gajah ini pun tidaklah begitu mesra dengan Malaysia berkenaan dengan persoalan provinsi-provinsi mereka di selatan. Dengan Philipina hubungan Kuala Lumpur pernah tegang akibat klaim atas wilayah Malaysia yang dianggap sebagai wilayah Kesultanan Sulu di Filipina Selatan dahulu. Posisi Malaysia dikawasan Asean tidak lebih baik dari kita. Secara konsep, Indonesia juga lebih kuat sebab dengan status sebagai negara kepulauan kita berhak menarik batas wilayah dari base-line landas continent sampai 350 mil sementara Malaysia dengan statusnya sebagai bukan negara kepulauan hanya berhak sebatas 12 mil saja dari garis pantai. Coastal-line mereka di Pulau Sipadan dan Ligitan. Malaysia juga tahu hal ini. Dan kalau berunding di Mahkamah Internasional, berbeda dengan Ligitan dan Sipadan, Deplu kita lebih kuat dan kerena itu kemungkinan besar akan keluar sebagai pemenang. Buat apa perang. Malaysia selain sebagai tetangga dan serumpun juga merupakan lebensraum atau ranah dimana hampir 2 juta TKI mencari rezeki. Kedua negara ini juga dikenal sebagai negeri Muslim terbesar di belahan dunia dan dianggap kompatibel (sesuai) dengan tata dunia Barat yang merasa lebih civilized. Walaupun disebut sebagai negeri yang klop dengan sistim politik Amerika yang demokratis itu, tapi dalam forum internasional, kedua negeri serumpun ini sering menjadi penghalang Washington, terutama dalam soal Israel-Palestina, Timur-Tengah, dan dunia Islam pada umumnya. Selain itu potensi teroris sering juga dituduhkan kepada kedua negeri serumpun ini. Dari kepentingan strategi militer, Amerika juga risau kepada Malaysia dan Indonesia yang berpenduduk Muslim terbesar di dunia seandainya armada AL Amerika yang berpangkalan di San Diego itu harus terburu-buru menuju wilayah Timur Tengah yang berpenduduk Muslim yang bergolak melawan kepentingan politik dan ekonomi Amerika di wilayah itu. Bila itu terjadi, armada laut AS akan menggerakan iring-iringan kapal induk, destroyer, dan frigate dimana gelar armada mereka tak bisa mencapai Laut Arabia kemudian ke Laut Merah melalui Teluk Aden terus ke Teluk Persia melalui Selat Hormuz, seandainya jalur laut Selat Malaka, Selat Sunda, Selat Lombok, Selat Alor- Solor dan celah Timor ditutup sebab secara hukum, wilayah laut di antara pulau-pulau disana menjadi hak milik Malaysia dan Indonesia. Empat jalur laut yang melintasi zamrud khalistiwa ini wajib diamankan Amerika. Juga jalur kapal barang dan tanker paling ramai di dunia adalah jalur Samudra Hindia menuju Lautan Pasific untuk mencapai Cina dan Jepang, yang juga hanya bisa dilalui melalui empat celah laut milik Indonesia dan Malaysia itu tadi. Secara geopolitik ranah maritim penduduk ras Melayu yang oleh Tan Malaka, Bung Karno, serta Moh Yamin pernah diidamkan menjadi Maphilindo Raya itu merupakan lokasi paling strategis, di dunia baik dalam konteks perang ataupun dagang. Apa tidak sebaiknya kedua negeri serumpun itu termasuk Filipina (Malaysia-Philipina-Indonesia) berdamai saja dan membagi rezeki yang dikaruniakan Allah di atas ranah yang menimbulkan multiklaim itu. Sebagai keluarga dengan jumlah hampir 10 kali penduduk Malaysia, wajarlah bila Indonesia memperoleh porsi yang lebih besar juga sesuai dengan porsi demographis mereka. Kalau rezeki di lokasi Ambalat ini Malaysia memperoleh sepuluh persen, saya kira itu sudah merupakan win-win solution. Kalau kita berdua atau bertiga mau, apa super-power mau dan tak adakah rencana besar lain yang mereka rancang dari perang negara serumpun di kawasan khatulistiwa ini? Syukurlah Indonesia dan Malaysia punya presiden yang lemah lembut tutur katanya mebersitkan hati mereka yang juga lembut bagaikan sutra. Semogalah Tuhan memberi hidayah kepada kedua bangsa serumpun ini. [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Website resmi http://www.ppi-india.uni.cc **