** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **http://www.kompas.com/kompas-cetak/0512/02/opini/2239528.htm Alur Nalar Bom Bunuh Diri Musa Asyarie Mochamad Salik Firdaus, pelaku bom bunuh diri di Kafe Nyoman, Jimbaran, Bali, mengatakan, ... Kakakku serta istriku tersayang, ketika dirimu melihat ini, insya Allah saya sudah berada dalam jannah, sorga. Al Quran dan hadis menyebutkan, ruh orang yang syahid ada dalam tembolok (kerongkongan) burung hijau yang terbang di dalam jannah. Jangan sekali-kali menyangka, yang terbunuh dalam syahid adalah mati. Ketahuilah, itu adalah hidup. Reaksi bermunculan dengan mengutuk, menyesatkan, dan menegaskan, bom bunuh diri tidak terkait agama karena agama mana pun melarang pemeluknya melakukan bunuh diri. Tetapi, mengutuk saja tidak menyelesaikan masalah karena bom bunuh diri mempunyai alur nalarnya sendiri yang memberi landasan pembenaran yang mungkin tidak pernah kita sadari. Diperlukan kesediaan diri untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi sehingga berlangsung mutasi dan transformasi nalar dan mental orang-orang yang dikenal santun, baik, tetapi bersedia dan siap melakukan bom bunuh diri? Dan Indonesia sebenarnya mempunyai potensi besar untuk berlangsungnya mutasi nalar kekerasan dan bunuh diri. Realitas bunuh diri Belum lama ini kita dikejutkan berita murid Kelas VI SDN Karangasih, Cikarang Utara, Aman Muhammad Soleh (14 tahun), yang nekat menggantung diri. Untung jiwanya bisa diselamatkan. Ketika ditanya mengapa nekat bunuh diri? Jawabannya, malu, orangtuanya tak bisa membayar ujian akhir Rp 150.000. Masih banyak peristiwa bunuh diri di masyarakat dengan rasionalismenya sendiri, tidak pandang bocah atau sudah lanjut usia, baik karena malu, patah hati, frustrasi karena sakitnya tidak sembuh-sembuh, perlawanan sosial, maupun beban kesulitan ekonomi. Darmaningtyas dalam buku Pulung Gantung, Menyingkap Tragedi Bunuh Diri di Gunung Kidul mengatakan, di Gunung Kidul, Yogyakarta, sebagian penduduknya meyakini, bunuh diri dilakukan karena adanya pulung gantung. Menurut penduduk, pulung gantung merupakan isyarat langit tentang akan terjadinya bunuh diri dengan cara menggantung. Mereka menggambarkan pulung gantung sebagai sinar merah kebiru-biruan di malam hari, melintas cepat di langit. Bila suatu saat benda itu muncul dan jatuh di suatu tempat, tak lama kemudian di tempat itu terjadi peristiwa bunuh diri. Mitos itu hingga kini masih diyakini sebagian masyarakat Gunung Kidul. Dalam tradisi masyarakat Jawa, pulung merupakan simbol keberuntungan, tetapi mengapa menjadi bunuh diri? Adakah keberuntungan di dalamnya? Dalam cerita wayang yang bersumber dari Ramayana dan Mahabharata, kita dapat menemukan tokoh Kumbokarno yang mati bunuh diri dengan cara nekat berperang. Di Jepang juga dikenal tradisi harakiri, bunuh diri dengan menusukkan pisau ke perut dan mengeluarkan isinya, sebagai bentuk kesatriaan dalam menebus dosa. Pada masyarakat modern, cara dan tujuan bunuh diri beragam. Ada bunuh diri dengan membakar tubuh sebagai protes dan perlawanan sosial, seperti dilakukan Chen Guo, penganut sekte meditasi Falun Gong di Beijing. Bersama tujuh orang, ia membakar tubuhnya di Lapangan Tiananmen sebagai aksi protes atas pelarangan sekte Falun Gong. Ada juga sebagai ritual pembebasan karena keyakinan akan kenikmatan abadi, seperti bunuh diri massal yang dilakukan sekte Heavenâ?Ts Gate (Pintu Surga) di AS, 28 Maret 1997. Pemimpin sekte, Marshall Applewhite, percaya, sebuah UFO (unidentified flying object) memang ada dan akan membawa anggotanya ke surga begitu mereka membuang wadah (tubuh) mereka. Alur nalar pembebasan Di masyarakat, di mana ketidakadilan dan kesewenang-wenangan merajalela dan dilakukan oleh kelompok yang kuat, berkuasa, kaya, atas mereka yang lemah, terpinggirkan dan miskin, alur nalar kekerasan dan bom bunuh diri dihidupkan sebagai pilihan paling efektif guna melawan kekuatan dan kekuasaan destruktif di Irak, Palestina, Afghanistan, dan wilayah lain. Seperti dikatakan Noordin Moh Top (?), Kalian telah menyaksikan, ikhwan-ikhwan kami menyerang musuh-musuh Islam ke jantung pertahanan mereka. Kami tegaskan musuh-musuh Allah adalah Yahudi, Salibi, Amerika Serikat, Australia, Inggris, dan Italia. Memang bom bunuh diri amat mengerikan, jahat, keji, dan tidak berperikemanusiaan karena korbannya adalah orang-orang tidak berdosa, tidak terlibat konflik kekerasan, tidak tahu-menahu berbagai peristiwa ketidakadilan, dan mereka juga tidak berdaya. Namun, bagi pelaku kekerasan dan bom bunuh diri, mereka berdalih, peperangan yang tidak seimbang juga telah membunuh orang-orang sipil yang tidak bersalah, bahkan penderitaan yang dialami tidak lebih ringan dari korban bom bunuh diri. Sasaran bom bunuh diri sebenarnya bukan orang per orang, melainkan simbol-simbol eksistensi kekuasaan yang dilawan dan mereka dianggap sebagai bagian dari simbol dari kekuasaan itu. Akar masalah tindak kekerasan dan bom bunuh diri adalah ketidakadilan, kesenjangan, dan penindasan yang kuat terhadap yang lemah. Selama masih ada ketidakadilan, kesenjangan, dan penindasan, perlawanan akan terus terjadi, dan kekerasan atau bom bunuh diri hanya salah satu bentuknya. Bagi mereka, bom bunuh diri tidak menakutkan, bahkan lambang kepahlawanan dan pembebasan. Bukan salah agamanya, tetapi proses pendidikan dan penafsiran agama yang berdialektika dengan realitas sosial, ekonomi, dan politik yang timpang sehingga membangun suatu nalar kekerasan, dan konflik penafsiran dalam sejarah agama sering berujung pada kekerasan dan berdarah-darah. Karena itu, persoalan alur nalar kekerasan juga produk dari pendidikan agama, yang seharusnya diarahkan membentuk kualitas moralitas kemanusiaan universal dan memberikan pencerahan spiritualitas yang bermanfaat bagi kehidupan bersama, menghormati pluralitas dan menebarkan rahmat bagi sesamanya. Musa Asyarie Guru Besar Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Give at-risk students the materials they need to succeed at DonorsChoose.org! http://us.click.yahoo.com/wlSUMA/LpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **