** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru ** Media Indonesia 8 April 2005 Deplu Berencana Beli 92 Rumah JAKARTA (Media): Selain membeli rumah mewah di Jenewa, Swiss, Deplu berencana membeli 92 wisma dan kantor. Sekjen Deplu Sudjadnan Parnohadiningrat dalam percakapan dengan Media di Jakarta, kemarin, menjelaskan pembelian 92 wisma dan kantor itu akan dilakukan secara mencicil selama 15 hingga 20 tahun. "Dari 325 properti yang kita tempati, 223 hak milik, 92 lainnya masih sewa. Yang sewa itu kita coba semampu kita, sejauh mungkin kita cari financial institution yang mau membantu," katanya. Ia mengatakan, usaha pembelian properti itu akan dilakukan selama dirinya menjabat Sekjen Deplu. "Jadi, yang 92 (properti) itu, selama saya jadi Sekjen, misalnya 10 tahun, harus diusahakan dibeli. Saya tidak mau membuang-buang uang negara untuk menyewa lagi." Hingga saat ini, ujar Sudjanan, 12 rumah sedang dalam proses perembukan untuk dibeli. "Tiga yang sudah berjalan di Helsinki (Finlandia), Guangzhou (China), dan Lima (Peru). Guangzhou dan Peru akan dimulai cicilannya Mei, Helsinki sudah dimulai sejak 2002 akhir." Pembelian rumah mewah untuk duta besar (dubes) Indonesia di luar negeri menuai kritik. Pembelian rumah seharga Rp70 miliar di Jenewa, misalnya, dinilai oleh Wakil Ketua DPR Zaenal Maarif melanggar asas kepatutan dan kepantasan. Rumah mewah untuk Makarim Wibisono itu terletak di Route' de la tatite, Distrik Collonge-Bellerive, Jenewa, Swiss. Pembelian rumah seluas 10 ribu meter persegi yang dilengkapi kolam renang ini menjadi perhatian harian Swiss Le Matin karena dilakukan di tengah mengalirnya bantuan internasional untuk korban gempa bumi dan tsunami di Indonesia. "Tidak patut. Tidak pantas. Rasanya risih melihat Indonesia yang masih compang-camping, masih membutuhkan bantuan kemanusiaan dari dunia internasional, justru membeli rumah mewah bagi seorang duta besar," kata Zaenal (Media, 7/4). Kepala Biro Tata Usaha dan Perlengkapan Deplu Freddy Sirait menambahkan, pembelian rumah oleh Deplu telah memenuhi persyaratan-persyaratan yang diajukan, di antaranya price independent, pernyataan pemerintah setempat mengenai peruntukannya, serta pernyataan bebas sengketa. Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membantah menggunakan dana bantuan kemanusiaan korban bencana tsunami di Aceh untuk membeli rumah kepala perwakilan Indonesia di Jenewa karena rencana pembelian rumah tersebut sudah lama. "Memang banyak berita aneh-aneh dari Aceh," kata Presiden Yudhoyono di Wellington, kemarin, saat melakukan pertemuan dengan masyarakat Indonesia di Selandia Baru. Saat itu salah satu warga Indonesia, Riyadi Subagya, menanyakan kebenaran dugaan kasus tersebut yang telah dikutip banyak media asing. Menlu Hassan Wirajuda yang mendampingi Presiden mengatakan bencana tsunami di Aceh terjadi 26 Desember 2004. Rencana membeli rumah untuk kepala perwakilan RI di Jenewa, katanya, jauh sebelum bencana tersebut. (CR-47/Hnr/P-1) [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Give underprivileged students the materials they need to learn. Bring education to life by funding a specific classroom project. http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **