[nasional_list] [ppiindia] Pemerintahan Yudhoyono Dinilai Tak Cerdas

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Sun, 25 Sep 2005 02:19:54 +0200

** Mailing List Nasional Indonesia http://www.ppi-india.org ** 
** Situs milis nasional: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia ** 
** Info Beasiswa Indonesia http://informasi-beasiswa.blogspot.com **
Refleksi: Wah, diberi kesempatan pada waktu pemilu langsung koq yang dipilih 
alias ditunjuk bukan yang pintar mengabdi rakyat tetapi yang tidak ceras. Salah 
pilih, karena kurang waras nan cerdik atau mudah dihipnotis dengan nasi 
bungkus, Tshirts dengan dibumbu mantra-mantra? Mungkin dilemanya sekarang ialah 
ditolak susah dipertahankan pun payah.


http://www.suarapembaruan.com/News/2005/09/24/index.html

SUARA PEMBARUAN DAILY 

Pemerintahan Yudhoyono Dinilai Tak Cerdas


JAKARTA - Rencana untuk tetap ngotot menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) 
tanpa berupaya mencari solusi lain, menunjukkan ketidakcerdasan Pemerintahan 
Susilo Bambang Yudhoyonbo-M Jusuf Kalla. Sebab, ada banyak sumber pendapatan 
negara lain yang bisa dioptimalkan, tanpa harus mencabut subsidi hingga harga 
BBM naik. 

Pernyataan itu dikemukakan Sekretaris Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) DPR, A 
Helmy Faishal Zaini dan Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 
(FPDI-P) Tjahjo Kumolo yang dihubungi Pembaruan secara terpisah di Jakarta, 
Kamis (22/9) dan Jumat (23/9) pagi. Kedua pimpinan fraksi itu mengatakan, 
selain tidak cerdas dan tidak kreatif, pemerintahan sekarang seolah-olah 
menutup mata terhadap beban berat yang harus ditanggung rakyat banyak. 

Helmy Faishal Zaini menegaskan, FKB tetap pada pendiriannya menolak rencana 
kenaikan harga BBM dan penolakan itu bukan, sekedar menolak, tetapi karena 
alasannya sangat kuat. Disebutkan, dalam rapat Panitia Anggaran DPR bersama 
pemerintah tiga hari lalu, muncul dua varian soal rencana kenaikan BBM 
tersebut. 

Alternatif pertama, harga BBM tidak naik, tetapi pemerintah harus menyediakan 
dana subsidi sebesar Rp 113 triliun. Sedangkan, alternatif kedua, subsidi 
dicabut/dikurangi dari Rp 113 triliun menjadi Rp 89,5 triliun sehingga harga 
BBM harus naik. 

Menurut Helmy yang juga anggota Panitia Anggaran DPR, jika dicermati, 
sebenarnya pemerintah hanya membutuhkan dana sebesar Rp 23,5 triliun untuk 
menutup dana subsidi sehingga harga BBM tidak perlu naik, karena masih tersedia 
dana Rp 89,5 trilyun di tangan pemerintah. ''Artinya, sederhana saja, 
pemerintah tinggal mencari sumber dana lainnya sebesar Rp 23,5 triliun untuk 
menghindari kenaikan harga BBM, hanya saja pemerintah memang tidak mau berupaya 
atau memang tidak cerdas,'' ujarnya. 

Dijelaskan, dana Rp 23,5 triliun itu sangat kecil dan bisa didapatkan, kalau 
pemerintah kreatif, karena sumber pendapatan yang bisa digali negara sangat 
banyak. Apalagi, dari Departemen Keuangan diketahui, pemerintah masih mempunyai 
sisa APBN sejak 2003 dan 2004 yang jumlahnya masih Rp 24 triliun, belum lagi 
APBN 2005 baru terserap 32 persen. 

Dana APBN 2005 khususnya untuk anggaran belanja sekitar 140 trilyun, jika baru 
32 persen yang terserap, berarti masih ada sekitar Rp 90 triliun yang sisanya. 
Tetapi tidak hanya itu kata Helmy Faishal, sumber lain apabila pemerintah 
kreatif adalah dengan menaikkan cukai rokok sampai 100 persen, karena kenaikan 
itu tidak akan berdampak pada rakyat kecil. 

Disebutkan, pendapatan negara dari cukai rokok saat ini mencapai Rp 30 triliun 
per tahun, sehingga kalau dinaikkan menjadi 100 persen berarti bisa meningkat 
menjadi Rp 60 triliun. ''Itu artinya selisihnya Rp 30 triliun bisa menutup 
kekurangan dana subsidi BBM, bahkan malah lebih, belum lagi bicara sumber 
pendapatan lainnya,'' ujarnya. 

Senada dengan itu, fungsionaris Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Anton 
Lesiangi sebelumnya mengatakan, sebenarnya pemerintah bisa tidak mencabut dana 
subsidi, dengan cara menaikkan cukai rokok. Lesiangi bahkan mengusulkan cukai 
rokok dinaikkan sampai 300 persen sehingga negara bisa menerima Rp 90 trilyun 
dari cukai rokok dan dapat menutup subsidi BBM. 

Selain itu, Anton Lesiangi juga mengusulkan agar harta para pejabat Orde Baru 
sampai 75 persen disita untuk negara. 

Sementara itu, Ketua FPDI-P Tjahjo Kumolo menegaskan, FPDI-P sikapnya sama 
seperti FKB akan tegas menolak rencana kenaikan harga BBM ini dalam rapat 
paripurna DPR Selasa (27/9) nanti. Dikatakan, pemerintah sepertinya menutup 
mata dengan beban berat rakyat saat ini yang akan menghadapi bulan puasa, Idul 
Fitri dan Natal-Tahun Baru. 

Tjahjo sependapat dengan FKB yang menilai pemerintahan sekarang tidak cerdas 
dalam melakukan manajemen ekonomi dan pemerintahan. Dia juga melihat, sumber 
pendapatan negara lainnya bisa diperoleh dari cukai rokok, kenaikan pajak 
kendaraan mewah dan lain-lain yang cukup banyak. (M-15) 


Last modified: 24/9/05 

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Help Sudanese refugees rebuild their lives through GlobalGiving.
http://us.click.yahoo.com/V8WM1C/EbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Website resmi http://www.ppi-india.org **
** Beasiswa Indonesia, http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Pemerintahan Yudhoyono Dinilai Tak Cerdas